Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Januari 2017
  MASA BIASA PEKAN 2
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
1 2 3 4 5 6
29 30 31        
  Jumat, 20 Januari 2017
  Pekan Doa Sedunia untuk persatuan umat Kristiani
 

DIALAH ANAK DOMBA ALLAH
YANG MENGHAPUS DOSA-DOSA DUNIA
IA SUDAH ADA SEBELUM AKU

 
 
 
Ibr 8:6-13 | Mzm 85:8.10-14 | Mrk 3:13-19

Kristus menjadi pengantara perjanjian yang lebih agung (Ibr 8:6-13)

Saudara-saudara, sekarang Yesus telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi. Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacad, tidak akan ada tempat untuk yang kedua. Allah sudah menyadarkan mereka akan cacad itu ketika Ia berkata, "Sesungguhnya, akan datang waktunya", demikian sabda Tuhan. "Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Isarel dan dengan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang Kuadakan dengan nenek moyang mereka, yakni waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Mereka tidak setia kepada perjanjianKu itu, maka Aku menolak mereka", demikian sabda Tuhan. "Tetapi sekarang, inilah perjanjian yang Kudadakan dengan kaum Israel: Aku akan menaruh hukumKu dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka. Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka menjadi umatKu. Mereka tidak akan lagi mengajar sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar atau pun kecil, akan mengenal Aku. Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka." Dengan memaklumkan perjanjian yang baru ini, Allah menyatakan, bahwa perjanjian yang pertama itu tidak berlaku lagi, dan apa yang sudah tidak berlaku dan telah menjadi usang telah dekat dengan kemusnahannya.

 

PASSING-OVER sudah menjadi paradigma umum yang diterima dan dihayati oleh berbagai kalangan. Dalam pelayanan pastoral misioner, passing-over dipahami sebagai proses beralih dari satu situasi pastoral misi yang satu ke situasi pastoral misi yang lain, di mana misionaris dituntut untuk melakukan penyesuaian diri. Di sini seringkali perlu pengorbanan yang besar dari pihak misionaris itu, agar ia dapat memahami situasi baru dan menyatu dengan umat Allah yang hendak dilayani. Passing-over dilihat sebagai satu proses yang berlaku seumur hidup, karena praktis misionaris selalu berada dalam proses berjumpa dengan konteks misi yang baru, dengan orang dan persoalan yang baru pula.

INSPIRASI passing-over tersebut dapat ditemukan di dalam liturgi hari ini, ketika kita merenungkan Firman Tuhan. Penulis surat kepada umat Ibrani menekankan passing-over peranan Yesus, di mana Ia telah menjadi Pengantara dari Perjanjian Baru, perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi. Perjanjian itu adalah keselamatan umat Allah yang terjadi berkat korban baru, yakni Yesus Kristus, yang dipersembahkan di atas altar salib. Dan Yesus sendiri, semasa hidupnya, telah mulai mewujudkan passing-over itu, ketika Ia membentuk tim para rasul yang mencerminkan upayaNya membangun jembatan di antara perbedaan-perbedaan sosial. Para murid membentuk tim baru yang tidak mencerminkan jabatan imamat tradisional, tetapi lebih bertolak dari karisma panggilan yang datang dari Kristus.

PANGGILAN para rasul dan penetapan peranan baru Yesus selaku Pengantara Perjanjian Baru memberi harapan bagi dunia, karena di sini Yesus mengajarkan kepada kita harapan baru, karena dunia diajak bergerak dari paham bangsa terpilih yang eksklusip ke Keluarga Allah yang terbuka bagi semua bangsa. Umat pilihan baru adalah mereka yang mau menerima Kristus, mengimani salib dan kebangkitan, serta turut serta di dalam karya pewartaan untuk membangun Kerajaan Allah. Dalam iklim baru Kerajaan Allah, semua bangsa diharapkan menyadari pentingnya kesatuan di bawah satu penebusan, yakni Kristus Yesus. (ap)

Tuhan, berilah kami kesadaran baru untuk selalu mengupayakan keadilan, perdamaian dan kerelaan untuk berkorban demi keluarga baru KerajaanMu di dunia yang menghimpun semua orang. Amin!

(c) 2017 twm

Mazmur Tanggapan (Mzm 85:8.10-14; R: 11a)

Ref: Kasih dan kesetiaan akan bertemu.
  1. Perlihatkanlah kepada kami kasih setiaMu, ya Tuhan, dan berilah kami keselamatanMu. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaanNya diam di negeri kita.
  2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
  3. Tuhan seidiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapanNya, dan damai akan menyusul di belakangNya.
 

Yesus memanggil orang-orang yang dikehendakiNya untuk menyertai Dia (Mrk 3:13-19)

Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepadaNya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia, untuk diutusNya memberitakan Injil dan untuk menerima dari Dia kuasa mengusir setan. Kedua belas orang yang ditetapkanNya itu ialah: Simon, yang diberiNya nama Petrus; Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, yang keduanya Ia beri nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh; selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.

 

HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge