Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
 
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Maret 2015
  MASA PRAPASKAH PEKAN 3
   
Mengampuni Itu Menyembuhkan Diri Sendiri

SEORANG teman pernah memberi aku pelajaran yang sangat berharga. Kami berbeda pendapat dalam satu hal lalu terlibat perdebatan yang panas. Sebetulnya saya tahu persis, saya ada di pihak yang salah, tetapi karena tidak mau kalah, saya terus berdebat dan mencari cara untuk bisa menang. Saya berhasil. Ia sangat marah dan meninggalkan ruangan. Pada saat itu saya merasa menang, namun setelah kembali ke kamarku, suara hati saya mulai mengganggu. Saya mulai berpikir untuk meminta maaf kepadanya. Di saat itu lah pintu kamarku diketuk. Ternyata itu temanku yang terlibat dalam argumentasi tadi. "Saya minta maaf karena sudah marah tadi", katanya. "Saya tahu, dan saya yakin kamu juga tahu, bahwa saya benar. Tetapi marah itu sangat tidak baik dan mengganggu diriku. Untuk bagian ini saya sungguh minta maaf." Di hari itu saya mendapat pelajaran, bahwa meng- ampuni itu tidak hanya memberi kesembuhan bagi bagi sesama tetapi juga menolong diri kita sendiri.

Pertanyaan Petrus tentang pengampunan merupakan pertanyaan normal seorang manusia yang penuh kelemahan. Di mana-mana orang dengan mudah dikendalikan oleh amarahnya. Yesus menekankan kerelaan meng- ampuni tanpa batas, karena pengampunan itu akan meredam banyak hal. Dengan mengampuni kita mengubah cara pandang kita. Sebelum meng- ampuni, lawan dilihat sebagai pengganggu yang perlu disingkirkan. Sesudah mengampuni pandangan itu dibaharui. Lawan bukanlah faktor penghalang tetapi pribadi terluka yang ingin meraih tempat baru melalui kesempatan kedua. Dengan mengampuni, kita memupuk mentalitas baru di dalam diri kita, yakni berpikir positip tentang pribadi lain, memberi kesempatan kepada orang untuk membaharui diri dan bangun dari kejatuhan, serta memupuk semangat belas kasih di dalam diri kita.

Di dalam kehidupan, prinsip keadilan lebih berwarna retribusional. Saya hanya mengampuni mereka yang mengampuni diriku. Prinsip ini harus di- langkahi oleh umat Kristiani. Saya mengampuni, karena dengan itu pribadi lain mendapat kesempatan membaharui diri, dan saya menyembuhkan luka batinku sendiri yang tersulut oleh amarah, apa pun alasannya. (ap)

  1. Sadarkah anda, kalau amarah itu merusak inner-peace diri kita?
  2. Pernahkah anda berinisiatip untuk mengampuni tanpa diminta oleh pihak lawan anda?

(c) 2015 aurelius pati soge

REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
1 2 3 4 5 6
29 30 31 1 2 3 4
  Selasa, 10 Maret 2015
prapaskah
 
 
ROMBAKLAH BAIT ALLAH INI
DAN DALAM TIGA HARI AKU AKAN MENDIRIKANNYA KEMBALI
   
   
   
 
Dan 3:25.34-43 | Mzm 25:4b-5b.6.7c.8-9 | Mat 18:21-35

 

Semoga kami diterima baik karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah (Dan 3:25.34-43)

Takkala dicampakkan ke dalam tanur api, Azarya berdiri dan berdoa. Ia membuka mulut di tengah-tengah api itu, katanya, “Demi nama-Mu, ya Tuhan, janganlah kami Kautolak selamanya, dan janganlah Kaubatalkan perjanjian-Mu; janganlah Kau tarik temali dari pada kami belas kasihan-Mu, demi Abraham kekasih-Mu, demi Ishak hamba-Mu, dan demi Israel, orang suci-Mu, yang kepadanya Engkau telah berjanji memperbanyak keturunan mereka menjadi laksana bintang-bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut. Ya Tuhan, jumlah kami telah menjadi paling kecil di antara sekalian bangsa dan sekarang kami pun dianggap rendah di seluruh bumi oleh karena dosa kami. Dewasa ini pun tidak ada pemuka, nabi atau penguasa, tiada kurban bakaran atau kurban sembelihan, kurban sajian atau ukupan; tidak ada pula tempat untuk mempersembahkan buah bungaran kepada-Mu dan mendapat belas kasihan. Tetapi semoga kami diterima baik, karena jiwa yang remuk redam dan roh yang  rendah, seolah-olah kami datang membawa kurban domba dan lembu serta ribuan anak domba tambun. Demikian hendaknya korban kami di hadapanMu pada hari ini berkenan seluruhnya kepada-Mu. Sebab tidak dikecewakanlah mereka yang percaya kepada-Mu. Kini kami mengikuti Engkau dengan segenap jiwa dan dengan takwa kepada-Mu, dan wajah-Mu kami cari.  Janganlah kami Kau permalukan, tetapi perlakukanlah kami sesuai dengan kemurahan-Mu dan menurut besarnya belas kasihan-Mu. Lepaskanlah kami sesuai dengan perbuatan-Mu yang ajaib, dan nyatakanla kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan."

Mazmur Tanggapan (Mzm 25:4b-5b.6-9; R:6a)

Ref: Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan.

  1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
  2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
  3. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum dan mengajarkan jalan-Nya kepada orng –orang yang bersahaja.
 

Jika kamu tidak mau mengampuni saudaramu, Bapa pun tidak akan mengampuni kamu (Mat 18:21-35)

Sekali peristiwa Petrus datang kepada Yesus dan berkata, “Tuhan, sampai berapa kalikah aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya, “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Ketika ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak istri dan segala miliknya untuk membayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah Dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskan segala hutang itu. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih, lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Maka hamba itu menyuruh memanggil hamba pertama tadi dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonnya kepadaku. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihi engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Demikianlah BapaKu yang di sorga akan berbuat terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.”




HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)
 


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge