Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
 
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
April 2015
  MASA PASKAH PEKAN 1
   
Peliharalah Selalu Keseimbangan Iman

KESAN sepintas yang ditemukan dalam mengamati perilaku Maria Magdalena, adalah kesedihan membutakan daya pikir; cinta kepada Sang Guru menghilangkan daya analisis yang harus dimiliki, walaupun ia beradalah dalam keadaan terpuruk karena duka mendalam akibat kehilangan Sang Guru. Dapat dipahami, bahwa Maria sangat berdukacita. Bukankah Sang Guru ini telah membebaskannya dari tujuh roh jahat (Luk 8:2)? Ada hutang budi di dalam kesedihan itu. Ada kekaguman yang tercabut dari hatinya. Ada cinta yang dilindas oleh tragedi. Maka ia berdiri di depan kubur yang kosong, meratapi nasib yang begitu menyakitkan. Dunia ini begitu tidak adil, karena orang yang melakukan kebaikan dan mewartakan kebenaran justru dibinasakan. Kesedihan itu menghalangi dia melihat kebenaran, bahwa Yesus sungguh ada di depannya.

Pengalaman Maria Magdalena adalah contoh pengalaman setiap orang beriman. Di dalam menghadapi pergolakan hidup, kecenderungan kita adalah memusatkan perhatian pada diri sendiri. Akibatnya kita tidak sanggup melihat, bahwa ada sesama yang bisa membantu kita untuk melewati kepedihan tersebut. Dalam sebuah bencana alam, seorang teman, yang juga kehilangan rumah dan harta bendanya, begitu sibuk dengan membantu orang lain. Ia seperti tidak peduli, kalau ia sendiri juga menderita. Ketika semuanya sudah lewat, orang ramai-ramai datang membantunya tanpa dia minta. Dengan kata lain, ketika seseorang melupakan diri dan melihat sesama, pertolongan akan datang dengan sendirinya.

Dalam situasi apapun, kita hendaknya selalu menjaga keseimbangan iman. Ketika semua sudah tak sanggup memberi kekuatan, kita masih memiliki iman pada Kristus yang memberi harapan. Rawatlah karunia itu. (ap)

  1. Pernahkah kesedihan hebat membutakan mata hatimu?
  2. Bagaimana anda melewati pengalaman tersebut dan pelajaran apa yang anda ambil?

(c) bbss 2015 aurelius pati soge

REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
29 30 31 1 2 3
26 27 28 29 30 1 2
  Selasa, 7 April 2015
 
OKTAF PASKAH
 
MURID ITU MASUK KE DALAM KUBUR YANG KOSONG, MELIHAT SEMUANYA DAN PERCAYA, BAHWA YESUS TELAH BANGKIT
   
   
   
 
Kis 2:36-41 | Mzm 33:4-5.18-19.20.22 | Yoh 20:11-18

 

Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus (Kis 2:36-41)

Pada hari Pentekosta, berkatalah Petrus kepada orang–orang Yahudi, ‘Seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.” Ketika mendengar hal itu, hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain, “Apakah ang harus kamu perbuat, Saudara-saudara?” Jawab Petrus kepada mereka, “Bertobatlah, dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu di baptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu; maka kamu akan menerma karusia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu, bagi anak-anakmu dan bagi semua orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.” Dan dengan banyak perkataan lain lagi Petrus memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh, dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya, “Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."

Mazmur Tanggapan (Mzm 33:4-5.18-19.20.22; R: 5b)

Ref: Bumi penuh dengan kasih setia-Mu.

  1. Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
  2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
  3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami seperti kami berharap kepada-Mu.
 

Aku telah melihat Tuhan, dan Dialah yang mengatakan hal-hal itu kepadaku (Yoh 20:11-18)

Setelah makam Yesus kedapatan kosong, maka Maria Magdalena, berdiri dekat kubur dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka, “Tuhanku telah diambil orang, dan aku tidak tahu dimana Ia diletakkan.”
Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang, dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman. Maka ia berkata kepadaNya, “Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambilNya.” Kata Yesus kepadanya, “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepadaNya dalam bahasa Ibrani, “Rabuni!” artinya Guru. Kata Yesus kepadanya, “Jangan engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudaraKu dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapaku dan Bapamu, kepada Allahku dan Allahmu.” Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.




HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)
 


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge