|
Home | News | Opinion | Contact Us |
|||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642 | SEARCH:
|
|||||||
SVD Batam | SOVERDIA (Awam SVD) | Pelayanan Kitab Suci | Pelayananan Internasional | Liturgi dan Devosi | Tirta Wacana |
---|
OPINI | "Aku sepenuhnya menyerahkan diriku kepada kehendak Tuhan dan membiarkan Ia mewujudkan keinginanNya atas diriku. Jika Ia mengijinkan sesuatu yang lebih berat menimpa diriku, aku masih tetap siap sedia dan menerima semuanya dari tanganNya " (Arnoldus Janssen) |
||
|
|
Hari Studi Imam Keuskupan Pangkalpinang: |
|||
---|---|---|---|
by Aurelius Pati Soge*) |
halaman 4 dari 4 |
||
4.1.3. Imamat merupakan salib khusus. 4.1.4. Imamat merupakan misi khusus. |
||||
Di dalam dunia yang semakin didominasi nilai-nilai sekular saat ini, perwujudan nila-nilai di atas membutuhkan perjuangan yang lebih besar. Di banyak belahan dunia, jabatan imam tidak lagi menjadi peranan khusus, tetapi tidak lebih daripada sebuah profesi, sama seperti aneka profesi lain. Apakah kita juga terjerat di dalam pemikiran yang sama, baik disadari atau tidak? Memperhatikan karunia-karunia yang diterima oleh para murid Yesus di atas, sebagai imam yang mewarisi jabatan apostolik ini, para imam ditantang untuk membuat penyadaran kembali, sejauh mana kita melihat panggilan imamat sebagai karunia khusus, yang menjadi berkat khusus bagi diri kita, yang memberikan kita salib khusus untuk sebuah misi khusus di dalam hidup gereja dan masyarakat. Di sini kita melihat, bahwa Tuhan secara khusus menampakkan kerahiman-Nya kepada kita, orang-orang khusus, yang dipilih untuk tugas dan tanggung jawab khusus juga. |
||||
4.2. Setiap imam harus menggerakkan orang menyadari diri sebagai pribadi kesayangan Allah 4.2.1. Memotivasi umat Allah untuk menyadari diri sebagai pribadi kesayangan Tuhan yang dipanggil, diberkati, diuji dan diutus. Sama seperti kita, umat beriman pun perlu diingatkan, bahwa mereka adalah umat pilihan Allah yang juga memperoleh karunia khusus dari Tuhan. Tugas pemberdayaan (empowering) umat Allah melekat pada jabatan kita sebagai pengajar, pengudus dan pemimpin. Perpaduan antara kesadaran diri para imam dan kesadaran baru umat Allah bisa membentuk sebuah kekuatan dahsyat yang bisa mempengaruhi dunia. 4.2.2. Memotivasi masyarakat manusia untuk membentuk kehidupan bersama yang memberi penghargaan terhadap perbedaan. Panggilan Yesus membuat para murid mampu menjembatani perbedaan, dan dengan modal itu mereka menerobos ke berbagai budaya dan mewartakan kebenaran. Dalam iklim pluralistik yang memiliki dua wajah ekstrim, yakni liberalisme dan fundamentalisme, imamat memberi kita peluang untuk membangun relasi dialogal ekumenis untuk membangun dunia baru yang lebih menunjang budaya kehidupan. Ketika Sri Paus Fransiskus menyerukan Tahun Kerahiman Ilahi, Ia berharap, agar gerakan ini menginspirasi masyarakat luas, sehingga dunia yang kurang bersahabat ini menjadi lebih bersahabat, karena orang diajak untuk menghayati dan mewujudkan kerahiman di dalam dunia. Dari sisi kita, imamat adalah sebuah instrumen yang efektip diberdayakan untuk misi khusus tersebut. Namun untuk itu, kita harus memulainya dari kesadaran akan daya-daya rohani yang kita miliki, menghargainya dan kemudian memanfaatkannya demi orang banyak. Refleksi biblis yang saya tawarkan di sini sebetulnya hanyalah langkah penyadaran kembali akan hakekat imamat kita, terutama menggali kembali kesadaran akan imamat kita yang menyatu dengan imamat Yesus Kristus, imam agung yang secara sempurna memberi kita contoh, bagaimana mewujudkan kerahiman ilahi di tengah umat manusia. Media massa modern menampilkan banyak “nabi baru”, misalnya para motivator di layar televisi, yang sering memberikan tuntunan-tuntunan sosial yang menyentuh. Fenomena ini dengan mudah mengambil alih peranan spiritualitas biblis, jika kita sebagai imam, dengan tugas khusus sebagai pewarta Tuhan yang murah hati, tidak sanggup memotivasi umat untuk menyadari akar rohaninya tersebut. ***
|
||||
*) Dibawakan pada Hari Studi para imam se-Keuskupan Pangkalpinang, di Pangkalpinang, 20 April 2016 |
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge |