Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
 
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Juli 2014
  MASA BIASA PEKAN 17
   
Tak ada aktor terkenal tanpa sutradara hebat

KEBANYAKAN orang lebih mengenal para bintang film daripada sutradara dan para pendukung lain seperti cameraman, penata kostum, cahaya, make up, dan sebagainya. Mereka tak muncul di layar, tetapi ketrampilan mereka memungkinkan seorang bintang film besar bisa memainkan peranan secara sempurna. Aktor-aktor besar yang berhasil sangat menghargai peran orang-orang ini. Di ajang Academy Reward misalnya, para pemenang selalu menyampaikan penghargaan bagi orang-orang yang bekerja di balik layar ini. Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada mereka, karena semua orang menyadari, bahwa peran serta mereka terbukti sangat vital.

Yesus mengumpamakan Kerajaan Surga itu sebagai menabu benih di ladang. Benih itu akan lenyap ke dalam tanah, tetapi justru dengan itu ada harapan hidup. Benih yang tumbuh akan menjadi sumber makanan bagi makluk lain. Kerajaan Surga juga diumpamakan sebagai ragi yang lenyap ke dalam adonan, tetapi justru dengan itu orang akan memiliki roti yang empuk dan baik untuk kesehatan badan. Dengan itu Yesus menegaskan, bahwa Kerajaan Allah merupakan sebuah daya rohaniah yang bekerja diam- diam di dalam hati manusia. Pelan tapi pasti Kerajaan Allah membentuk diri dalam wujud persekutuan umat beriman. Disirami oleh rahmat Tuhan, ia membaharui dunia menjadi tempat yang memberi harapan akan bagi kita menuju keselamatan abadi.

Mengamati hakekat Kerajaan Allah ini, tugas kita pun mengambil karakter serupa. Sebagai agen pengembangan Kerajaan Allah, kita dituntut menjadi seperti ragi atau benih. Yang paling utama ialah tegaknya Kerajaan Allah, bukan penghargaan dunia atas prestasi kita. Jika kita dihargai dunia karena kerja keras yang telah kita lakukan, syukurilah dengan tulus hati. Jika dunia lupa akan peranan kita karena perhatiannya terarah pada Kristus yang kita wartakan, dengan gembira kita mengundurkan diri, karena sesungguhnya tujuan pewartaan kita telah tercapai. Semuanya demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan sesama. (ap)

  1. Dapatkah anda mendefinisikan, seperti apa peranan anda untuk mewartakan Kerajaan Allah?
  2. Semangat apa yang anda perlukan untuk bisa memainkan peranan sebagai benih yang terbenam atau ragi yang melarut dalam adonan?

(c) 2014 aurelius pati soge

REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
1
2
2 3 4
31 1 2
  Senin, 28 Juli 2014
 
 

KERAJAAN SURGA ITU SEUMPAMA
HARTA TERPENDAM
YANG DITEMUKAN ORANG DI LADANG

   
   
   
 
Yer 13:1-11 | Ul 32:18-21 | Mat 13:31-35

 

Bangsa ini akan menjadi seperti ikat pinggang yang tidak berguna untuk apa pun (Yer 13:1-11)

Beginilah sabda Tuhan kepadaku, “Pergilah membeli ikat pinggang lenan, dan ikatkanlah pada pinggangmu, tetapi jangan kau celupkan ke dalam air!” maka aku membeli ikat pinggang seperti yang disabdakan Tuhan, lalu kuikatkan pada pinggangku. Sesudah itu datanglah sabda Tuhan kepadaku untuk kedua kalinya, “Ambillah ikat pinggang yang telah kau beli, yang sekarang ada pada pinggangmu itu. Pergilah segera ke Sungai Efrat, dan sembunyikanlah disana, di celah-celah bukit batu!” Maka pergilah aku dan menyembunyikannya di tepi Sungai Efrat sebagaimana diperintahkan Tuhan kepadaku. Sesudah beberapa lama bersabdalah Tuhan kepadaku, “Pergilah segera ke Sungai Efrat, dan ambillah dari sana ikat pinggang yang Kuperintahkan kau sembunyikan di sana!” Maka pergilah aku ke Sungai Efrat, lalu aku menggali dan mengambil ikat pinggang itu dari tempat aku menyembunyikannya. Tetapi ternyata ikat pinggang itu sudah lapuk, tidak berguna lagi untuk apa pun. Lalu datanglah sabda Tuhan kepadaku, “Beginilah sabda Tuhan,’Demikianlah Aku akan menghapuskan kecongkakan Yehuda dan Yerusalem. Bangsa yang jahat ini enggan mendengarkan sabda-Ku. Mereka mengikuti kedegilan hatinya dan mengikuti allah lain untuk beribadah dan bersujud kepada mereka. Bangsa yang jahat ini akan menjadi seperti ikat pinggang yang tidak berguna untuk apa pun. Sebab seperti ikat pinggang melekat pada pinggang seseorang, demikianlah dahulu segenap kaum Israel dan segenap kaum Yehuda Kulekatkan kepada-Ku,” demikianlah sabda Tuhan, “supaya mereka itu menjadi umat yang ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku. Tetapi mereka itu tidak mau mendengar.”

Mazmur Tanggapan (Ul 32:18-21; R: 18a)

Ref: Engkau telah melupakan Allah yang melahirkan dikau.

  1. Tuhan bersabda, “Aku hendak menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka dan melihat bagaimana kesudahan mereka, sebab mereka itu suatu angkatan yang bengkok, anak-anak yang tidak mempunyai kesetiaan.
  2. Mereka membangkitkan cemburu-Ku dengan yang bukan Allah, mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat, dan menyakiti hati mereka dengan bangsa yang bebal.
 

Biji sesawi itu menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang di cabang-cabangnya (Mat 13:31-35)

Sekali peristiwa Yesus membentangkan perumpamaan ini, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil di antara segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar daripada sayuran lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang di cabang-cabangnya.” Dan Yesus menceritakan perumpamaan lain lagi, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama ragi yang diambil seorang wanita dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat, sampai seluruhnya beragi.” Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan Ia tidak menyampaikan apa pun kepada mereka kecuali dengan perumpamaan. Dengan demikian digenapilah sabda nabi, “Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan. Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan.”




HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)
 


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge