Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Januari 2017
  MASA BIASA PEKAN 4
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
1 2 3 4 5 6
29 30 31        
  Selasa, 31 Januari 2017
  St. Yohanes Bosco, imam
 

BERBAHAGIALAH ORANG YANG MISKIN
DI HADAPAN ALLAH, KARENA MEREKALAH
YANG EMPUNYA KERAJAAN SURGA

 
 
 
Ibr 12:1-4 | Mzm 22:26b-27.28.30.31-32 | Mrk 5:21-43

Marilah kita berlari dengan tabah hati dalam perlombaan yang diwajibkan kepada kita (Ibr 12:1-4)

Saudara-saudara, kita mempunyai banyak saksi bagaikan awal yang mengelilingi kita. Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus. Dialah yang memimpin kita dalam iman, dan Dialah yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan. Dengan mengabaikan kehinaan Ia tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Yesus, yang tabah menanggung bantahan terhadap diriNya, bantahan yang datang dari pihak orang-orang berdosa. Janganlah kamu menjadi lemah dan putus asa, sebab dalam pergumulanmu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.

 

WALAUPUN mampu mengadakan mujizat-mujizat, Yesus tidak begitu saya melakukannya kapan dan di mana pun. Mujizat hanya dilakukan untuk tujuan tertentu dan jawaban atas kualitas iman yang bisa diandalkan. Dua mujizat dalam refleksi hari ini, yakni sembuhnya perempuan yang sakit pendarahan sesudah menjamah jubah Yesus dan dihidupkannya kembali anak Yairus, merupakan buah dari iman kedua orang tersebut. Perempuan itu yakin akan sembuh, Yairus pun yakin anaknya akan hidup. Semua disebahkan oleh kehadiran Yesus yang memberi harapan. Di sini iman mereka tidak saja memberikan buah rahmat tetapi juga diteguhkan lagi oleh Tuhan dengan cara yang luar biasa.

GANJARAN atas iman yang teguh dan setia pada kehendak Tuhan ialah keselamatan. Keselamatan itu sempat diambil dari hidup manusia oleh dosa, namun dipulihkan lagi oleh Yesus berkat wafat dan kebangkitanNya. Ia mulai dengan mempersiapkan umat agar memahami siapa diriNya dan menaruh keyakinan teguh pada karunia Tuhan. Kita mewarisi karunia tersebut dan bisa meraih keselamatan, dengan syarat yang sama, yakni beriman teguh dan setia padaNya dalam situasi apapun. Karunia bagi perempuan dan Yairus itu dapat menjadi milik kita juga. (ap)

Tuhan Yesus Kristus, ajarilah kami beriman secara sederhana, teguh dan setia, agar kami dapat menikmati karunia keselamatan. Amin!

(c) 2017 twm

Mazmur Tanggapan (Mzm 22:26b-28.30-31; R: 26b)

Ref: Orang yang mencari Engkau, ya Tuhan, akan memuji-muji Engkau.
  1. Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang takwa. Orang miskin akan makan sampai kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia; biarlah hati mereka hidup untuk selamanya.
  2. Segala ujung bumi akan menjadi sadar lalu berbalik kepada Tuhan; segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapanNya. Ya, kepadaNya akan sujud menyembah semua orang sombong di bumi, di hadapanNya akan berlutut semua orang yang telah kembali ke pangkuan pertiwi.
  3. Dan aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepadaNya. Mereka akan menceriterakan hal ikhwal Tuhan kepada angkatan yang akan datang, dan menuturkan keadilanNya kepada bangsa yang akan lahir nanti. Semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.
 

Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah! (Mrk. 5:21-43)

Sekali peristiwa, setelah Yesus menyeberang dengan perahu, datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia. Ketika itu Yesus masih berada di tepi danau. Maka datanglah seorang kepala rumah ibadat yang benama Yairus. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah Yairus di depan kaki-Nya Dengan sangat ia memohon kepada-Nya “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati. Datanglah kiranya, dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
Adalah di situ seorang perempuan yang dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sampai habis semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya, malah sebaliknya, keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus. Maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya, “Asal kujamah saja jubah_nya, aku akan sembuh.” Sungguh, seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa badannya sudah sembuh dari penyakit itu. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya. Maka Ia berpaling di tengah orang banyak itu dan bertanya, “Siapa yang menjamah jubah-Ku?” Murid-Murid-Nya menjawab, “Engkau melihat sendiri bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu! Bagaimana mungkin Engkau bertanya, siapa yang menjamah Aku?” Lalu Yesus memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Maka perempuan tadi menjadi takut dan gemetar sejak ia mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya. Maka ia tampil dan tersungkur di depan Yesus. Dengan tulus ia memberitahukan segala sesuatu kepada Yesus. Maka kata Yesus kepada perempuan itu, “Hai, anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!”
Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata, “Anakmu sudah mati! Apa perlunya lagi engkau menyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat, “Jangan takut, percaya saja!” Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. Dan tibalah mereka di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana Yesus melihat orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah masuk, Yesus berkata kepada orang-orang itu, “Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!” Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka Yesus menyuruh semua orang itu keluar. Lalu ia membawa ayah dan ibu anak itu, dan mereka bersama-sama dengan Yesus masuk ke dalam kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, katanya, “Talita kum,” yang berarti, “Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!” Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Yesus berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu. Lalu ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.

HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge