Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Oktober 2015
  MASA BIASA PEKAN 30
   

Karunia Dan Tantangan Dari Tuhan

PERJALANAN di jaman sekarang ini sudah sangat cepat, apalagi dengan pesawat terbang. Namun saya masih mengalami perjalanan dengan kapal laut yang memakan waktu berhari-hari. Perjalanan di laut itu bisa sangat menyenangkan tetapi juga membosankan. Saat yang paling menyenangkan ialah ketika di horison perlahan-lahan muncul garis daratan, pertanda perjalanan sudah dekat. Atau kalau ada kecelakaan, ada harapan untuk menggapai daratan dan selamat. Akan tetapi, selama masih di laut, perjuangan itu tetap ada, dengan harapan bahwa Tuhan menjadi pelindung satu-satunya yang menghantar hingga ke daratan.

Yesus berbicara tentang Kerajaan Allah yang menjadi tujuan hidup manusia namun mulai bertumbuh di antara umat manusia dalam hidup di dunia saat ini. Biji kecil itu ditanam dan bertumbuh menjadi pohon, agar burung-burung dapat bersarang di ranting-rantingnya. Umat Allah itu kecil, bertumbuh di tengah tantangan dunia, namun diharapkan untuk tetap bersinar memberi harapan bagi banyak orang yang mungkin kehilangan arah hidup. Oleh St. Paulus, peristiwa itu disebut sebagai saat-saat indah di mana anak-anak Allah mengalami kepenuhan hidup dengan meraih kemerdekaan dan masuk ke dalam kemuliaan bersama Tuhan.

Saya cenderung memandang Kerajaan Allah sebagai sebuah karunia bagi orang-orang yang setia di jalan kebenaran. Yesus sendiri mengatakan, bahwa DIA adalah jalan, kebenaran dan hidup. Dengan mengikuti Yesus, kita secara otomatis akan turut serta di dalam pelayanan, karena hakekat perutusan Yesus adalah pelayanan demi keselamatan manusia serta tegaknya Kerajaan Allah di dunia. Pada satu sisi, kesetiaan kita diganjari oleh Tuhan dengan keselamatan di dalam Kerajaan Allah. Pada sisi lain, kita turut serta mengambil bagian di dalam pengembangan Kerajaan Allah, agar lebih banyak orang mengalami keselamatan. (ap)

  1. Mengapa anda mesti terlibat di dalam pelayanan?
  2. Apa wujud-wujudh buah pelayanan yang ingin anda peroleh?

(c) 2015 aurelius pati soge

REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
27 28 29 30 1 2
25 26 27 28 29 30 31
  Selasa, 27 Oktober 2015
     
 

"APA YANG KAUKEHENDAKI KUBERBUAT BAGIMU?" TANYA YESUS. JAWAB ORANG ITU, "RABUNI, SEMOGA AKU DAPAT MELIHAT!"

   
   
   
 
Rm 8:18-25 | Mzm 126:1-6 | Luk 13:18-21

 

Seluruh makhluk dengan rindu menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan (Rm 8:18-25)

Saudara-saudara, aku yakin penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Sebab dengan amat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan karena kehendaknya sendiri, melainkan oleh kehendak Dia yang telah menaklukannya; tetapi penaklukan ini dalam pengharapan, sebab makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan, dan masuk ke dalam kemerdekaan mulia anak-anak Allah. Kita tahu, sampai sekarang ini seluruh makhluk mengeluh dan merasa sakit bersalin; dan bukan hanya makhluk-makhluk itu saja! Kita yang telah menerima Roh Kudus sebagai kurnia sulung dari Allah, kita pun mengeluh dalam hati sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan lagi pengharapan. Sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang sudah dilihatnya? Tetapi kalau kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, maka kita akan menantikannya dengan tekun.

Mazmur Tanggapan (Mzm 126:1-6; R: 3a)

Ref: Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita.

  1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
  2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, “Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!” Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersuka cita.
  3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negep! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
  4. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
 

Biji itu tumbuh dan menjadi pohon (Luk 13:18-21)

Ketika mengajar di salah satu rumah ibadat, Yesus bersabda, “Kerajaan Allah itu seumpama apa? Dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya. Biji itu tumbuh dan menjadi pohon, dan burung-burung di udara bersarang di ranting-rantingnya.” Dan Yesus berkata lagi, “Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? Kerajaan Allah itu seumpama ragi, yang diambil seorang wanita dan diaduk-aduk ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai seluruhnya beragi.”




HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)
 


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge