Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
 
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
April 2015
  MASA PASKAH PEKAN 2
   
Jalan Menuju Ke Roti Hidup

KABAR GEMBIRA yang diwartakan Yesus mencakupi semua aspek kehidupan manusia. Ia memelihara jiwa-jiwa, tetapi juga memperhatikan kebutuhan raga. Ia menekankan keselamatan kekal dalam Kerajaan Allah, namun juga memperhatikan kesejahteraan manusiawi dalam hidup hari ini. Keseimbangan tersebut dapat kita lihat dalam mujizat perbanyakan roti. Tentu saja mujizat ini ungkapan dari kuasa dan belas kasih Tuhan, agar orang-orang yang tengah mencari kebenaran ini diteguhkan raganya, sehingga perjalanan mereka tidak terhenti di tengah jalan. Namun, apakah tujuan Yesus sebatas itu?

Sesungguhnya mujizat ini merupakan pintu menuju ke pemahaman yang lebih luas, yakni Roti Hidup. Inilah sesungguhnya tujuan Yesus, agar para murid menyadari, bahwa masih ada nilai lain yang lebih tinggi daripada sekedar kebutuhan ragawi, yakni keselamatan yang disiapkan oleh Roti Hidup itu. Namun orang-orang yang mengalami kebesaran Yesus berniat menjadikannya raja, maka Yesus menyingkir. Jika Yesus membiarkan itu terjadi, tujuan dari mujizat itu tidak tercapai. Perbanyakan roti bukan tujuan tetapi sekedar jalan untuk menguatkan keyakinan umat beriman akan keselamatan yang datang dari Bapa.

Karunia keselamatan Tuhan menyentuh seluruh kepribadian kita sebagai manusia, baik jiwa maupun raga. Kita mengalami banyak berkat duniawi seperti keberhasilan dalam usaha, kesehatan, peranan-peranan sosial politik, pelayanan-pelayanan dan sebagainya. Hidup layak sebagai manusia bermartabat jelas merupakan anugerah Tuhan. Namun pengalaman jsmaniah ini hendaknya diimbangi dengan kekayaan rohaniah. Hari ada pendalaman atas pengalaman jasmaniah tersebut, sehingga dimensi rohaniah diangkat dan mengingatkan kita akan penyelenggaraan Tuhan pada setiap aspek hidup kita. Ketika kita mengalami berkat dalam bentuk jasmaniah, ingatlah bahwa karunia itu dimaksudkan untuk meneguhkan jiwa, agar selamat sampai Kerajaan Abadi. (ap)

  1. Apa karunia jasmaniah yang anda peroleh belakangan ini?
  2. Apakah karunia-karunia tersebut mendorongmu untuk makin mencintai Tuhan?

(c) bbss 2015 aurelius pati soge

REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
29 30 31 1 2 3
26 27 28 29 30 1 2
  Jumat, 17 April 2015
 
 
KARENA TELAH MELIHAT AKU MAKA ENGKAU PERCAYA, BERBAHAGIALAH MEREKA YANG TIDAK MELIHAT NAMUN PERCAYA
   
   
   
 
Kis 5:34-42 | Mzm 27:1.4.13-14 | Yoh 6:1-15

 

Para rasul bergembita karena mereka dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Yesus (Kis 5:34-42)

Pada waktu itu para rasul sedang diperiksa oleh Mahkamah Agama Yahudi. Maka seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel, seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit dan meminta supaya para rasul itu disuruh keluar sebentar. Sesudah itu ia berkata kepada sidang, “Hai orang-orang Israel, pertimbangkanlah baik-baik apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini! Sebab dahulu telah muncul Si Teudas, yang mengaku dirinya seorang istimewa, dan ia mempunyai kira-kira empat ratus pengikut; tetapi ia dibunuh, lalu cerai-berailah seluruh pengikutnya dan lenyap. Sesudah dia, pada waktu pendaftaran penduduk, muncullah Si Yudas, seorang Galilea. Ia menyeret banyak orang dalam pemberontakannya, tetapi ia juga tewas dan cerai-berailah seluruh pengikutnya. Karena itu aku berkata kepadamu: janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka,sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap; tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah.” Nasihat itu diterima. Sesudah itu para rasul dilepaskan. Rasul –rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus. Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah umat dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias

Mazmur Tanggapan (Mzm 27:1.4.13-14; R:4ab)

Ref: Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, diam di rumah Tuhan seumur hidupku.

  1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
  2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam dirumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
  3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya,nantikanlah Tuhan.

Yesus membagi-bagikan roti kepada orang banyak yang duduk di situ, sebanyak mereka kehendaki (Yoh 6:1-15)

Pada waktu itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakanNya terhadap orang-orang sakit. Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-muridNya. Ketika itu Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat. Ketika Yesus memandang sekelilingNya, ia melihat bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepadaNya, berkatalah Ia kepada Filipus, “Dimanakah kita akan membeli roti, se-hingga mereka ini dapat makan?” Hal itu dikatakanNya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu apa yang hendak dilakukanNya. Jawab Filipus kepadaNya, “Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja!”
Seorang dari murid-muridNya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepadaNya, “Di sini ada seorang anak, yang membawa lima roti jelai dan mempunyai dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini ?” Kata Yesus, “Suruhlah orang-orang itu duduk!” Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ; demikian juga dibuatNya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-muridNya, “Kumpulkanlah potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan Yesus, mereka berkata, “Dia ini benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia!” Karena Yesus tahu bahwa mereka akan datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk dijadikan raja, Ia menyingkir lagi ke gunung seorang diri.




HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)
 


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge