|
|
Semakin seseorang memiliki harta,
semakin harta itu menguasai dirinya. |
DI MANA-MANA kita sering menemukan kelangkaan bahan-bahan kebutuhan pokok seperti sembako, bahan bakar minyak, gas dan sebagainya. Namun selalu saja ada berita, bahwa di tengah kelangkaan bahan-bahan kebutuhan dasar itu, selalu ada orang yang menimbunnya secara ilegal, sehingga ketika harga bahan-bahan itu naik, ia kembali melemparkannya ke pasar untuk mendapat keuntungan yang berlipat ganda. Apakah orang-orang ini tidak mempunyai perasaan dan tanggung jawab sosial? “Sama sekali tidak ada”, kata seorang imam senior di komunitasku. “Jeritan masyarakat kecil dan terpinggirkan itu tidak menjadi perhatian, karena hati mereka penuh dikuasai oleh ketamakan.”
Yesus mengingatkan semua murid untuk melihat bahaya memiliki harta yang berlebihan. Harta milik itu baik karena memungkinkan kita hidup sebagai manusia yang bermartabat. Namun ketika harta menjadi tujuan hidup, ia bukan lagi sarana penghargaan martabat manusia melainkan pintu yang menghantar jiwa ke kehancuran. Mengapa? Karena hati yang dipenuhi dengan keinginan untuk mencari harta secara berlebihan tidak akan menyisakan sedikitpun ruang untuk Tuhan. Suara hati yang menjadi cerminan penyelenggaraan Tuhan tidak mendapat perhatian. Misalnya, seseorang yang terlibat dalam spekulasi peningkatan modal, pemikiran orang ini dipenuhi dengan bagaimana mencari cara agar modal itu terus berkembang dan membawa keuntungan. Ia tidak mempunyai waktu untuk berdoa, merenungkan Kitab Suci, menerima sakramen-sakramen. Apa yang akan mengingatkan dia tentang keselamatan?
Ketika Yesus mengajarkan pentingnya meraih harta surgawi, Ia bermaksud mendorong kita untuk menyadari pentingnya keselamatan jiwa. Jiwa ibarat permata bagi seluruh kepribadian manusia. Jiwa yang tenang dan damai mengendalikan hawa nafsu yang liar, sikap, tutur kata dan tingkah laku. Peliharalah jiwa. Jangan korbankan ke-selamatan seluruh diri karena pikiranmu dipenuhi dengan mencari harta duniawi semata-mata. (ap)
- Menurut anda, apa peranan harta benda jasmaniah di dalam penghayatan iman Kristiani?
- Dapatkah harta menjadi pintu rahmat? Apa wujudnya?
(c) bbss 2014 aurelius pati soge |
|
Mereka mengurapi Yoas dan berseru: Hiduplah Raja!
(2 Raj 11:1-4.9-18.20)
Setelah Ahazia, raja Yehuda, mati terbunuh, maka ibunya, Atalya, bermaksud membinasakan seluruh keturunan raja. Tetapi Yoseba, puteri Raja Yoram, saudari Ahazia, mengambil Yoas, putera Ahazia, dan menculik dia dari tengah-tengah putera-putera raja yang hendak dibunuh itu. Yoas dimasukkannya bersama inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur dan disembunyikannya terhadap Atalya sehingga tidak ikut dibunuh. Maka tinggallah ia enam tahun lamanya bersama inang penyusunya dengan bersembunyi di rumah Tuhan, sementara Atalya memerintah negeri.
Pada tahun yang ke tujuh Yoyada, kepala para imam di Yerusalem, mengundang para kepala pasukan seratus dari orang Kari dan dari pasukan bentara. Mereka disuruhnya datang kepadanya di rumah Tuhan. Ia mengikat perjanjian dengan mereka dengan menyuruh mereka bersumpah di rumah Tuhan. Kemudian diperlihatkannyalah putera raja itu kepada mereka. Para kepala pasukan itu melakukan tepat seperti yang diperintahkan imam Yoyada. Masing-masing mengambil orang-orangnya yang selesai bertugas pada hari Sabat bersama-sama dengan orang-orang yang masuk bertugas pada hari itu, lalu datanglah mereka kepada imam Yoyada. Kepada para kepala pasukan itu Yoyada memberikan tombak dan perisai-perisai kepunyaan Raja Daud yang ada di rumah Tuhan. Kemudian para tentara masing-masing dengan senjata di tangan mengambil tempatnya di lambung kanan dan kiri rumah itu, dengan mengelilingi mezbah dan rumah itu untuk melindungi raja. Sesudah itu Yoyada membawa putera raja itu ke luar, mengenakan jejamang padanya dan memberikan hukum Allah kepadanya. Mereka menobatkan dia menjadi raja serta mengurapinya, dan sambil bertepuk tangan berserulah mereka, “Hiduplah Raja!”
Ketika Atalya mendengar hiruk pikuk para tentara dan rakyat, pergilah ia ke rumah Allah untuk menemui rakyat. Lalu dilihatnya raja berdiri dekat tiang menurut kebiasaan, sedang para pemimpin dengan para pemegang nafiri berada di dekat raja. Dan seluruh rakyat bersukaria sambil meniup nafiri. Maka Atalya mengoyakkan pakaiannya sambil berseru, “Khianat!Khianat!” Tetapi imam Yoyada memberi perintah kepada para kepala pasukan seratus yaitu mereka yang mengepalai tentara, katanya, “Bawalah dia ke luar dari barisan ! Siapa yang memihak dia, bunuhlah dengan pedang!” Sebab sebelumnya Yoyada telah berkata, “Janganlah ia dibunuh di rumah Tuhan!” Maka mereka menangkap Atalya. Dan pada waktu ia masuk istana melalui pintu bagi kuda, di bunuhlah ia di situ.
Kemudian Yoyada mengikat perjanjian antara Tuhan dengan raja dan rakyat, bahwa mereka menjadi umat Tuhan; juga antara raja dengan rakyat. Sesudah itu masuklah seluruh rakyat ke rumah Baal, lalu merobohkannya; mereka menghancurkan mezbah-mezbah dan patung-patung, serta membunuh Matan, imam Baal, di depan mezbah-mezbah itu. Lalu Yoyada mengangkat penjaga-penjaga untuk rumah Tuhan. Maka bersukarialah seluruh rakyat negeri dan amanlah kota itu, setelah Ratu Atalya mati dibunuh dengan pedang di istana raja.
|
|
Mazmur Tanggapan (Mzm
132:11-14.17-18; R: 13)
Ref:
Tuhan telah memilih Sion menjadi tempat kedudukan-Nya.
- Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya : “Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu.
- Jika anak-anakmu berpegang pada perjanjian-Ku, dan pada peraturan yang Kuajarkan kepada mereka, maka selamanya anak-anak mereka akan duduk di atas takhatamu.”
- Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya: “Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya.
- Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, dan menyediakan pelita bagi orang yang Kuurapi. Musuh-musuhnya akan Kutudungi pakaian keaiban, tetapi ia sendiri akan mengenakan mahkota yang semarak!”
|
|
Di mana hartamu berada, di situ pula hatimu (Mat 6:19-23)
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Janganlah kalian mengumpulkan harta di bumi; ngengat dan karat akan merusakkannya, dan pencuri akan membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ pula hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu. Jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.”
|