Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Juli 2017
  MASA BIASA PEKAN 15
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
           
23 24 25 26 27 28 29
30 31          
  Rabu, 19 Juli 2017
   
 

FIRMAN YANG KELUAR DARI MULUT TUHAN TIDAK AKAN KEMBALI KEPADA-NYA TANPA MELAKSANAKAN RENCANA-NYA

 
 
 
Kel 3:1-6.9-12 | Mzm 103:1-4.6-7 | Mat 11:25-27

Tuhan menampakkan diri dalam nyala api yang keluar dari semak duri (Kel 3:1-6.9-12)

Di tanah Midian, Musa biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali peristiwa Musa menggiring kawanannya ke seberang padang gurun dan tiba di gunung Allah, yaitu Gunung Horeb. Lalu Malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Musa melihat-lihat dan tampaklah semak duri itu menyala tetapi tidak dimakan api. Musa berkata, “Baiklah aku menyimpang ke sana dan menyelidiki penglihatan hebat itu. Mengapa semak duri itu tidak terbakar?” Ketika dilihat Tuhan bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya, “Musa! Musa!” Musa menjawab, “Ya,Allah!” Lalu Tuhan bersabda, “Jangan mendekat! Tanggalkanlah kasutmu dari kaki, sebab tempat di mana engkau berdiri itu, tanah kudus!” Tuhan bersabda lagi, “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” Musa lalu menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah. Lalu Tuhan bersabda, “Sekarang seruan Israel telah sampai kepada-Ku. Juga telah Kulihat betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka. Maka sekarang pergilah! Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.” Tetapi Musa berkata kepada Allah, “Siapakah aku ini, maka aku harus menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” Lalu Tuhan bersabda, “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus Engkau: Apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kalian akan beribadah kepada Allah di gunung ini.”

DI MIDIAN, di tanah pelarian itu, Tuhan memanggilnya sebagai utusan ke tokoh besar di Mesir, Raja Firaun, agar umat Allah, anak Abraham, dibebaskan. Dibesarkan dalam lingkungan keluarga elite Firaun, Musa menemukan diri menjadi pelarian di tanah asing. Namun Tuhan tidak pernah meninggalkan rencana-Nya dan orang yang dipersiapkan-Nya. "Aku akan menyertai Engkau", demikian janji Tuhan, ketika Musa segan menerima tugas menjadi utusan ke raja Mesir. Ia kawatir akan keselamatan dirinya. Bisa saja Firaun mendendam karena ia telah membunuh seorang mandor Mesir. Namun pilihan Tuhan jelas. Tokoh kecil ini yang dipilih-Nya untuk mengalahkan pengusa Mesir.

MEMILIH tokoh kecil sering nampak dalam sejarah keselamatan, karena Tuhan hendak menekankan betapa perlunya menghargai semua ciptaan-Nya. Yesus sendiri bersyukur atas kebijakan Bapa tersebut. "Semuanya Kausembunyikan bagi orang bijak dan pandai tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil", kata Yesus. Yesus mensyukurinya, karena orang-orang kecil seringkali diabaikan oleh dunia yang berkuasa. Mereka menjadi korban yang tak sanggup membela diri. Dengan memilih mereka, Tuhan mengingatkan dunia, bahwa di balik orang-orang tanpa daya ini, ada kuasa Ilahi yang lebih dahsyat. Karena itu manusia tak boleh sombong dan bertindak sewenang-wenang. Ia tak boleh arogan di hadapan manusia, apalagi di hadapan Tuhan. Seperti Yesus, Tuhan yang menjadi manusia, hendaklah orang-orang mau belajar rendah hati, menjadi kecil, agar dalam kekecilannya itu ia mengangkat martabat mereka, dan menghantar mereka ke dalam sukacita sejati. Ketika cinta dikobarkan dengan tulus, hati kita pun melebur di dalam kekudusannya.

PERGAULAN masyarakat luas seringkali membuat orang bersikap diskriminatip. Ada klub-klub eksklusif yang hanya menerima orang kaya. Ada persekutuan atas dasar etnis tertentu. Sejauh itu dipergunakan untuk melayani kemanusiaan, tidak ada masalah. Tetapi yang lebih sering terjadi, persatuan-persatuan ini menjadi arena untuk memanfaatkan segala jenis informasi, modal hingga network hanya untuk diri sendiri, kalau perlu dengan cara mematikan golongan lain. Di sini orang melawan rencana Tuhan yang ingin memberi peluang berkembang kepada setiap orang. Maka berhati-hatilah senantiasa dalam hidup. (ap)

Tuhan Yesus Kristus, ajarilah kami menjadi lilin kecil yang terus memancarkan terang di tengah kegelapan dunia masa kini. Amin!

(c) 2017 twm


Mazmur Tanggapan (Mzm 103:1-4.6-7; R: 8a)

Ref: Tuhan itu pengasih dan penyayang.

  1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
  2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
  3. Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.

Yang Kausembunyikan kepada kaum cerdik pandai, Kaunyatakan kepada orang kecil (Mat 11:25-27)

Sekali peristiwa berkatalah Yesus, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi! Sebab semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan oleh Bapa-Ku kepada-Ku, dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak, serta orang-orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya."

 

HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge