Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Juni 2016
  MASA BIASA PEKAN 13
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
29 30 31 1 2 3
26 27 28 29 30 1 2
  Kamis, 30 Juni 2016
   
 

SETIAP ORANG YANG SIAP MEMBAJAK
TETAPI MENOLEH KE BELAKANG, IA TIDAK
LAYAK UNTUK KERAJAAN ALLAH

 
 
 
Am 7:10-17 | Mzm 19:8-11 | Mat 9:1-8

Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku (Am 7:10-17)

Sekali peristiwa Amazia, imam di Betel, menyuruh orang menghadap Yerobeam, raja Israel, dengan pesan, “Amos telah mengadakan persepakatan melawan Tuanku di tengah-tengah kaum Israel. Negeri ini tidak dapat menahan segala perkataannya. Sebab beginilah kata Amos: Yerobeam akan mati terbunuh oleh pedang dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan.” Lalu berkatalah Amazia kepada Amos, “Hai Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah di sana makananmu! Dan bernubuatlah juga di sana! Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab Betel adalah tempat kudus raja dan bait suci kerajaan.” Jawab Amos kepada Amazia, “Aku ini bukan nabi, dan bukan pula termasuk golongan para nabi, melainkan hanya seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi Tuhanlah yang mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba. Tuhan bersabda kepadaku, ’Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.’ Maka sekarang dengarkanlah sabda Tuhan, ‘Engkau berkata, janganlah bernubuat menentang Israel, dan jangan ucapkan perkataan menentang keturuanan Ishak.’ Sebab itu beginilah sabda Tuhan, ‘Isterimu akan bersundal di kota, dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan tewas oleh pedang. Tanahmu akan dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur, engkau sendiri akan mati di tanah yang najis, dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan.”

 

KEBENARAN yang diungkapkan itu banyak kali menyakitkan, tetapi juga membebaskan diri dari beban batin harus berbohong atau mengingkarinya. Ada banyak orang yang berdalih, bahwa ia berbohong demi kebaikan, tetapi dalam praktek, ketika kebohongan itu diketahui, orang justeru lebih sakit lagi, sehingga tujuan itu sama sekali tidak tercapai. Pasangan suami isteri diharapkan untuk terbuka satu sama lain, selalu jujur satu sama lain, ter- masuk mengungkapkan kebenaran, betapapun itu menyakitkan. Pastor dan umat juga diharapkan membina relasi atas dasar kejujuran. Menutup-nutupi masalah seringkali menambah masalah baru. Pendek kata, kebenaran itu perlu ditegakkan, betapapun menyakitkan akibatnya.

Ketika Nabi Amos bernubuat tentang kehancuran Israel, hal itu menyakit- kan hati banyak orang. Tetapi, kebenaran itu datang dari Tuhan, bukan dari Amos, maka ia membukanya juga, walaupun dengan itu ia menantang kuasa raja dan imam di Betel. Ketika Yesus menyatakan, bahwa Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa, Ia mengungkapkan kebenaran yang belum bisa diterima oleh para ahli Taurat. Bagi Yesus, kesembuhan si sakit harus menyeluruh, tidak hanya kelumpuhan badan, tetapi juga kelumpuhan jiwa karena dosa. Dengan menyatakan diri berkuasa mengampuni dosa, Yesus mengungkapkan hakekat diri-Nya. Walaupun menyakitkan, kabar itu harus disampaikan, agar orang-orang yang mengagumi diri-Nya belajar me- lihat sisi lain dari diri-Nya, yakni Pribadi Ilahi yang sedang berkarya me- layani manusia. Yesus dan Bapa itu satu.

Kita berada dalam perayaan Tahun Kerahiman Ilahi, di mana Gereja Allah ditantang melakukan perbuatan-perbuatan amal yang menunjukkan wajah Allah yang bermurah hati. Salah satu wujud pelayanan ialah membentuk iklim saling mempercayai atas dasar kebenaran. Tak mungkin menampil- kan Tuhan yang murah hati dengan cara yang melawan kebenaran. Ketika seseorang melakukan ketidakadilan, kita berkewajiban mengingatkan dia akan jalan keadilan. Ketika seseorang mengingkari iman kepada Kristus, kita mengingatkannya akan pentingnya Kristus di dalam hidup. Ketika seseorang terpinggirkan karena berbagai alasan, kita wajib berjuang untuk diri-Nya. Lakukanlah semuanya dalam kebenaran. (ap)

Tuhan Yesus Kristus, berikanlah kami keberanian untuk selalu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran Firman-Mu. Amin!

(c) 2016 twm

Mazmur Tanggapan (Mzm 19:8.9.10.11; R: 10)

Ref: Keputusan Tuhan itu benar, adil selalu.

  1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
  2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
  3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
  4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu-tetesan dari sarang lebah.
 

Mereka memuliakan Allah karena telah memberikan kuasa sedemikian besar kepada manusia (Mat 9:1-8)

Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri. Maka di bawalah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka berkatalah Ia kepada si lumpuh, “Percayalah, Anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” Maka berkatalah beberapa ahli Taurat dalam hatinya, “Ia menghojat Allah!” Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, “Mengapa kalian memikirkan hal-hal yang jahat dalam hatimu? Manakah yang lebih mudah, mengatakan, ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan ‘Bangunlah dan berjalanlah!’ Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.” Lalu berkatalah Ia kepada si lumpuh, “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun lalu pulang. Maka orang banyak yang melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah, karena Ia telah memberi kuasa demikian besar kepada manusia.

 

HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge