Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
 
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Agustus 2014
  MASA BIASA PEKAN 19
   
Hukuman terbesar ialah ketika seseorang tidak lagi menjadi bagian dari persekutuan umat Allah.

DALAM kehidupan bermasyarakat, orang-orang yang pernah melakukan kejahatan seperti pembunuhan, pemerkosaan, korupsi, dan sebagainya, harus berhadapan dengan penegakan hukum. Hukuman seperti penjara atau denda dan sebagainya dipaksakan kepada pelaku kejahatan. Selesai masa hukuman, orang tersebut dibebaskan dan dipulihkan hak-hak sipilnya. Akan tetapi hukuman moral belum berakhir. Status sebagai pelaku kejahatan itu melekat pada dirinya, praktis seumur hidup. Kita mendengar kisah pilu para mantan narapidana yang sungguh bertobat dari kejahatannya tetap tak punya pekerjaan, ditolak oleh lingkungannya, dan sebagainya. Pendek kata ia tak lagi punya tempat yang aman. Pengampunan di mata hukum ternyata tidak sama dengan pengampunan dalam hati orang.

Realitas ini agaknya dilihat oleh Yesus Kristus. Maka ia menekankan pola pendekatan yang mementingkan aspek persaudaraan. Pertama, koreksi kesalahan dalam dialog empat mata, kemudian ditingkatkan dengan meng- hadirkan saksi. Jika belum bisa diterima, kasus perlu dibawa ke dalam pertemuan jemaat. Kalau orang bertobat dan mengakui kesalahan, relasi persaudaraan dipulihkan. Jika orang menolak untuk mengakui kesalahan, maka hukuman yang terbesar adalah ia tak lagi dianggap bagian dari umat tersebut. Dengan kata lain, hukuman tidak datang dari pihak lain tetapi dari diri orang tersebut. Dengan kata lain, Yesus mau menekankan, bahwa tobat haruslah menjadi titik balik pemulihan martabat seseorang. Di mata Tuhan ia dimurnikan, di mata sesama ia pun diterima sebagai manusia baru. Tak boleh ada penghakiman yang berkepanjangan di dalam persekutuan umat Tuhan. Yang berkusa di sini adalah kasih tanpa prasyarat.

Perjalanan hidup pribadiku dipenuhi oleh pengalaman-pengalaman jatuh dan bangun dari reruntuhan. Seorang temanku yang paling tulus dan setia pernah dengan keras mengeritik diriku, karena selalu merasa gamang ketika berada bersama orang-orang lain. "Kamu pernah melakukan hal yang salah", katanya, "tetapi sudah saatnya berlangkah maju. Jangan terus teng- gelam dalam rasa kasihan diri. Orang tidak akan memaafkan dirimu kalau kamu sendiri tidak mau memaafkan dirimu." Sesudah beberapa saat, saya mengerti apa maksudnya. Rasa bersalah dan malu pada diri sendiri sering kali lebih menggugat nuraniku daripada penghakiman orang lain. Di sini saya menyadari, Tuhan lebih mudah menyampaikan pesanNya kepadaku kalau aku lebih berani untuk memaafkan diriku. Ternyata hukuman dari Tuhan itu ada batasnya, hukuman dari diriku untuk diriku sendiri sering kali berlangsung terlalu lama. (ap)

  1. Apakah anda termasuk kategori orang yang keras terhadap drii sendiri?
  2. Apa pengaruhnya atas pandanganmu terhadap orang lain?

(c) 2014 aurelius pati soge

REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
27 28 29 30 31 1
28 29 30
1
2
3
4 5 6
  Rabu, 13 Agustus 2014
 
 

MULAI SEKARANG SEGALA BANGSA AKAN MENYEBUT AKU BERBAHAGIA OLEH KARENA NAMANYA YANG KUDUS

   
   
   
 
Yeh 9:1-7; 10:18-22 | Mzm 113:1-6 | Mat 18:15-20

 

Tulislah huruf “T” pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan keji di Yerusalem (Yeh 9:1-7; 10:18-22)

Aku mendengar Tuhan berseru dengan suara nyaring, “Majulah ke mari, hai para penghukum Yerusalem! Bawalah masing-masing alat pemusnah.” Dan lihat, enam orang pria datang dari jurusan pintu gerbang Atas yang menghadap ke utara, masing –masing dengan alat pemukul di tangannya. Seorang diantara mereka berpakaian lenan, dan di sisinya terdapat suatu alat tulis. Mereka itu masuk dan berdiri di samping mezbah tembaga. Pada saat itu kemudian Allah Israel sudah terangkat dari atas kerub, tempatnya semula, ke atas ambang pintu bait suci. Alllah memanggil orang yang berpakaian lenan, yang mempunyai alat tulis di sisinya.
Lalu Tuhan bersabda kepadanya, “Berjalanlah di tengah-tengah kota Yerusalem dan tulislah huruf ‘T’ pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan keji yang terjadi di sana.” Dan kepada yang lain-lain aku mendengar Tuhan berkata, “Ikutilah dia dari belakang melintasi kota itu, dan pukullah sampai mati semua orang yang tidak ditandai ‘T’. Janganlah merasa sayang dan jangan kenal belas kasihan! Orang-orang tua, taruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan para wanita, bunuh dan musnahkanlah! Tetapi semua orang yang ditandai huruf ‘T’, jangan kalian sentuh! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku.” Maka mulailah mereka denga orang tua-tua yang berada di depan bait suci. Kemudian Ia bersabda kepada mereka, “Najiskanlah bait suci itu dan penuhilah pelatarannya dengan orang-orang yang terbunuh. Ayo, pergilah!” Mereka pergi ke luar dan memukuli orang-orang sampai mati di dalam kota.
Lalu kemudian Tuhan pergi dari ambang pintu bait suci dan hinggap di atas kerub-kerub. Kerub-kerub itu mengangkat sayap mereka, dan waktu mereka pergi, aku melihat mereka naik dari tanah dan roda-rodanya bersama dengan mereka. Lalu mereka berhenti di dekat pintu gerbang rumah Tuhan di sebelah timur, sedang kemuliaan Allah Israel berada di atas mereka. Itulah makhluk-makhluk hidup yang dahulu kulihat di bawah Allah Israel di tepi Sungai Kebar. Dan aku mengerti, bahwa mereka adalah kerub-kerub. Masing-masing mempunyai empat muka dan empat sayap, dan di bawah sayap mereka ada bagian yang berbentuk tangan manusia. Kelihatannya muka mereka serupa dengan muka makhluk-makhluk yang kulihat di tepi Sungai Kebar. Masing-masing berjalan lurus ke depan.

Mazmur Tanggapan (Mzm 113:1-6; R: 4b)

Ref: Kemuliaan Tuhan mengatasi langit.

  1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
  2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
  3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
 

Jika saudaramu yang berbuat dosa mendengarkan teguranmu, engkau telah mendapatnya kembali (Mat 18:15-20)

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawa empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan dikau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu, sungguh, apa yang kalian ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kalian lepaskan di sunia ini akan terlepas di surga. Dan lagi Aku berkata kepadamu, jika dua orang di antaramu di dunia ini sepakat meminta apa pun, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. Sebab di mana ada dua atau tiga orang berkumpul demi nama-Ku, Aku hadir di tengah-tengah mereka.”




HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)
 


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge