Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Agustus 2016
  MASA BIASA PEKAN 18
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
31 1 2 3 4 5
28 29 30 31 1 2 3
  Jumat, 5 Agustus 2016
   
 

WASPADALAH TERHADAP KETAMAKAN,
KARENA HIDUP SESEORANG TIDAK BERGANTUNG PADA HARTA BENDANYA

 
 
 
Nah 1:15; 2:2; 3:1-3.6-7 | Ul 32:35cd-36ab.39.41 | Mat 16:24-28

Celakalah kota penumpah darah! (Nah 1:15; 2:2; 3:1-3.6-7)

Lihatlah! Di atas gunung berjalan orang yang membawa berita, yang mengabarkan berita damai sejahtera. Rayakanlah pesta-pestamu, hai Yehuda, bayarlah nazarmu! Sebab orang dursila takkan datang lagi menyerang engkau; ia telah dilenyapkan sama sekali! Sungguh, Tuhan memulihkan kebanggaan Yakub, seperti kebanggaan Israel; sebab perusak telah merusakkannya dan telah membinasakan carang-carangnya. Celakalah kota penumpah darah itu! Kota itu seluruhnya dusta belaka penuh dengan barang rampasan, dan tak henti-hentinya menerkam! Dengar, lecut cambuk dan derak-derik roda! Dengar, kuda lari berderap, dan kereta meloncat-loncat! Pasukan berkuda menyerang, pedang bernyala-nyala dan tombak berkilat-kilat! Banyak yang mati terbunuh dan bangkai bertimbun-timbun! Mayat tidak habis-habisnya, orang-orang jatuh tersandung pada mayat. Aku akan melemparkan aib ke atasmu, akan menghina engkau dan akan membuat engkau menjadi tontonan. Maka semua orang yang melihat engkau akan lari meninggalkan dikau, serta berkata, “Niniwe sudah hancur! Siapakah yang meratapi dia? Dari manakah aku akan mencari pelipur lara untuk dia?”

 

AJARAN tentang salib paling sulit dimengerti oleh orang-orang, baik yang bukan Kristiani maupun orang Kristiani sendiri. Yesus diterima sebagai penyelamat yang berkuasa atas dosa dan maut, namun untuk bisa meraih keselamatan, manusia harus setia memikul salib. Mengapa Kristus membebaskan sekaligus memberi beban kepada umat-Nya?

Refleksi atas salib diawali dengan kejatuhan manusia ke dalam dosa (bdk. Kej 3:1-7). Oleh dosa itu, manusia harus hidup di luar lingkaran cinta Tuhan (Kej 3:23-24). Namun didorong oleh cinta, Tuhan merancang keselamatan yang dilaksanakan Yesus Kristus lewat sengsara, wafat dan kebangkitan. Salib Kristus adalah salib utama yang telah mengambil alih penderitaan yang seharusnya dipikul oleh manusia karena dosanya. Kita memikul salib yang sudah diringankan, yakni perjuangan untuk melawan semua godaan yang dapat menjerumuskan kita ke dalam dosa dan tetap konsisten di jalan menuju keselamatan. Mengapa Kristus menyebutnya salib? Titik tolaknya adalah mentalitas manusia yang suka menuruti nafsunya. Hidup menurut hawa nafsu oleh banyak orang dinilai penuh kenikmatan. Sementara iman pada Kristus menuntut penyangkalan atas semua ini. Orang memenuhi kebutuhan indrawi untuk mempertahankan hidup, bukan untuk mencari kenikmatan semata-mata. Di sini terjadi pergumulan melawan diri sendiri yang ternyata lebih sulit daripada memberikan nasihat kepada orang lain. Yang setia memikul salib itu adalah yang mampu mengatasi nafsu-nafsu diri sendiri, karena kemampuan ini menjadi dasar yang kokoh untuk melawan godaan yang datang dari luar.

Salib kita adalah jalan yang harus kita lalui untuk dapat menggapai keselamatan dalam Yesus. Salib itu kadang-kadang teramat menyakitkan, namun marilah kita senantiasa berbesar hati, karena sesungguhnya salib kita sudah diringankan oleh Yesus. Ia sendiri yang berhadapan dengan maut, sementara kita berhadapan dengan godaan. Kalau kita setia pada jalan ini, tak ada yang menghalangi kita mencapai keselamatan. (ap)

Tuhan Yesus Kristus, tegurlah kami di saat kami lalai memikul salib kami, dan doronglah kami untuk membantu sesama. Amin!

(c) 2016 twm

Mazmur Tanggapan (Ul 32:35cd-36ab. 39abcd.41; R: 39c)

Ref: Tuhanlah yang mematikan, Tuhan pulalah yang menghidupkan.

  1. Dekatlah sudah hari bencana bagi orang-orang jahat, dan segera datanglah apa yang telah disediakan bagi mereka. Sebab Tuhan akan memberi keadilan kepada umat-Nya, dan akan merasa sayang akan hamba-hamba-Nya.
  2. Lihatlah sekarang bahwa Akulah Tuhan. Tiada allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan, Aku pulalah yang menghidupkan. Aku telah meremukkan, tetapi Aku pulalah yang menyembuhkan.
  3. Apabila Aku mengasah pedang-Ku yang berkilat-kilat, apabila tangan-Ku menjalankan penghukuman maka Aku membalas dendam kepada lawan-Ku, dan mengadakan pembalasan kepada yang membenci Aku.
 

Setiap orang akan dibalas setimpal dengan perbuatannya (Mat 16:24-28)

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikuti Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya bagi seseorang jika ia memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya? Apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat-Nya. Pada waktu itu Ia membalas setiap orang setimpal dengan perbuatannya. Aku berkata kepadamu: Sungguh, di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai raja dalam kerajaan-Nya.”

 

HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge