Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Maret 2016
  MASA PRAPASKAH PEKAN 5
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
28 29 1 2 3 4
27 28 29 30 31 1 2
  Jumat, 18 Maret 2016
   
 

BARANG SIAPA YANG TIDAK BERDOSA, HENDAKLAH IA YANG PERTAMA MELEMPARKAN BATU KEPADA PEREMPUAN INI

 
 
 
 
Yer 20:10-13 | Mzm 18:2-7 | Yoh 10:31-42

Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah (Yer 20:10-13)

Aku telah mendengar bisikan banyak orang, “Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Mari kita mengadukan dia!” Semua sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh. Kata mereka, “Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!” Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku tersandung jatuh, dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil; suatu noda yang selama-lamanya tidak akan terlupakan! Ya Tuhan semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku. Menyanyilah untuk Tuhan, pujilah Dia! Sebab Ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.

WALAUPUN tidak seberapa dikenal, hari ini Gereja memperingati St. Syrillus dari Yerusalem, uskup dan pengaku iman. Masa kegembalaannya ditandai dengan penampakan ajaib. Sebuah salib besar nampak di langit, meliputi puncak Kalvari hingga bukit Zaitun. Penampakan itu menandakan penderitaan yang harus dialami Syrillus untuk menegakkan kehenaran iman. Ia dikejar-kejar dan diusir dari Yerusalem karena melawan Arianisme, ajaran bidaah yang menolak ketuhanan Yesus. Dengan tegas ia membela kebenaran ajaran tentang Ekaristi, di mana roti dan anggur diubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Kegigihannya itu membuahkan hasil, karena umat yang dilayani senantiasa diteguhkan, terutama dalam menghadapi aneka penganiayaan yang datang, baik dari kalangan orang-orang Yahudi maupun dari kaum penguasa kekaisaran Romawi (Schneiders, N.M. Orang Kudus Sepanjang Tahun. Jakarta: Obor, 2010, hal. 135).

Pengalaman St. Syrillus (315-386) ketika menggembalakan umat di abad keempat Masehi menggambarkan perlindungan Tuhan terhadap orang-orang yang dipercayakan tugas pewartaan tentang keselamatan. Iman yang teguh membuat orang tetap setia pada tugas perutusan, tetapi penyelenggaraan Tuhan yang melindungi nyawa si pewarta, agar tujuan pengembangan umat Allah itu tercapai. Dapatlah kita katakan, bahwa penyertaan Tuhan atas diri Uskup Yerusalem ini sepantaran dengan penyertaan Tuhan atas berbagai utusanNya di masa lalu, seperti pengalaman nabi Yeremia dari masa Per- janjian Lama atau pengalaman Yesus periode sebelum salib. Perlindungan itu menyebar dengan cara berbeda dari tempat ke tempat, hingga akhirnya seluruh rencana keselamatan terwujud, dan kemartiran menjadi mahkota mulia Penyaksi Iman yang agung ini.

Di jaman modern ini, ternyata tantangan bagi pewartaan iman tetaplah besar dan bermacam-macam bentuknya. Sering saya melihat orang-orang menghina Tuhan secara kasar dan terang-terangan di media-media sosial dengan dalih kebebasan berpendapat. Ada pelarangan atas praktek-praktek penghayatan iman dengan dalih demokrasi sekuler, dan sebagainya. Tapi tantangan terbesar bukanlah dari luar melainkan dari dalam diri sendiri, ketika kita tidak lagi ingin mewartakan Firman Tuhan karena tidak ingin menanggung resiko yang menyakitkan. Untuk semua tantangan ini, kita tetap membutuhkan bantuan Tuhan agar selamat jiwa kita. Sejalan dengan itu, kita mesti lebih kreatif mencari terobosan baru, agar melalui media yang ada, ajaran kebenaran sampai ke hati banyak orang. (ap)

Tuhan, Engkau benteng perlindungan kami. Jagalah kami dalam tugas pelayanan, agar firmanMu tersebar seluas mungkin. Amin!

(c) 2016 twm

Mazmur Tanggapan (Mzm 18:2-3a.3b-4.5-6.7; R: 7)

Ref: Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengar suaraku.

  1. Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku.
  2. Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka akupun selamat dari pada musuhku.
  3. Tali-tali maut telah melilit aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku; tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.
  4. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan. Kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.
 

Orang-orang Yahudi mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka (Yoh 10:31-42)

Sekali peristiwa orang-orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu. Tetapi kata Yesus kepada mereka, “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku Kuperlihatkan kepadamu; manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku dengan batu?” Jawab orang-orang Yahudi itu, “Bukan karena suatu perbuatan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah, dan karena Engkau menyamakan diri-Mu dengan Allah, meskipun Engkau hanya seorang manusia.”
Kata Yesus kepada mereka, “Tidakkah ada tertulis dalam Kitab Tauratmu, ‘Aku telah berfirman: Kamu adalah Allah?’ Padahal Kitab Suci tidak dapat dibatalkan! Maka, jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia ‘Engkau menghujat Allah’, karena Aku telah berkata: Aku anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah kamu percaya kepada-Ku. Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa ada dalam Aku dan Aku ada di dalam Bapa.”
Sekali lagi mereka mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes dulu membaptis orang, lalu Ia tinggal di situ. Banyak orang datang kepada-Nya dan berkata, “Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini benar.” Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.

 

HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge