|
||||||||
Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642 | SEARCH:
|
|||||||
SVD Batam | SOVERDIA (Awam SVD) | Pelayanan Kitab Suci | Pelayananan Internasional | Liturgi dan Devosi | Tirta Wacana |
---|
Berita di antara kita | |||||
---|---|---|---|---|---|
"Janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah." |
|||||
SVD Distrik Sumatera Utara: Kompetensi Interkultural Untuk Hidup dan Misi |
||||||
KARAKTER misi SVD (Societas Verbi Divini) sedunia ditandai oleh berkembangnya konsep misi dan komunitas lintas budaya sebagai wajah baru Serikat di millenium ketiga. Karakter ini merupakan buah logis dari legasi historis Serikat Sabda Allah yang sejak awal memberikan perhatian besar kepada penginjilan yang memakai pola budaya-budaya untuk menyampaikan pesan-pesan keselamatan. Sejak Kapitel Jendral 2000 melahirkan "Misi Sebagai Dialog Profetis", misiologi SVD pasa khususnya dan gereja pada umumnya memberi perhatian kepada pluralitas sebagai realitas sosial dan konteks penginjilan Gereja di abad modern ini. Karena itu, Kapitel Jendral 2006 menekankan edukasi dan penghayatan internal dialog profetis, yang menumbuhkan kesadaran, bahwa Serikat memiliki karakter sejarah yang multi budaya dan lintas budaya. Idealnya seorang misionaris SVD hidup dalam komunitas yang berwarna aneka budaya dan lintas budaya, serta berkarya dalam konteks serupa. Menyadari pentingnya hal ini, Provinsi SVD Jawa menekankan pendidikan anggota SVD agar memiliki kompetensi (kecerdasan) lintas budaya yang sangat diperlukan untuk hidup dan berkarya dalam komunitas dan misi aneka budaya dan lintas budaya. Maka Distrik SVD Sumatera Utara menyelenggarakannya pelatihan tersebut, bertempat di Pinangsori, Sumatera Utara, 24-25 Januari 2017. |
Anggota distrik serius menyimak presentasi materi: demi hidup dan misi... |
|||||
Memadukan ketrampilan dan spiritualitas Ada dua bagian besar yang dibedah dalam dua hari pertemuan tersebut, yakni kecerdasan lintas budaya sebagai sebuah keahlian persona misionaris SVD yang membantu misionaris mengatasi problema yang timbul dari konteks multi budaya dan lintas budaya, yang harus dipadukan dengan spiritualitas lintas budaya yang menjadi jiwa dan pemberi makna hidup dan karya seorang anggota SVD. Dua pembicara memandu pendalaman anggota distrik. P. Aurelius Pati Soge, admonitor distrik, berbicara tentang kecerdasan lintas budaya sebagai sebuah keahlian yang wajib dimiliki oleh anggota-anggota SVD, sementara P. Hendrikus Meko, sekretaris misi provinsi, membedah topik spiritualitas lintas budaya. Dalam pembahasan tema kecerdasan lintas budaya, ada dua belas kualitas yang perlu dimiliki oleh setiap misionaris SVD, yakni Approachable, Intercultural Receptivity, Positive Orientation, Forthrightness, Social Openness, Enterprise, Shows Respect, Perseverance, Flexibility, Cultural Perspectivism, Venturesome Spirit, Social Confidence. Seorang misionaris SVD itu haruslah seorang yang mampu membina relasi, berminat pada budaya-budaya, berorientasi positip pada karya lintas budaya, terbuka dan terus terang, memiliki keterbukaan sosial, berani berinisiatip, tahu menghargai orang, memiliki daya tahan yang tinggi, lentur terhadap budaya lain, mampu membangun sudut pandang positip terhadap budaya-budaya lain, berjiwa petualang, dan memiliki keyakinan sosial. P. Pati Soge mengajak peserta untuk jujur melihat bagian-bagian mana dari tiap kualitas itu yang belum bisa dibangun, dan merencanakan langkah-langkah konkrit untuk menanganinya. Komunitas distrik lalu bersama-sama menyepakati, bahwa studi budaya dan bahasa harus dijalankan oleh setiap anggota, baik dalam bentuk kursus formal maupun studi mandiri. Hal ini dirasa perlu untuk ditekankan kembali, mengingat Keuskupan Agung Medan dan Keuskupan Sibolga mensyaratkan penguasaan bahada dan budaya bagi para misionaris yang berkarya di wilayah dua keuskupan tersebut. Pada bagian lain, P. Hendrik Meko, sekretaris misi SVD Jawa, menuntun para anggota distrik mendalami tema spiritualitas, dengan menggali kembali akar sejarah. SVD merupakan sebuah tarekat misi yang sangat memperhatikan aspek studi budaya dan bahasa yang dipergunakan sebagai alat untuk evangelisasi. Dengan merujuk ke generasi pendiri, terutama St. Yoseph Freinademetz yang sungguh mendalami bahasa dan budaya China, P. Meko mengingatkan anggota, bahwa semangat cinta budaya dan bahasa itu merupakan wujud kerendahan hati para misionaris, dalam menanggapi Tuhan yang sudah menunjukkan semangat kerendahan hati lewat peristiwa inkarnasi, yang direncanakan oleh Bapa dan diwujudkan oleh Roh Kudus. Dengan itu terungkap, bahwa akar spiritualitas lintas budaya ini tidak lain dari pada komunikasi cinta Trinitaris yang telah memberikan ciri yang unik bagi seluruh Tarekat. Dalam sharing para anggota tercermin jelas, bahwa kerelaan untuk mendalami budaya sebagai wujud komitmen spiritualitas memberi keuntungan ganda. Oleh kerendahan hati, kita bisa ber-passing over; pada sisi lain, dengan belajar bahasa dan budaya itu, kita justru dibentuk menjadi pribadi yang rendah hati, yang terus belajar makna hidup dan iman. |
||||||
Yang lama beralih dan yang baru melanjutkan Pertemuan distrik kali ini ditandai oleh pelepasan dan penerimaan misionaris yang bertugas di Paroki Pinangsori. P. Quirinus Sutrisno meninggalkan Pinangsori dan beralih ke Paroki Tuhemberua, Nias, masih dalam wilayah Keuskupan Sibolga. Sejalan dengan itu, tempatnya di Pinangsori diisi oleh misionaris baru, yakni P. Aldus Muspida, mantan misionaris di Botzwana, Afrika, yang kembali ke tanah air. Perpisahan diadakan dalam bentuk Ekaristi dan perjamuan bersama umat, Kamis, 26 Januari 2017, di halaman pastoran Pinangsori. Sesuai dengan ciri budaya masyarakat Batak, perpisahan dan penerimaan itu ditandai dengan pengalungan ulos, baik kepada yang pergi maupun kepada yang datang, disetai harapan, agar semuanya bejalan baik dan membawa manfaat bagi umat Allah. Lagu dan tarian mewarnai acara yang berlangsung meriah tersebut dengan melibatkan umat dan para misionaris yang berkumpul. Bersatu oleh ikatan iman dalam Ekaristi Kudus dilanjutkan dengan bersatu dalam ikatan budaya yang mendobrak semua jembatan pemisah, sangat indah untuk dikenang. Kalau mau dinilai, inilah passing-over misioner yang sebenarnya, bahwa pada waktunya misionaris meninggalkan kemapanan dan mulai belajar lagi sesuatu yang baru. |
Umat Pinangsori menyalami Pater Sutrisno: kita tetap bersatu dalam Kristus ... |
|||||
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge |