Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
 
  Berita di antara kita  
 
 
"Janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah."
(Mat 10:26-27)
   
   
   
   
 
  SOVERDIA Batam:
Animasi Spiritualitas dan Matra-matra Khas Awam SVD
     
 

PROGRAM ANIMASI spiritualitas dan matra-matra khas untuk komunitas SVD Distrik Sumatera Utara dan para mitra awam yang telah berlangsung di Dolok Sanggul, 8-11 September 2015, yang lalu, masih tetap berlanjut untuk komunitas Soverdia (mitra awam SVD) di Batam. Mengingat para anggota Soverdia tidak bisa mengikuti program di Dolok Sanggul tersebut, maka untuk komunitas awam SVD Batam, program animasi tersebut telah dilangsungkan pada Sabtu-Minggu, 26-27 September 2015, bertempat di Hotel Harris, Marina Resort, Batam. Difasilitasi oleh P. Aurelius Pati Soge, SVD, acara animasi tersebut diikuti oleh sejumlah anggota Soverdia Batam beserta keluarga, dan diakhiri dengan Ekaristi Kudus dan perutusan para anggota. Dengan mengambil tema "Hidup Dari Roh Yang Sama", P. Pati Soge mengajak peserta untuk menyelami kekayaan spiritualitas SVD, yang pada hakekatnya dibentuk oleh spiritualitas Kristiani, spiritualtias misioner dan spiritualitas Arnoldus Janssen, serta mendalami matra- matra khas SVD yang kini harus diadopsi dan dihayati oleh para anggota Soverdia, mengingat hakekat Soverdia sebagai bagian integral dari Keluarga Arnoldus Janssen, dalam arti luas, sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Kapitel Jendral SVD XVII, tahun 2012. Dengan demikian, sudah seharusnya anggota Soverdia menyelami, memahami dan menghayati spiritualitas misi SVD dalam konteks hidup sebagai awam.


Konteks Misi Soverdia Batam

Mengingat konteks hidup yang dijalani oleh anggota Soverdia sangat berbeda dari konteks anggota SVD yang biasa mendiami rumah-rumah dan komunitas-komunitas misi, presentasi tentang spiritualitas dan matra-matra khas dijelaskan dalam kaitan dengan peranan awam sebagai mitra misi anggota SVD. Pertama-tama, refleksi bertolak dari konteks hidup para anggota Soverdia yang merupakan warga Keuskupan Pangkalpinang. Pastoral Keuskupan memberi penekanan yang tinggi pada KBG (Komunitas Basis Gerejawi) sebagai pola pastoral, di mana keluarga menjadi pilar utama. Dalam hal ini, komunitas Soverdia diharapkan untuk memberikan sumbangan untuk menunjang kekhasan pastoral tersebut. Karena itu, model-model spiritualitas khas SVD yang dihayati oleh para anggota Soverdia, diarahkan untuk menunjang pengembangan kehidupan pribadi, keluarga dan komunitas umat beriman, di mana mereka hidup dan berkarya. Dengan cara itu, mereka diharapkan dapat menularkan semangat misi khas SVD kepada para anggota Gereja, dan mengembangkan sayap dialognya, untuk menyentuh banyak orang dari berbagai budaya, agama, penganut ideologi sekular, pencari iman serta kaum miskin dan marjinal.

 


Slide I rekoleksi tema rekoleksi: untuk menyemai spiritualitas misi dan matra-matra khas... (foto: Ibu Bibiana)


Anggota Soverdia sesudah Ekaristi penutup, bersama
P. Aurelius Pati Soge, SVD

 
 

Awam menghayati spiritualitas dan matra-matra khas SVD

Materi penjelasan tentang spiritualitas dan matra-matra khas tidak berbeda dari materi yang diberikan kepada seluruh komunitas SVD Distrik Sumatera Utara dan para mitra awam. Dengan merujuk program animasi tersebut, peserta diajak untuk mendalami elemen-elemen spiritualitas dan matra-matra khas tersebut. Sambil meng- angkat konteks penghayatan sebagai awam, yakni keluarga dan KBG, P. Pati Soge menekankan pentingnya melihat matra Alkitabiah, Komunikasi, Animasi dan Kenabian sebagai sebuah sumbangan khas dari para anggota Soverdia untuk memperkaya khazanah spiritualitas pribadi, keluarga dan KBG. Mereka harus mampu mendorong sesama untuk mengenal dan mencintai Tuhan seperti yang tertera di dalam Kitab Suci (Alkitabiah); mengenal dan mencintai Tuhan yang memberi diri bagi keselamatan manusia (Komunikasi); mengenal dan mencintai Tuhan yang selalu mengundang manusia untuk turut berkiprah membangun Kerajaan Allah (Animasi); serta mengenal dan mencintai Tuhan yang selalu menyeruhkan kebenaran, keadilan dan keutuhan ciptaan (Kenabian). Pada hakekatnya, setiap orang beriman memerlukan sikap dasar tersebut di dalam karya pelayanan setiap hari, baik secara ke dalam di lingkungan Gereja, maupun secara keluar ketika hendak menjangkau hidup warga masyarakat dari berbagai latar bekalang budaya, agama, ras, bahasa dan sebagainya.

Merangkum seluruh refleksi animasi ini, P. Pati Soge mengajak peserta untuk memahami tujuan menghayati spiritualitas dan matra-matra khas sebagai sikap dasar yang memberi ciri bagi semua anggota Soverdia. Tujuan itu adalah membangun komunitas yang "bersatu dalam keanekaan", sebagaimana yang dilihat oleh Yohanes dalam Kitab Wahyu: " Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: 'Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!" (Why 7:9-10). Di sini semua perbedaan dijembatani, ketika umat Allah berhimpun di seputar altar Anak Domba. Namun semua ini membutuhkan perjuangan dan kesetiaan untuk memikul salib Kristus. Maka hendaknya semua anggota memiliki kesadaran, bahwa ia harus memberi diri untuk membangun hidup yang dinikmati oleh banyak orang, sebagaimana nubuat Nabi Yesaya: "Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya" (Yes 55:10-11). Hanya dengan sikap tahan uji dalam gemblengan ilahi, seorang anggota Soverdia layak untuk menjadi rasul awam, pewarta Firman Tuhan yang menjadi manusia.

 
       


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge