Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
 
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Mei 2015
  MASA PASKAH PEKAN 5
   
Sukacitaku Sempurna Di Dalam Kristus

SEBAGAI buah dari pewartaan Barnabas dan Paulus di lingkungan bangsa- bangsa bukan Yahudi, banyak orang yang tidak mengenal Hukum Taurat dan tradisi keagamaan Yahudi menerima keselamatan dalam nama Yesus. Orang-orang Yahudi yang percaya kepada Yesus beralih dari tradisi Yahudi ke persekutuan umat Kristiani. Orang-orang bukan Yahudi beralih dari tradisi yang dimilikinya dan masuk ke persekutuan umat Kristiani. Di sini mereka menjadi saudara-saudari dalam Kristus, namun pola pikir lama yang telah mereka hayati masih membawa pengaruh. Di sinilah titik konflik terjadi, yakni apakah orang-orang yang berasal dari latar belakang bukan Yahudi ini harus menerima dahulu tradisi dan hukum Yahudi? Perbedaan ini melahirkan Konsili Yerusalem yang melahirkan surat gembala bagi umat beriman yang berlatar belakang non Yahudi, bahwa mereka tidak wajib menerapkah hukum sunat tetapi wajib menjauhkan diri dari dosa-dosa yang mencemarkan diri mereka.

Jika kita merujuk ke prinsip dasar yang dipergunakan Yesus, keputusan sidang para saul di Yerusalem itu merupakan perwujudan lanjut dari visi Kristus tentang persekutuan umat. Yesus telah melintasi batas suku dan budaya dan melayani orang-orang yang bukan Yahudi. Paulus dan Barnbas mewujudkannya secara seksama dan membawa buah-buah harapan bagi perkembangan umat beriman. Sebagaimana Yesus telah menjembatani perbedaan di antara para muridNya, iman kepada Yesus Kristus dengan seharusnya menjembatani perbedaan di antara umat Tuhan. Sesungguhnya inilah buah kasih bagi orang yang tetap setia tinggal di dalam kasih Kristus, yakni sukacita karena boleh hidup di dalam iklim persaudaraan yang setara dan menghargai setiap pribadi yang menerima Kristus. Kristus bersukacita karena umat berhimpun, kita bersukacita karena Kristus ada di tengah- tengah umat yang berhimpun. Sukacita sempurna ini memberi daya yang tak kunjung putus, untuk terus berjuang mewujudkan Kerajaan Allah, walau banyak tantangan dan penganiayaan.

Jika kita jujur menelaah jalan hidup kita, sesungguhnya yang kita cari adalah sukacita karena keselamatan ini. Penyelamat kita adalah Kristus, yang telah menghimpun banyak bangsa di bawah naungan sayapNya. Kewajiban kita ialah memelihara sukacita tersebut, dengan menjembatani perbedaan-perbedaan yang muncul karena keanekaan latar belakang etnis, bahasa dan budaya, tradisi dan kebiasaan sehari-hari, dan sebagainya. Bersama berhimpun di dalam nama Yesus membuat kita lebih tulus menilai pihak lain, sehingga dengan ketulusan pula kita berusaha membangun harmoni yang memberi tempat bagi semua orang. (ap)

  1. Apa wujud sukacita di dalam Kristus yang anda alami?
  2. Apakah sukacita tersebut memberi inspirasi untuk menolong sesama manusia yang membutuhkan?

(c) 2015 aurelius pati soge

REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
26 27 28 29 30 1
24 25 26 27 28 29 30
31 1 2 2 3 4 5
  Kamis, 7 Mei 2015
 
 
SEPERTI RANTING TAK DAPAT BERBUAH DARI DIRINYA, KAMU PUN TAK DAPAT BERBUAH JIKALAU KAMU TIDAK TINGGAL DI DALAM AKU
   
   
   
 
Kis 15:7-21 | Mzm 96:1-3.10 | Yoh 15:9-11

 

Kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah(Kis 15:7-21)

Para Rasul dan penatua-penatua jemaat di Yerusalem bersidang, membicarakan soal sunat. Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung tukar pikiran, berdirilah Petrus dan berkata kepada para rasul serta penatua-penatua, “Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa sejak semula Allah telah memilih aku di antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya. Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita. Allah sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman. Kalau demikian, mengapa kamu mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri? Sebaliknya , kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.” Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceritakan segala tanda dan mujizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa lain.
Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus, “Saudara-saudara, dengarkanlah aku! Simon telah menceritakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya. Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis: Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh. Reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan, juga segala bangsa yang tidak mengenal Allah yang Kusebut milik-Ku, demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya, yang telah diketahui dari sejak semula ini. Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka yang dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah. Tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari pencabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah. Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat.”

Mazmur Tanggapan (Mzm 96:1-3.10; R: 3)

Ref: Kisahkanlah karya-karya Tuhan yang ajaib di antara segala suku.

  1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi ! Nyanyikanlah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
  2. Khabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari Tuhan. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
  3. Katakanlah di antara bangsa-bangsa : “Tuhan itu raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah, Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”

Tinggallah di dalam kasihKu,supaya sukacitamu menjadi penuh (Yoh 15:9-11)

Dalam amanat perpisahanNya, Yesus berkata kepada murid-muridNya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasihKu itu. Jikalau kamu menuruti perintahKu, kamu akan tinggal di dalam kasihKu, seperti Aku menuruti perintah BapaKu dan tinggal di dalam kasihNya. Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya sukacitaKu ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.”




HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)
 


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge