Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
September 2016
  MASA BIASA PEKAN 26
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
28 29 30 31 1 2
25 26 27 28 29 30 1
  Minggu, 25 September 2016
   
 

IA TELAH MENERIMA SEGALA YANG BURUK, SEKARANG IA MENIKMATI GANJARAN SUKACITA KEKAL DI PANGKUAN ABRAHAM

 
 
 
Am 6:1a.4-7 | Mzm 146:7-10; R.1b | 1 Tim 6:11-16 | Luk 16:19-31

Yang duduk berjuntai dan bernyanyi akan pergi sebagai orang buangan (Am 6:1a.4-7)

Beginilah firman Tuhan, Allah semesta alam, "Celakalah orang-orang yang merasa aman di Sion, yang merasa tenteram di gunung Samaria! Celakalah orang-orang yang berbaring di tempat tidur dari gading, dan duduk berjuntai di ranjang, yang memakan anak-anak lembu dari tengah kawanan binatang yang tambun; yang bernyanyi-nyanyi mendengar bunyi gambus, dan seperti Daud, menciptakan bunyi-bunyian bagi dirinya! Celakalah orang yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf! Sebab sekarang mereka akan pergi sebagai orang buangan di kepala barisan, dan berlalulah hiruk pikuk pesta orang-orang yang duduk berjuntai itu."

 

SEORANG teman pelaku bisnis berceritera tentang pengalaman imannya. Sadar akan kewajiban sebagai orang Kristiani, ia dan isterinya, ketika baru menikah, bertekad untuk menyumbang sedikit dari penghasilannya bagi karya Gereja. Tidak banyak, antara lima sampai sepuluh persen setiap bulannya. “Ketika penghasilan saya masih kecil, gaji saya dan isteri masih kecil. Sepuluh persen dari satu juta kan seratus ribu. Rasanya ringan untuk member”, katanya berceritera. “Menjadi soal ketika penghasilan kami meningkat menjadi dua puluh juta, lima puluh juta, seratus juta atau lebih. Di saat itu sepuluh persennya itu adalah dua juta, atau lima juta, atau sepuluh juta, atau lebih. Ketika itu saya mulai ragu, apakah saya harus menyumbang sebanyak itu, apakah orang sungguh perlu sebanyak itu. Lalu mulailah kami mencari-cari alasan untuk tidak melakukannya.” Menurut temanku ini, orang harus setia pada janji yang telah diucapkan, karena penghasilannya yang bertambah itu adalah karunia Tuhan juga.

Nabi Amos mengecam orang-orang Israel yang rakus dan ingat diri, yang menikmati kemewahan dan mengabaikan orang-orang miskin. Menurut Amos, mereka akan mengalami kehancuran karena Tuhan berpaling muka dari mereka. Orang-orang menjadi rakus ketika harta yang mereka miliki dilihat sebagai tujuan hidup dan alasan untuk memanjakan semua kebutuhan indrawi mereka. Mereka terlena dalam kenikmatan dan lupa memelihara kebajikan imannya. Dalam kemewahan mereka bergerak dengan pasti menuju kehancuran jiwa. Dalam perumpamaan Yesus, orang kaya tidak memperhatikan Lazarus yang miskin, karena kekayaan itu dilihat sebagai tujuan hidup, bukan sarana untuk membagi berkat Tuhan. Ia mungkin memboroskan banyak hal yang sesungguhnya bisa dipergunakan untuk membantu Lazarus. Pola pikirnya adalah hidup untuk dinikmati hari ini, tak ada perkara yang berkaitan dengan keabadian dalam kesatuan dengan Tuhan. Sehingga nasihat Paulus menjaadi sangat relevan, karena ia mengingatkan umat beriman agar tahu mengendalikan diri dengan memberi perhatian pada keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelemah-lembutan, sebagaimana yang dinasihatkannya kepada Timotius.

Memperhatikan pengajaran iman dan tuntutan realitas hidup yang keras, mungkin banyak orang yang berkata, bahwa perjuangan hidup itu berat maka kita harus pandai-pandai memanfaatkan karunia Tuhan. Yang lain bahkah memisahkan hal rohani dari jasmaniah, dan aneka dalih lain yang bisa ditampilkan. Tentu saja masing-masing memiliki alasan yang berbeda. Namun ketika kita memberi tekanan pada kebutuhan jiwa dan raga secara seimbang, rasanya orang akan dengan otomatis mengambil tindakan untuk melayani sesama sebatas kemampuannya. Karena di dalam pelayanan itu, ia sesungguhnya mengalami kegembiraan boleh berbuat sesuatu sesuai kehendak Tuhan. Kita perlu membaharui pola pikir kita. (ap)

Tuhan Yesus Kristus, jadikanlah kekayaan rohaniah dan jasmaniah kami sarana untuk Kaupergunakan melayani umat-Mu. Amin!

(c) bbss 2016 twm

Mazmur Tanggapan (Mzm 146:7-10; R: 1b)

Ref: Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

  1. Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang-orang yang diperas, dan membagi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
  2. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar, Tuhan menjaga orang-orang asing.
  3. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya. Allahmu, ya Sion, turun temurun!
 

Taatilah perintah ini hingga pada saat Tuhan menyatakan diri (1 Tim 6:11-16)

Hai engkau, manusia Allah, jauhilah semua kejahatan, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar, dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil, untuk itulah engkau telah mengikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi. Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu, dan di hadapan Kristus Yesus yang memberikan kesaksian yang benar di depan Pontius Pilatus, aku memperingatkan engkau: Taatilah perintah ini tanpa cacat dan tanpa cela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Saat itu akan ditentukan oleh Pengusa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan, Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, dan bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Tak seorang pun pernah melihat Dia, dan tak seorang manusia pun dapat melihat Dia. Bagi Dialah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.

 

Engkau telah menerima segala yang baik, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat penghiburan dan engkau sangat menderita (Luk 16:19-31)

Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok. Ia berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati lalu dikbubur. Sementara menderita sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, 'Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.' Tetapi Abraham berkata, 'Anakku, ingatlah! Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat penghiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu, di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, sehingga mereka yang mau pergi dari sini kepadamu, ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami, tidak dapat menyeberang!' Kata orang itu, 'Kalau demikian, aku minta kepadamu, Bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan ini!' Tetapi kata Abraham, 'Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu!' Jawab orang itu, 'Tidak, Bapa Abraham! Tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat!' Kata Abraham kepadanya, 'Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka juga tidak akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati!"

 

HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge