Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
 
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
April 2015
  MASA PASKAH PEKAN 2
   
Belajar Mengandalkan Sang Guru

MENYADARI beratnya misi di jaman dahulu, para misionaris Eropa yang bekerja di daerah-daerah terpencil melengkapi diri dengan keahlian praktis seperti pertanian, kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Di masa kecil, saya melihat misionaris-misionaris membagi-bagi obat, mengajari orang cara pertanian yang efektif, merancang irigasi, mendirikan sekolah dan ikut mengajar di sana. Maka umat tidak hanya mendapat siraman rohani tetapi juga pengetahuan umum yang bisa diterapkan dalam hidup sehari-hari. Di saat itu, misionaris bisa diandalkan dalam banyak hal.

Sesudah peristiwa perbanyakan roti, persepsi para murid tentang Yesus pasti berubah. Mereka mengagumi, segan dan takut, bercampur bangga dan sukacita. Namun mereka belum sampai pada tahapan mengandalkan Yesus. Hal itu langsung terbukti dalam cobaan pasca mujizat perbanyakan roti. Ketika Yesus mendatangi mereka dengan berjalan di atas air dalam badai yang bergelora, tak ada yang berpikir, bahwa Sang Guru yang baru saja memperbanyak roti bisa melakukan hal serupa. Yesus tetap menyertai dan meneguhkan mereka. Pematangan iman para murid berjalan tahap demi tahap. Mereka akan mencapainya kalau mereka membuka diri bagi karunia pembaharuan oleh Yesus.

Kerohanian kita selaku umat beriman juga berkembang dari waktu ke waktu. Seperti murid-murid di jaman Yesus, kita hanya perlu membuka diri bagi warta pembaharuan yang disampaikan Yesus. Namun sering kali kita sudah merasa puas diri dengan pencapaian yang kita raih lalu berhenti melakukan olah rohani. Di sini proses per-kembangan itu terhenti. Kita tak akan pernah mencapai kedalaman iman. Karena itu, seraya bersukacita atas karunia iman, kita perlu terus mengolah kerohanian kita dalam aneka latihan rohani. Yakin, dalam Yesus tak ada yang tak mungkin. (ap)

  1. Bisakah anda mengukur pencapaian rohanian anda saat ini?
  2. Menurut anda, masih perlukah anda meningkatkannya dalam latihan rohani lanjut?

(c) bbss 2015 aurelius pati soge

REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
29 30 31 1 2 3
26 27 28 29 30 1 2
  Sabtu, 18 April 2015
 
 
KARENA TELAH MELIHAT AKU MAKA ENGKAU PERCAYA, BERBAHAGIALAH MEREKA YANG TIDAK MELIHAT NAMUN PERCAYA
   
   
   
 
Kis 6:1-7 | Mzm 33:1-2.4-5.18-19 | Yoh 6:16-21

 

Mereka memilih tujuh orang yang penuh Roh Kudus (Kis 6:1-7)

Di kalangan Jemaat di Yerusalem, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena dalam pelayanan sehari-hari pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan. Berhubung dengan itu kedua belas rasul memanggil semua murid berkumpul dan berkata, “kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, Saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, yang penuh Roh Kudus dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, sehingga kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan firman.” Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat. Lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor,Timon, Parmenas, dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada para rasul; lalu para rasul pun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka. Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.

Mazmur Tanggapan (Mzm 33:1-2.4-5.18-19; R: 22)

Ref: Kasih setia-Mu, ya Tuhan kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

  1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
  2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
  3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; ia hendak melepaskan jiwa-jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Para murid melihat Yesus berjalan di atas air (Yoh 6:16-21)

Setelah mempergandakan roti dan memberi makan lima ribu orang, Yesus mengundurkan diri ke gunung. Ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, sedang laut bergelora karena angin kencang. Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Ini Aku, jangan takut!” Mereka lalu mempersilahkan Yesus naik ke perahu, dan seketika itu juga perahu mereka sampai ke pantai yang mereka tuju.




HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)
 


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge