Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Juli 2016
  MASA BIASA PEKAN 17
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
26 27 28 29 30 1
24 25 26 27 28 29 30
31 1 2 3 4 5 6
  Rabu, 27 Juli 2016
   
 

MINTALAH, MAKA KAMU AKAN DIBERI, SEBAB
BAPA SURGAWI MEMBERIKAN ROH KUDUS KEPADA SIAPAPUN YANG MEMINTANYA

 
 
 
Yer 15:10.16-21 | Mzm 59:2-5a.10-11.17.18 | Mat 13:44-46

Mengapa penderitaanku tidak berkesudahan? Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan dikau menjadi pelayan di hadapan-Ku (Yer 15:10.16-21)

Pada waktu itu Yeremia mengeluh, “Celakalah aku, ya ibuku, bahwa engkau telah melahirkan daku. Sebab aku seorang yang menjadi buah perbantahan dan buah percederaan bagi seluruh negeri. Padahal aku tidak menguntungkan dan tidak pula berhutangkan dan tidak pula berhutang kepada siapa pun. Namun mereka semua mengutuki aku. Apabila aku menemukan sabda-Mu, maka Aku menikmatinya. Sabda-Mu itu menjadi kegirangan bagiku dan menjadi kesukaan hatiku. Sabda nama-Mu telah diserukan atasku, ya Tuhan, Allah semesta alam. Tidak pernah aku duduk bersenang-senang dalam pertemuan orang-orang yang bersendau gurau. Karena tekanan tangan-Mu aku duduk seorang diri, sebab Engkau telah memenuhi aku dengan geram. Mengapa penderitaanku tidak berkesudahan, dan lukaku sangat payah, sukar disembuhkan? Sungguh, Engkau seperti sungai yang curang bagiku, air yang tidak dapat dipercaya.”
Maka Tuhan menjawab, “Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan dikau menjadi pelayanan di hadapan-Ku. Dan jika engkau mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina, maka engkau akan menjadi penyambung lidah bagi-Ku. Namun engkau tidak perlu kembali kepada mereka. Terhadap bangsa ini Aku akan membuat engkau sebagai tembok berkubu dari perunggu. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan dikau. Sebab Aku menyertai engkau untuk menyelamatkan dan membebaskan dikau.” Demikianlah sabda Tuhan, “Aku akan melepaskan dikau dari tangan orang-orang jahat, dan membebaskan dikau dari genggaman orang-orang lalim.”

 

KERAJAAN Allah itu seumpama harta tependam di ladang yang ditemukan oleh seseorang. Ia lalu menjual semua harta miliknya untuk membeli la-dang itu. Temuan harta itu bernilai jauh lebih tinggi daripada seluruh miliknya, maka mengorbankan semua harta milik setimpal dengan hasil yang diperoleh. Prinsip ini telah memberi inspirasi dan kekuatan bagi banyak orang untuk terlibat di dalam karya pelayanan. Banyak misionaris yang berpendidikan tinggi dan berkarier cemerlang, rela meninggalkan tanah kelahirannya, mempersembahkan diri di daerah-daerah yang sulit, demi mewartakan Injil Tuhan. Sebagai umat beriman, kita bersyukur boleh menikmati buah-buah karya mereka, yang praktis mencakupi semua aspek kehidupan, rohani dan jasmaniah.

Sukacita karena menemukan harta terpendam itu pasti sedemikian besar di mata Tuhan sendiri. Yesus mengibaratkan Kerajaan Allah itu laksana harta karun yang bernilai tinggi. Di lingkungan bangsa yang begitu sering dilanda peperangan, orang-orang memang sering menyembunyikan harta bendanya. Namun harta itu tak bermanfaat ketika tuannya terbunuh dan tak ada tanda di mana dia berada. Maka berbahagialah mereka yang ketiban rejeki, menemukan harta itu. Di sini ada iman, harapan dan cinta.

Dalam skala berbeda, kita pun sebetulnya memiliki pengalaman spiritual penemuan harta terpendam itu. Tetapi, apakah kita berani meninggalkan segala yang lain dan berjuang untuk mencapai harta terpendam itu? Ada banyak tantangan. Yang paling biasa ialah kita tidak berani meninggalkan kemapanan hidup. Kita sudah memiliki pekerjaan, prospek masa depan, harta milik, peranan sosial dan sebagainya. Meninggalkan semua ini demi melayani gereja? Sesungguhnya meninggalkan semua tidak berarti harus hidup dalam kemiskinan. Yang palin praktis yang bisa dilakukan ialah mempersembahkan sebagian waktu untuk pelayanan umat Allah. Kita dapat tetap meneruskan karier, usaha dan pekerjaan, tetapi kita juga tidak melupakan Tuhan. Temukanlah harta terpendam yang dipersiapkan Tuhan bagi anda. (ap)

Tuhan Yesus Kristus, tunjukkanlah kepada kami di mana harta karuniaMu itu, dan ajarilah kami untuk memanfaatkannya. Amin!

(c) 2016 twm

Mazmur Tanggapan (Mzm 59:2-5a.10-11.17-18; R: 17d)

Ref: Tuhanlah tempat pengungsianku pada waktu kesesakan.

  1. Lepaskanlah aku dari musuhku, ya Allahku, bentengilah aku terhadap orang-orang yang bangkit melawan daku. Lepaskanlah aku dari orang-orang yang melakukan kejahatan, dan selamatkanlah aku dari para penumpah darah.
  2. Sebab sesungguhnya, mereka menghadang nyawaku; orang-orang perkasa menyerbu aku, padahal aku tidak melakukan pelanggaran, aku tidak berdosa, ya Tuhan, aku tidak bersalah, merekalah yang bergegas dan bersiap-siap.
  3. Ya kekuatanku, aku mau berpegang pada-Mu, sebab Allahlah kota bentengku. Allahku, dengan kasih setia-Nya Ia akan menyongsong aku, Allah akan membuat aku memandang rendah seteru-seteruku.
  4. Tetapi aku mau menyanyikan kekuatan-Mu, pada waktu pagi aku mau bersorak-sorai karena kasih setia-Mu, sebab Engkau telah menjadi kota bentengku, tempat pelarian pada waktu kesesakanku.
  5. Ya kekuatanku, bagi-Mu aku mau bermazmur; sebab Allahlah kota bentengku, Allahku dengan kasih setia-Nya.
 

Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu (Mat 13:44-46)

Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamnya lagi. Karena sukacitanya, pergilah ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.”

 

HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge