Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
 
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Juli 2015
  MASA BIASA PEKAN 16
   

Tangan Yang Selalu Terulur

AKU DUDUK di sebuah halte bus di Surabaya, dekat dengan rumahku. Diam-diam aku mendengar percakapan seorang tukang becak dan seorang ibu. Ibu itu kelihatannya dalam kesulitan. Ia sedang mencari bantuan untuk sebuah keperluan. "Aku sudah ke mana-mana, tak ada yang membantu", katanya. "Pergi ke gereja itu", kata sang tukang becak menunjuk ke arah rumahku, "di sana selalu ada yang bisa membantu, walaupun sedikit." "Tapi aku bukan orang Kristen", kata ibu itu. "Mereka tidak memandang itu, yang penting anda jujur, itu sudah cukup", kata sang tukang becak lagi. Dialog dalam Bahasa Jawa itu kupahami sepenuhnya. Di dalam hati tersirat rasa bangga, bahwa justru di tempatku mereka masih mengalami tangan yang rela mengulur untuk memberi bantuan.

Yesus sesungguhnya ingin beristirahat, maka Ia mengajak para murid untuk pergi ke tempat yang sunyi. Namun apa yang ditemukan? Di sana sudah menanti himpunan umat yang haus akan Firman Tuhan, seperti domba tanpa gembala. Yesus tak bisa melawan hakekat perutusanNya, maka Ia pun melupakan kebutuhanNya sendiri dan mulai melayani mereka. Yesus sungguh gembala agung seperti yang dilukiskan Mazmur 23:1-6. Tak ada kepalsuan di sana, yang ada hanya niat untuk mewujudkan belas kasih Tuhan, sebagaimana didambakan oleh Nabi Yeremia di masa hidupnya. Dan kasih Allah itu meraih kepenuhanNya justru di dalam korban salib, ketika Yesus memberi diri kepada maut demi keselamatan manusia.

Tuhanlah Gembalaku, aku tak akan berkekurangan! Iman ini perlu kita tanam dalam hati kita, kita yakini sungguh-sungguh dan kita jadikan pedoman hidup. Namun kita juga harus rela dijadikan Tuhan sebagai alat mewujudkan tugas kegembalaanNya. Jadilah domba yang setia pada Tuhan, jangan berpaling kepada yang lain. Jadilah juga gembala yang baik bagi sesama agar mereka menemukan Tuhan. (ap)

  1. Apa pengalaman perlindungan Tuhan yang anda alami?
  2. Sejauh mana pengalaman itu mendorong anda menolong sesama?

(c) 2015 aurelius pati soge

REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
28 29 30 1 2 3
26 27 28 29 30 31 1
  Minggu, 19 Juli 2015
     
 
TERGERAKLAH HATI YESUS OEH BELAS
KASIHAN KARENA DILIHATNYA MEREKA
SEPERTI DOMBA-DOMBA TANPA GEMBALA
   
   
   
 
Yer 23:1-6 | Mzm 23:1-6 | Ef 2:13-18 | Mrk 6:30-34

 

Aku akan mengumpulkan sisa-sisa kambing dombaKu dan Aku akan mengangkat gembala-gembala atas mereka (Yer 23:1-6)

Beginilah firman Tuhan, “Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaanKu hilang dan terserak!” Sebab itu beginilah firman Tuhan, Allah Israel, terhadap para gembala yang menggembalakan bangsaku, “Kamu telah membiarkan kambing dombaKu terserak dan tercerai-berai. Kamu tidak menjaganya. Maka ketahuilah, Aku akan membalas kepadamu perbuatan-perbuatanmu yang jahat, demikianlah firman Tuhan. Aku sendiri akan mengumpulkan sisa-sisa kambing dombaKu dari segala negri ke mana Aku mencerai-beraikan mereka. Mereka akan berkembang biak dan bertambah banyak. Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekorpun, demikian firman Tuhan. Sungguh, waktunya akan datang, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas Adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana, dan akan melakukan keadilan serta kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan dan Israel akan hidup dengan tenteram. Dan inilah nama yang diberikan orang kepadanya: Tuhan - Keadilan - Kita.”

Mazmur Tanggapan (Mzm 23:1-6)

Ref: Tuhanlah gembalaku, tak ‘kan kekurangan aku.

  1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan. KudibaringkanNya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. KudituntunNya di jalan yang lurus demi namaNya yang kudus.
  2. Sekalipun aku harus berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya sebab Engkau besertaku. Sungguh, tongkat penggembalaanMu itulah yang menghibur aku.
  3. Kausiapkan hidangan bagiku di hadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak dan pialaku melimpah.
  4. Kerelaan dari Tuhan dan kemurahan Ilahi mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.
 

Dialah damai sejahtera kita yang telah mempersatukan kedua pihak (Ef 2:13-18)

Saudara-saudara, di dalam Kristus Yesus kamu yang dahulu jauh sekarang menjadi dekat oleh darah Kristus. Dialah damai sejahtera kita yang telah mempersatukan kedua belah pihak, dan yang telah merobohkan tembok pemisah, yaitu permusuhan. Sebab dengan wafatNya sebagai manusia, Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diriNya. Dengan demikian Ia mengadakan damai sejahtera. Dalam satu tubuh Ia memperdamaikan keduanya dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan permusuhan pada salib itu. Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang jauh dan kepada mereka yang dekat. Sebab oleh Dia kita, kedua pihak, beroleh jalan masuk kepada Bapa dalam satu Roh.

 

Mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala (Mrk 6:30-34)

Sekali peristiwa Yesus mengutus murid-muridNya mewartakan Injil. Setelah menunaikan perutusannya, mereka kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepadaNya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi dan beristirahat sejenak.” Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan pergi sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka pergilah mereka mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi waktu mereka bertolak, banyak orang melihat, dan mereka mengetahui tujuannya. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu, dan mereka malah mendahului Yesus dan murid-muridNya. Ketika mendarat, dan melihat jumlah orang yang begitu banyak, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasih kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.




HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)
 


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge