Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Maret 2016
  MASA PRAPASKAH PEKAN 4
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
28 29 1 2 3 4
27 28 29 30 31 1 2
  Kamis, 10 Maret 2016
   
 

KITA PATUT BERSUKACITA, KARENA IA TELAH MATI TAPI KINI HIDUP LAGI, IA TELAH HILANG
TAPI KINI DIDAPAT KEMBALI

 
 
 
 
Kel 32:7-14 | Mzm 106:19-23 | Yoh 5:31-47

Allah menyesali malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Mu (Kej 32:7-14)

Di gunung Sinai Allah berfirman kepada Musa, “Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kau pimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak perilakunya. Begitu cepat mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka. Mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah serta mempersembahkan kurban, sambil berkata: Hai, Israel inilah allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.” Lagi firman Tuhan kepada Musa, “Telah Kulihat bangsa ini, dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk! Oleh sebab itu biarkanlah murkaku bangkit terhadap mereka, dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar.”
Lalu Musa mencoba melunakkan hati Tuhan, Allahnya, dengan berkata, “Mengapakah, Tuhan, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat? Mengapakah orang Mesir akan berkata, ‘Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi?’ Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu, dan menyesallah akan malapetaka yang hendak Kaudatangkan kepada umat-Mu. Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Ku janjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya.” Dan menyesallah Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.

SETIAP orang Yahudi, baik pria maupun wanita, wajib mendalami hukum Musa. Hukum Taurat ini mengatur segala sendi kehidupan, baik rohaniah maupun jasmaniah. Pada satu sisi, mereka lalu memiliki pedoman hidup yang membudaya. Nilai-nilai masyrakat madani diserap dan diterapkan dengan seksama. Akan tetapi, karena kenyamanan sipil ini, orang bisa lupa akan sisi spiritual, yakni Taurat sebagai jalan menuju Tuhan. Keterbatasan ini membuat mereka tak sanggup melihat lebih jauh dari sekedar Yesus sebagai orang Nazaret, walaupun Taurat dan nubuat nabi-nabi bermuara pada diriNya. Mereka justru gagal mengimani Taurat itu sendiri.

Perlakuan mereka pada Yesus itu sesungguhnya mempunyai legasi dari masa eksodus, yakni penyembahan patung lembu emas di kaki Gunung Sinai. Mereka baru saja menerima Sepuluh Perintah Allah, di mana perintah pertama ialah jangan memiliki dan menyembah allah lain (Kel 20:2-5). Ini yang justru pertama dilanggar. Jika Allah yang mewahyukan diri di depan mata mereka saja ditinggalkan, apalagi jika Allah mewahyukan diri melalui manusia dan tanda-tanda alam yang lain.

Pertobatan kita yang paling relevan untuk menjawabi firman Tuhan hari ini ialah, membina kerendahan hati untuk terbuka pada kemungkinan, bahwa Tuhan bisa mewahyukan diriNya melalui orang-orang biasa dan peristiwa- peristiwa kecil di dalam hidup kita. Nurani yang terasah tidak mempersoal- kan siapa dan apa medium pewahyuan itu, melainkan inti pewahyuan yang menentukan jalan hidup kita. Murnikanlah diri dengan pertobatan dan asahlah nurani untuk menyelami kehendak Tuhan. (ap)

Tuhan, berilah kami kerendahan hati untuk menyelami kehadiranMu di tengah umatMu dan alam ciptaanMu. Amin!

(c) 2016 twm

Mazmur Tanggapan (Mzm 106:19.20.21-22.23; R: 4a)

Ref: Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umatMu.

  1. Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan; mereka menukar Yang Mulia dengan patung sapi jantan yang makan rumput.
  2. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal yang besar di tanah Mesir; yang melakukan perbuatan-perbuatan ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.
  3. Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka.
 

Yang mendakwa kamu adalah Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapan (Yoh 5:31-47)

Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang Yahudi, “Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar.Ada yang lain yang bersaksi tentang Aku, dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes, dan ia telah bersaksi tentang kebenaran. Tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. Yohanes adalah pelita yang menyala dan bercahaya, dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting daripada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu jualah yang sekarang Kukerjakan, dan itulah yang kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. Dialah yang bersaksi tentang Aku! Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. Kamu menyelidiki Kitab-Kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai hidup kekal. Tetapi walaupun Kitab-Kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. Aku datang dalam nama Bapa-Ku, dan kamu tidak menerima Aku. Jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. Bagaimanakah kamu dapat percaya, karena kamu menerima hormat seorang dari orang lain tetapi tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa? Jangan kamu menyangka bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa. Yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa yang kepadanya kamu menaruh pengharapan. Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab Musa telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulis oleh Musa, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Aku katakan.”


HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge