Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
 
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Desember 2014
  MASA ADVEN PEKAN 2
   
Sukacita Tuhan, Sukacita Gereja, Sukacitaku sebagai gembala yang mendampingi umat

DALAM beberapa kesempatan, ketika menghantar refleksi untuk umat dalam rangka upacara tobat, saya coba berimajinasi seperti apa sukacita Bapa Surgawi karena pertobatan anak-anakNya yang berdosa. Tentu saja tak kubayangkan dengan mudah, karena di sejumlah kesempatan, saya sendiri justru bersikap kurang simpatik dengan orang-orang yang berbalik dari dosa dan kembali ke jalan yang benar dalam pangkuan Gereja. Rasanya ingin marah-marah melihat orang tersebut. Munafik! Itu penilaian yang paling sering terlontar. Namun harus kuakui, di ujung kejengkelan itu tetap juga ada sukacita, tat kala melihat kelegaan di wajah-wajah yang telah sekian lama tertekan dalam dosa, dan kini terbebas dari beban batinya. Pada titik ini saya berpikir, jika sukacita itu bisa bertumbuh dalam hatiku, betapa sukacita itu lebih besar lagi di hati Bapa Surgawi, yang tidak ingin satu pun dari antara anak-anakNya binasa dalam kekuasaan dosa.

Dengan menggunakan perumpamaan tentang domba yang hilang, Yesus mengingatkan kita sekalian tentang sukacita Bapa Surga kalau kita rela berpaling dari dosa dan kembali ke pangkuanNya. Domba yang tersesat adalah gambaran diri manusia yang tersesat, yang seringkali tidak berdaya untuk melepaskan diri, sehingga perlu campur tangan Tuhan. Sebagaimana domba itu perlu diselamatkan, kita pun perlu diselamatkan. Namun di sini letak persoalannya, karena walaupun kesempatan itu ada, kita lebih sering memilih untuk tidak diselamatkan. Kita menolak bertobat, karena kita tidak cukup rendah hati untuk mengakui kesalahan di hadapan Tuhan.

Kerendahan hati merupakan aspek penting di dalam proses pertobatan. Ketika kita tidak yakin akan jalan yang kita pilih, jangan segan untuk mencari pendapat orang yang bisa kita percayai. Ketika kita tidak pasti akan keputusan yang akan kita ambil, jangan ragu untuk mencari pendapat dari orang yang dengan tulus membantu. Kesombongan dapat membuat jiwa celaka, karena dengan itu kita menutup rapat pintu pertobatan. Belajarlah rendah hati di hadapan Tuhan. Berteriaklah meminta tolong ketika jalanmu buntu. Ia mengirim pertolongan, melalui sesama yang berkehendak baik, melalui nilai-nilai iman dan moral yang menjadi pedoman hidup. Mari kembali kepadaNya. (ap)

  1. Apa makna pertobatan bagi anda?
  2. Pernahkah anda mengalami sukacita sejati karena menyaksikan pertobatan seorang saudara?

(c) 2014 aurelius pati soge

REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
30 1 2 3 4 5
28 29 30 31 1 2 3
  Selasa, 9 Desember 2014
advent candle 2014
 
 

AKAN DATANG YANG LEBIH BERKUASA DARIPADAKU, MEMBUNGKUK DAN MEMBUKA TALI KASUTNYA PUN AKU TIDAK LAYAK

   
   
   
 
Yes 40:1-11 | Mzm 96:1-3.10ac.11-13 | Mat 18:12-14

 

Allah menghibur umat-Nya (Yes 40:1-11)

Beginilah firman Tuhan, “Hiburlah, hiburlah umat-Ku! Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat Karena segala dosanya.”
Ada suara berseru, “Siapkanlah di padang gurun jalan bagi Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, setiap gunung dan bukit harus diratakan. Tanah yang berbukit-bukit harus menjadi rata dan yang berlekak-lekuk menjadi datar. Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama! Sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.”
Terdengarlah suatu suara, “Berserulah!” Jawabku, “Apa yang harus kuserukan?” “Serukanlah: Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang. Rumput menjadi kering, apabila Tuhan menghembuskannya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah  bangsa itu seperti rumput. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.”
Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda, “Lihat, itu Allahmu!” Lihat, itu Tuhan Allah! Ia datang dengan kekuatan, dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan dihadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan ternak-Nya dan menghimpunkan-Nya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.

Mazmur Tanggapan (Mzm 96:1-3.10ac.11-3; R: Yes 40:10ab)

Ref: Lihat, Tuhan datang dengan kekuatan!

  1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan. Menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya.
  2. Sebab mahabesarlah Tuhan dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata.Katakanlah di antara bangsa-bangsa: “Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”
  3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada diatasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
  4. Bersukacitalah di hadapan Tuhan sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
 

Bapamu tidak mengehendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang (Mat 18:12-14)

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya “Bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor diantaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan, lalu pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika ia berhasil menemukannya, lebih besarlah kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang sembilan puluh sembilan ekor yang tidak tersesat. Demikianlah pula Bapamu yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang”




HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)
 


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge