Home | News | Opinion | Contact Us
+  FROM EVERY NATION, PEOPLE AND LANGUAGE: Sharing Intercultural Life and Mission  +
 

Pekan IV Kapitel Jendral XVII:  


Ms. Helen Korya Dzikunu - Ghana (AFRAM)


Mr. Tyrone R. Cimafranca - Filipina (ASPAC)


Mr. Markus Woettki - Jerman (EUROPA)


Mr. Arturo Meneses - Mexico (PANAM)

 
Kerja sama misioner dengan para rekan awam (1)    
     

Prof. Dr. Donna Orsuto
Pusat perhatian pekan keempat Kapitel Jendral SVD XVII ada pada tema kerja sama dengan kaum awam dalam perspektif yang luas. Sudah sejak generasi pendiri, SVD sangat bergantung pada kerja sama kaum awam. Banyak hasil sangat ditentukan oleh partisipasi kaum awam. Sadar akan pentingnya peranan partner awam, Kapitel ini memberi ruang gerak yang lebih besar bagi keterlibatan awam yang secara langsung mengambil bagian dalam sharing dan diskusi. Sejumlah awam secara khusus diundang mengisi pekan keempat Kapitel: seorang pendamping rekoleksi dan empat orang mewakili empat zona SVD. Kita ikuti kiprah mereka.
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Selasa, 10 Juli 2012, para kapitularis masuk dalam hari tenang rekoleksi. Pembimbing rekoleksi kali ini bukan seorang anggota SVD, imam atau religius melainkan awam. Prof. Dr. Donna Orsuto, seorang guru besar dari Universitas Kepausan Gregorianum, Roma. Dalam pengantar refleksi, Prof. Orsuto menantang para misionaris SVD untuk memberi kesaksian tentang iman sebagai satu komitmen pribadi yang berpusat pada Yesus Kristus. Untuk itu, ia menekankan pentingnya iman yang berpusat pada Injiil, melibatkan semua orang yang dibaptis untuk turut serta dalam karya pelayanan dan mengusahkan dialog dengan orang-orang lain, terutama mereka yang bertanya atau mencari informasi tentang Tuhan.

Prof. Orsuto berasal dari Ohio, AS, mendirikan dan memimpin Lay Center, pengajar di Institute of Spirituality, Gregorian Pontifical University, Roma, konsultan pada Komisi Kepausan untuk Dialog Antar Agama dan anggota Komisi Ekumene dan Dialog Keuskupan Roma. Ia sering diundang untuk memberikan rekoleksi, retret dan ceramah yang berhubungan dengan keterlibatan awam dalam gereja, dialog antar agama, ekumene dan sebagainya.

* * * * *

Rabu, 11 Juli 2012, empat awam dari empat zona SVD se-dunia memberi masukan untuk para kapitularis, terutama dalam kaitan dengan bagaimana kaum awam turut mengambil bagian dalam kekayaan spiritual dan misioner Serikat serta bentuk-bentuk kerja sama yang telah dijalani bersama-sama dengan para misionaris SVD atau anggota-anggota keluarga Arnoldus (SVD, SSpS dan SSpSAP).

Ms. Helen Korya Dzikunu yang berasal dari Accra, Ghana, mewakili zona AFRAM (Afrika Madagaskar) tampil sebagai pembicara pertama. Dalam presentasinya, Helen menekankan tujuan persekutuan awam misioner ini adalah untuk menunjang para misionaris SVD dalam hidup dan karya mereka. Bentuk dukungan yang terutama ialah secara teratur berdoa bagi para misionaris imam dan bruder SVD. Selain itu secara rutin mereka mengunjungi para misionaris di tempat kerja mareka di seluruh Ghana, rumah pendidikan para misionaris dan terlibat dalam perayaan-perayaan SVD. Selanjutnya, sejauh memungkinkan, mereka menghimpun dana untuk menunjang hidup dan karya para misionaris ini. Bagi Helen yang berprofesi sebagai peneliti di bidang gizi dan kesehatan, mengambil bagian dalam pelayanan para misionaris SVD adalah bentuk perwujudan kerinduan mereka untuk turut berpartisipasi dalam karya Gereja.

Mewakili zona Asia Pasifik (ASPAC), Mr. Tyrone R. Cimafranca dari Quezon City, Manila, Filipina, memberi gambaran dalam skala luas keterlibatan partner awam SVD di Filipina. Sebagai mantan frater SVD, Tyrone tidak asing bagi Serikat ini. Bersama dengan para mantan SVD dari berbagai profesi, Tyrone yang berprofesi sebagai pengacara turut serta membentuk asosiasi para mantan SVD yang diberi nama XVD. Kelekatan dengan spiritualitas SVD yang turut mengukir identitas diri mereka sebagai awam, mendorong mereka membentuk paguyuban untuk membantu misi SVD. Selain XVD, ada juga asosiasi awam lain, yakni Lay Society of St. Arnold Janssen (LSAJ) - Paguyuban Awam St. Arnoldus Janssen. Sejumlah aktivitas yang menjadi perhatian ialah gerakan doa rosario abadi untuk misi yang dikoordinasi sekian sehingga selalu ada yang mendapat giliran berdoa rosario 7 x 24 jam, antara lain dengan memanfaatkan teknologi informatika internet. Selain itu, sesuai dengan profesi, setiap anggota turut serta memberikan sumbangan berupa pelatihan profesi, pendampingan hukum dan sebagainya, tidak semata-mata untuk misionaris SVD tetapi juga di kalangan para anggota sendiri dan rekan-rekan mereka untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi dan keterlibatan dalam pelayanan Gereja. Bagi Tyrone dan rekan-rekan dari Filipina, menjaga komunikasi dengan SVD membuka jalan bagi partisipasi mereka sebagai awam dalam pelayanan misi yang diwarnai oleh spiritualitas misi SVD.

   
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
 
   
     
     
     
     
     
     
   
 

Selanjutnya, Mr. Markus Woettki dari Jerman tampil sebagai pembicara yang mewakili zona Eropa. Memanfaatkan peluang dan dana yang disiapkan oleh pemerintah dan gereja Jerman, Markus terlibat dalam MAZ (Missionar/in auf Zeit), gerakan persiapan, koordinasi dan pengiriman kaum awam (pria dan wanita muda) yang selama periode tertentu sebagai tenaga sukarela ingin berkarya sebagai misionaris. Bagi Markus terlibat dalam gerekan ini dan kerja sama dengan misionaris SVD di berbagai negara merupakan kesempatan emas mengabdi gereja dan negara. Markus sendiri pernah menjadi misionaris awam di Argentina dan bekerja bersama dengan misionaris SVD di sana. Sejak kembali ke Jerman di tahun 2001, Markus terlibat aktif dalam gerakan MAZ ini dalam kerja sama dengan provinsi SVD Jerman dan beberapa kali diundang hadir dalam kapitel-kapitel provinsi di negara tersebut. Sejak tahun 2004, Markus menjadi koordinator paguyuban awam rekan SVD di Jerman.

Mewakili zona Amerika (PANAM), Mr. Arturo Meneses dari Mexico menampilkan ceritera unik. Ditemani oleh isterinya, Olga Leticia Flores Rubio, Arturo berceritera tentang keterlibatannya dalam misi sebagai rekan awam SVD sebagai sebuah warisan. Orang tuanya telah terlibat dalam kerja sama dengan misionaris SVD dan melibatkan dirinya sejak ia masih kecil. Ketika ia sudah berkeluarga, ia pun melibatkan isteri dan anak-anaknya. Bagi Arturo, misi sebagai awam hendaknya melibatkan seluruh keluarga. Dalam waktu-waktu tertentu, seluruh keluarga 'bermisi' dengan cara unik seperti berkunjung ke komunitas-komunitas miskin dan kaum penduduk asli Indian Mexico yang identik dengan kemiskinan dan keterbelakangan. Bagi seluruh keluarga, hari-hari ini merupakan perjalanan misi penuh sukacita yang memberi pendidikan bagi anak-anak sejak usia dini. Mereka diajari untuk turut membagi kasih kepada kaum yang tak beruntung. Arturo juga mengingatkan para misionaris SVD di wilayah itu, bahwa gerakan ini lebih bertumbuh subur justru di paroki-paroki yang tidak dilayani oleh SVD. Maka ia menantang para misionaris SVD untuk merenungkan hal ini dan sedapat mungkin mengambil langkah-langkah evaluasi dan perbaikan. Sasaran terjauh ialah membentuk komunitas-komunitas kaum beriman yang berwawasan misioner.

* * * * *

Mengakhiri diskusi dan pendalaman tentang partisipasi awam dalam hidup dan misi SVD, para kapitularis dengan suara mayoritas mutlak menyetujui resolusi yang dianjurkan pihak Jendralat:

Agar provinsi dan regio secara resmi membuat pengakuan atas kelompok-kelompok rekan awam. Kelompok-kelompok yang diakui tersebut akan menjadi bagian dari Keluarga Arnoldus dalam arti luas. Pengakuan akan diberikan atas dasar sejumlah kriteria. (KLIK untuk melihat kriteria tersebut)

 
     
BERITA SEBELUMNYA  |  PANORAMA KAPITEL  |  BERITA BERIKUTNYA


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge