Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
 
  Berita di antara kita  
 
 
"Janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah."
(Mat 10:26-27)
   
   
   
   
 
  Pertemuan para imam Keuskupan Pangkalpinang:
Meningkatkan kualitas para imam sebagai gembala umat

 
 

EKARISTI DAN ADORASI. Dengan mengangkat tema pokok ini, Keuskupan Pangkalpinang menyelenggarakan pertemuan pastoral tahunan di Puri Sadhana, Pangkalpinang, Bangka, 13-18 Mei 2014, yang dihadiri oleh hampir semua imam yang bertugas di wilayah keuskupan ini, baik yang berkarya dalam dinas keuskupan, maupun para anggota komunitas religius seperti para imam SSCC dan SVD. Pertemuan diisi dengan seminar pastoral, rekoleksi, doa dan ekaristi, dan ditutup dengan perayaan Ekaristi pembaharuan janji imamat.

Mempertanyakan kemampuan diri sebagai gembala

Merujuk pada Yesus sebagai pintu dan gembala yang baik (Yoh 10:1-10), Uskup Pangkalpinang, Mgr. Hilarius Moa Nurak, SVD, mengangkat beberapa pokok pikiran yang menjadi keprihatinannya. "Mengapa umat Allah tidak lagi mendengar gembalanya, tetapi justru mendengar 'pencuri dan perampok'. Kita telah berjuang menyampaikan kabar sukacita, tetapi ternyata kabar sukacita itu tidak diindahkan. Wujud 'pencuri dan perampok' masa kini adalah nilai-nilai kemewahan dan kemudahan hidup, yang dengan gambang menyerang nilai-nilai iman. Selain ada langkah-langkah besar yang melawan iman, pada sisi lain para gembala juga mulai bertanya tentang kualitas dirinya sendiri. Jangan sampai para gembala memang tidak mampu menyampaikan kabar sukacita itu dengan benar, sehingga akhirnya karunia besar keselamatan Tuhan justru tidak diperhatikan umat", demikian penegasan Mgr. Moa Nurak.
 


Rm. Emanuel Martasudijta (kanan) dari Keuskupan Agung Semarang berbicara tentang Ekaristi dan Adorasi, dipandu oleh Rm. Atbaw sebagai moderator

 
 

Ekaristi dan adorasi

Sejalan dengan meningkatnya gerakan kaum awam yang memperhatikan penghormatan kepada Sakramen Mahakudus dalam adorasi-adorasi, disadari, bahwa gerakan tersebut belum terlalu kuat di kalangan para imam sendiri. Sangatlah ironis kalau umat sangat memperhatikan adorasi sementara para imam kurang mendukung. Untuk tujuan tersebut, dua hari dari (15-16/5/2014) pekan pertemuan tersebut diisi dengan seminar tentang Ekaristi dan Adorasi, dengan nara sumber Rm. Emanuel Martasudjita, imam Keuskupan Agung Semarang, yang juga menjadi dosen Liturgi dari Kentungan, Yogyakarta. Dalam presentasi yang dipenuhi dengan guyonan segar, Rm. Marto, demikian beliau disebut, mengingatkan semua peserta, bahwa Ekaristi menjadi jiwa Gereja karena di atas altar ini umat beriman mengalami kembali korban Kristus di salib yang menjadi daya yang menyelamatkan. Dengan kata lain, tak akan ada Gereja tanpa Ekaristi. Di dalam Ekaristi, umat beriman menerima Yesus Kristus sebagai pribadi yang utuh, bukan sekedar sepotong daging atau setetes darah dalam rupa roti dan anggur.

Pada sisi lain, Adorasi adalah sebuah devosi yang merupakan perpanjangan dari perayaan Ekaristi, di mana kita menciptakan waktu untuk lebih lama berada bersama Yesus di dalam Sakramen Mahakudus. Dengan berada bersama Yesus, kita membiarkan diri disinari dan dibaharui oleh Yesus, yang sangat berpengaruh dalam kehidupan praktis setiap hari. Karena itu para imam didorong untuk selalu beradorasi, paling kurang sejam sehari. Ada banyak kesaksian, baik dari lingkungan para imam maupun umat beriman, tentang buah-buah indah dari adorasi tersebut. Menunjang acara ini, setiap malam disiapkan waktu dua jam untuk beradorasi di depan Sakramen Mahakudus, bergiliran untuk para imam kevikepan Kepulauan Riau dan kevikepan Bangka Belitung.

Pembaharuan janji imamat

Satu bagian penting dari pertemuan tahunan para imam adalah pembaharuan janji imamat. Acara tersebut diselenggarakan dalam misa agung bersama umat pada hari Minggu, 18 Mei 2014, bertempat di Gereja Katedral Pangkalpinang. Undangan khusus dalam perayaan ini adalah Mgr. Yohanes Harun Yuwono, uskup Tanjung Karang, yang sebelumnya adalah salah satu imam dari Keuskupan Pangkalpinang. Uskup Yuwono memimpin perayaan Ekaristi sementara janji imamat diucapkan di hadapan Uskup Pangkalpinang. (ap)

 
       


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge