Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
 
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Juli 2015
  MASA BIASA PEKAN 15
   

Sebuah Meterai Yang Mengingatkan

APAKAH tanpa darah anak domba yang disembelih dioleskan pada jenang pintu, orang-orang Israel tidak diselamatkan? Dari sisi Tuhan, jelas tidak ada hal yang tidak mungkin. Maka, tanpa darah anak domba itu pun, jika Tuhan berkenan, Ia akan menganugerahkan pembebasan kepada orang Israel sesuai dengan rencananya. Jadi untuk apa darah anak domba yang disembelih itu? Ritual itu bukan untuk Tuhan melainkan untuk manusia, agar mereka selalu memiliki tanda yang mengingatkan, bahwa Tuhan itu yang membebaskan mereka dari perbudakan orang Mesir. Orang-orang Israel mudah lupa akan penyelenggaraan Ilahi, belajar dari pengalaman masa lalu. Maka tanda kenangan harus dibangun, agar secara fisik mereka memahami apa makna korban itu dan nilai iman yang tersembunyi di balik itu. Malah dengan itu, korban tersebut memberi makna rohani yang terus diperdalam, sehingga di akhir hari, Yesus Kristus, Sang Mesias, pun disebut sebagai Anak Domba yang dikorbankan demi pembebasan manusia dari perbudakan dosa.

Pertanyaan kita ialah, dari mana sumber semua nilai tersebut? Yesus secara implisist mengatakan, bahwa sumber keselamatan itu adalah belas kasih Tuhan. "Yang Kukehendaki ialah belas kasih, bukan persembahan", kata Yesus. Persembahan itu boleh ada, tetapi harus dilandasi pada nilai utama, yakni belas kasih. Karena belas kasih, Tuhan mengutus Musa dan membebaskan orang Israel. Karena belas kasih, Tuhan mengutus Yesus untuk membebaskan orang berdosa. Dalam semangat belas kasih serupa itu kita menerima perutusan dari Tuhan, menjadi garam dan terang dunia bagi sesama yang mencari keselamatan. Korban Paskah dalam wujud anak domba atau dalam wujud Yesus Kristus menggambarkan hal yang sama, yakni belas kasih Tuhan bagi manusia. Itulah meterai ilahi yang memberi peringatan bagi kita agar selalu lurus di jalan Tuhan.

Seperti orang-orang Israel, kita pun membutuhkan sebuah meterai yang memberi peringatan, bahwa Tuhan berperanan membebaskan kita dari perbudakan dosa. Meterai ini bukan sekedar benda mati, ritus, atau institusi tertentu. Bagi kita, meterai utama ialah belas kasih Ilahi tersebut, yang kita alami secara sangat luar biasa di dalam diri Kristus. Puasa dan pantang itu hal biasa dan membutuhkan perjuangan, tetapi bukan meterai, karena orang bisa melakukannya sekedar memenuhi syarat. Maka, perjalanan ziarah rohani kita haruslah kita tandai dengan nilai luhur ini, yakni belas kasih Ilahi yang terungkap di dalam tutur kata dan peri laku kita. (ap)

  1. Apakah anda yakin dibebaskan oleh Tuhan? Mengapa?
  2. Apa tanggapan anda terhadap karunia Tuhan tersebut, sehingga hidup anda menjadi berkat bagi sesama?

(c) 2015 aurelius pati soge

REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
28 29 30 1 2 3
26 27 28 29 30 31 1
  Jumat, 17 Juli 2015
     
 
MAKA PERGILAH MEREKA
DAN MEMBERITAKAN BAHWA ORANG HARUS BERTOBAT
   
   
   
 
Kel 11:10-12:14 | Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18 | Mat 12:1-8

 

Hendaknya kalian menyembelih anak domba pada waktu senja. Apabila Aku melihat darah, maka Aku akan melewati kalian (Kel 11:10-12:14)

Musa dan Harun telah melakukan segala mukjizat didepan Firaun. Tetapi Tuhan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia tidak membiarkan orang Israel pergi dari negeri Mesir. Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, “Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun. Katakanlah kepada segenap jemaat Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluarga, seekor untuk tiap-tiap rumah tangga. Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang. Anak domba itu harus jantan, tidak bercela dan berumur setahun, boleh domba, boleh kambing. Anak domba itu harus kalian kurung sampai tanggal empat belan bulan ini. Lalu seluruh Jemaah Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Dari darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas rumah tempat orang makan anak domba itu. Pada malam itu juga mereka harus makan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan dengan roti tak beragi dan sayuran pahit. Janganlah kalian memakannya mentah atau direbus dalam air; tetapi hanya dipanggang di api, lengkap dengan kepala, betis dan isi perutnya. Janganlah kalian tinggalkan apa-apa dari daging itu sampai pagi. Apa yang tinggal sampai pagi harus dibakar habis dalam api. Beginilah kalian memakannya: pinggang berikat, kaki berkasut dan tongkat ada di tanganmu. Hendaknya kalian memakannya cepat-cepat. Itulah Paskah bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia, maupun anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman. Akulah, Tuhan. Adapun darah domba tersebut menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat kalian tinggal. Apabila bila Aku melihat darah itu, Aku akan melewati kalian. Jadi tidak, akan ada tulah kemusnahan di tengah kalian pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari itu harus menjadi hari peringatan bagimu dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun-temurun. Hari itu harus kalian rayakan sebagai suatu ketetapan untuk selama-lamanya.”

Mazmur Tanggapan (Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18; R: 13)

Ref: Aku akan mengangkat piala keselamatan dan menyerukan nama Tuhan.

  1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.
  2. Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu anak dari sahaya-Mu! Engkau telah melepaskan belengguku!
  3. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu dan akan menyerukan nama Tuhan; aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.
 

Anak Manusia adalah Tuhan atas Hari Sabat (Mat 12:1-8)

Pada suatu hari Sabat, Yesus dan murid-muridNya berjalan di ladang gandum. Karena lapar murid-muridNya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihatlah, murid-muridMu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.” Tetapi Yesus menjawab, “Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengikutnya lapar? Ia masuk ke dalam bait Allah, dan mereka semua makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam. Atau tidakkah kalian baca dalam Kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi bait Allah. Seandainya kalian memahami maksud sabda ini, ‘Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan,’ tentu kalian tidak akan menghukum orang yang tidak bersalah. Sebab Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”




HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)
 


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge