Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Juli 2017
  MASA BIASA PEKAN 14
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
           
23 24 25 26 27 28 29
30 31          
  Rabu, 12 Juli 2017
   
 

ORANG YANG TIDAK MEMILIKI ROH KUDUS BUKANLAH MILIK KRISTUS. KETIKA ROH MEMATIKAN PERBUATAN TUBUH, KITA HIDUP

 
 
 
Kej 41:55-57;42:5-7a.17-24a | Mzm 33:2-3.10-11.18-19 | Mat 10:1-7

Kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita (Kej 41:55-57; 42:5-7a.17-24a)

Sekali peristiwa seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, dan rakyat berteriak meminta roti kepada Firaun. Maka berkatalah Firaun kepada semua orang Mesir, “Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang akan dikatakannya kepadamu.” Kelaparan itu melanda seluruh bumi. Maka Yusuf membuka semua lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab kelaparan itu makin hebat di tanah Mesir. Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab kelaparan itu menghebat di seluruh bumi. Di antara orang yang datang membeli gandum itu terdapatlah pula anak-anak Israel, sebab tanah Kanaan pun ditimpa kelaparan. Sementara itu Yusuf telah menjadi mangkubumi di negeri itu; dialah yang menjual gandum kepada seluruh rakyat negeri itu. Maka ketika saudara-saudara Yusuf datang, kepadanyalah mereka menghadap, dan kepadanyalah mereka sujud dengan mukanya sampai ke tanah. Yusuf melihat saudara-saudaranya dan segera mengenal mereka. Tetapi ia berlaku seolah-olah ia seorang asing bagi mereka. Dan dimasukkannyalah mereka semua ke dalam tahanan tiga hari lamanya.
Pada hari ketiga berkatalah Yusuf kepada mereka, “Buatlah begini, maka kalian akan tetap hidup, sebab aku takut akan Allah. Jika kalian orang jujur, biarkanlah seorang saudaramu tetap tinggal terkurung dalam rumah tahanan, tetapi kalian boleh pulang dengan membawa gandum untuk meredakan kelaparan seisi rumah. Tetapi saudaramu yang bungsu harus kalian bawa kepadaku sebagai tanda bukti bahwa perkataanmu benar. Kalau begitu kalian tidak akan mati.” Demikianlah diperbuat mereka. Mereka berkata seorang kepada yang lain, “Betul-betul kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita Yusuf! Bukankah kita melihat betapa besar kesesakan hatinya ketika ia memohon belas kasih kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya? Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa diri kita.” Lalu Ruben menjawab mereka, “Bukankah dahulu kukatakan kepadamu, ‘Janganlah kamu berbuat dosa terhadap anak itu!’ Tetapi kamu tidak mendengarkan perkataanku. Sekarang darahnya dituntut dari pada kita.” Tetapi mereka tidak tahu, bahwa Yusuf mengerti perkataan mereka, sebab mereka memakai juru bicara. Maka Yusuf mengundurkan diri dari mereka, lalu menangis. Kemudian ia kembali kepada mereka.

KEJAHATAN sauara-saudara Yusuf terhadapnya memang luar biasa. Manusia normal sulit untuk memaafkannya. Para sudara itu menyadari kesalahan masa lalu dan menerima perlakuan tak enak dari "Penguasa Mesir" kepada mereka sebagai karma. Ingatan mereka akan penderitaan Yusuf sudah merupakan hukuman bagi mereka, sebab mereka berhadapan dengan penghakiman nurani sendiri. "Bukankah kita melihat betapa besar kesesakan hatinya ketika ia memohon belas kasih kita, tetapi kita tidak mendengar permohonannya?" demikian penyesalan para saudara Yusuf. Tak mereka sadari, kalau kebesaran Tuhan sedang berjalan melalui proses tersebut.

MENEMUKAN domba-domba yang tersesat dari umat Israel jadi tugas perutusan pertama para murid. Yesus memanggil kedua belas murid dan mengutus mereka untuk berkarya. Ini uji coba yang pertama, sehingga cakupannya masih terbatas. Mereka ditempa dari hal-hal sederhana untuk mencapai hal-hal besar. Mengapa mulai dari domba-domba yang hilang dari Israel? Walaupun terbukti tidak selalu setia, orang-orang Israel telah memiliki pengetahuan yang memadai tentang keselamatan yang datang dari Allah, yang diwujudkan dalam hidup manusia oleh Mesias. Pengetahuan ini menjadi ladang subur bagi masuknya benih Sabda yang dibawa oleh para murid. Jika para murid mampu membahasakannya dengan baik, besar kemungkinan kesadaran baru akan tumbuh dan memberi peluang besar bagi Kristus untuk menyempurnakannya. Tanpa para murid sadari, mereka menjadi pelaku sejarah keselamatan, mulai dari Israel hingga akhirnya ke seluruh dunia.

KEJAHATAN para saudara Yusuf membuka pintu belas kasih ilahi ketika mereka membutuhkan bantuan. Ketidaktaatan orang Israel membuat Yesus mengutus para murid agar mewartakan sabda kebenaran itu. Tentu saja kejahatan dan ketidaktaatan itu bukan hal yang benar dan dianjurkan, tetapi oleh Tuhan, pelanggaran itu dipergunakan untuk menunjukkan belas kasih-Nya. Inilah sebuah tantangan bagi orang Kristiani, bagaimana selalu bersikap positip di dalam menghadapi semua perlawanan, agar apapun situasi yang kita hadapi, pada akhirnya yang terwujud dalam pelayanan kita adalah belas kasih Bapa. (ap)

Tuhan Yesus Kristus, semoga kami belajar menerima kepahitan hidup kami sebagai jalan pemurnian iman di hadapan-Mu. Amin!

(c) 2017 twm

Mazmur Tanggapan (Mzm 33:2-3.10-11.18-19; R: 22)

Ref: Semoga kasih setia-Mu menyertai kami, ya Tuhan, sebab kami berharap kepada-Mu.

  1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, beramazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai!
  2. Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa. Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.
  3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel (Mat 10:1-7)

Pada suatu hari Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat, dan melenyapkan segala penyakit serta segala kelemahan. Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama, Simon yang disebut Petrus dan Andreas, saudaranya; Yakobus,anak Zebedeus dan Yohanes, saudaranya; Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius , pemungut cukai; Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang menghianati Yesus. Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus, dan Ia berpesan kepada mereka, “Janganlah kalian menyimpang ke jalan bangsa lain, atau masuk ke dalam kota Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat!”


HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge