Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Mei 2016
  MASA BIASA PEKAN 7
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
1 2 3 4 5 6
29 30 31 1 2 3 4
  Senin, 16 Mei 2016
   
 

SANG PENGHIBUR AKAN MENGAJARKAN
SEGALA SESUATU KEPADAMU DAN MENGINGATKAN KAMU AKAN SEMUANYA

 
 
 
Yak 3:13-18 | Mzm 19:8-10.15 | Mrk 9:14-29

Jikalau kalian puas dalam hati, janganlah membanggakan diri (Yak 3:13-18)

Saudara-saudara terkasih, siapakah di antara kalian yang bijak dan berbudi? Baiklah ia menyatakan perbuatannya dengan cara hidup yang baik dan lewat hikmat yang lahir dari kelemahlembutan. Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kami memegahkan diri dan jangan berdusta melawan kebenaran! Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas tetapi dari dunia, dari nafsu manusia dan dari setan-setan. Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri, di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Tetapi hikmat yang dari atas itu pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran itu ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.

 

MENGAKHIRI perjalanan panjang sejak Rabu Abu (10 Februari) hingga hari Pentekosta (15 Mei), kita menutup sebuah periode peziarahan iman yang sarat makna. Apa pun buah-buah roh yang anda alami, semoga semuanya memperkuat iman anda dan membaharui komitmen untuk melayani Tuhan dan sesama manusia. Kita kembali ke masa biasa, dan saya mengajakmu semua untuk kembali berziarah dalam rangka perayaan Tahun Kerahiman Allah, 8 Desember 2015 - 20 November 2016. Menyelami kemurahan hati Tuhan, pedoman kita adalah korban diri Yesus yang dipersembahkan untuk keselamatan umat manusia dan kemuliaan nama Bapa. Sebelum peristiwa salib, korban Yesus itu nampak dalam pelayanan bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongan ilahi. Membebaskan orang dari iblis merupakan contoh campur tangan Allah tersebut, sehingga manusia dapat mengalami secara langsung belas kasih Tuhan. Namun kita juga hendaknya selalu menyadari, bahwa pengalaman akan kemurahan hati Tuhan tidak boleh membuat kita bermegah diri, tetapi sebaliknya justru menjadikan kita lebih rendah hati. Mari kita terus berziarah bersama. (ap)

Tuhan, semoga setiap pertolongan yang kami terima membuat kami semakin menghormatiMu dan melayani sesama kami. Amin!

(c) 2016 twm

Mazmur Tanggapan (Mzm 19:8-10.15; R: 9a)

Ref: Titah tuhan iu tepat, menyukakan hati.

  1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa. Peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
  2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati. Perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
  3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya. Hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
  4. Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku, dan berkenan akan renungan hatiku, ya Tuhan, Gunung Batu dan Penebusku!
 

Aku percaya, ya Tuhan! Tolonglah aku yang kurang percaya ini! (Mrk 9:14-29)

Pada suatu hari Yesus bersama Petrus, Yakobus dan Yohanes, turun dari gunung, lalu kembali pada murid-murid lain. Mereka melihat orang banyak mengerumuni para murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka. Ketika melihat Yesus, orang banyak itu tercengang-cengang semua, dan bergegas menyambut Dia. Yesus lalu bertanya kepada mereka, “Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?” Kata seorang dari orang banyak itu, “Guru, anakku ini kubawa kepadaMu karena ia kerasukan roh yang membisukan dia. Setiap kali roh itu menyerang, anakku dibantingnya ke tanah. Lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan, dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah minta kepada murid-muridMu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat.” Maka kata Yesus kepada mereka, “Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!”
Lalu mereka membawanya kepada Yesus. Dan ketika roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya; dan anak itu terpelanting di tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa. Kemudian Yesus bertanya kepada ayah anak itu, “Sudah berapa lama ia mengalami ini?” Jawabnya, “Sejak masa kecilnya! Seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api atau pun ke dalam air untuk membinasakan- nya.Sebab itu, jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami." Jawab Yesus, "Katamu, 'Jika Engkau dapat?' Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" Segera ayah anak itu berteriak, "Aku percaya! Tolonglah aku yang kurang percaya ini.!"
Ketika melihat makin banyak orang yang datang berkerumun, Yesus menegur roh jahat itu dengan keras, katanya, "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau: Keluarlah dari anak ini dan jangan memasukinya lagi!" Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncangkan anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang mengatakan, "Ia sudah mati." Tetapi Yesus memegang tangannya dan membangunkannya, lalu ia bangkit berdiri. Ketika Yesus sudah di rumah dan murid-muridNya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka, "Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?" Jawab Yesus, "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa."


HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge