Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
September 2017
  MASA BIASA PEKAN 25
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
          1
24 25 26 27 28 29 30
  Rabu, 27 September 2017
  St. Vincentius a Paulo, imam
 

KARENA BAGIKU HIDUP ADALAH KRISTUS, MAKA KEHADIRANKU DI DUNIA BERARTI BEKERJA UNTUK MENGHASILKAN BUAH

 
 
 
Ezr 9:5-9 | Tb 13:2.4.6-8 | Luk 9:1-6

Dalam masa perbudakan, kami tidak Engkau tinggalkan, ya Tuhan (Ezr 9:5-9)

Ketika mendengar berita tentang dosa umat Israel, aku, Ezra, menggoyakkan pakaian dan jubahku, dan duduk tertegun. Pada waktu kurban petang bangkitlah aku dan berhenti menyiksa diri. Lalu aku berlutut dengan pakaian dan jubahku yang terkoyak-koyak. Sambil menadahkan tanganku kepada Tuhan, Allahku, aku berkata, “Ya, Allahku, aku malu dan mendapat cela, sehingga tidak berani menengadahkan mukaku kepada-Mu. Dosa kami telah menumpuk mengatasi kepala kami dan kesalahan kami telah membubung ke langit. Sejak jaman nenek moyang kami sampai hari ini kesalahan kami besar, dan oleh karena dosa kami, maka kami sekalian dengan para raja dan para imam diserahkan kepada raja-raja negeri asing. Kami diserahkan dalam kuasa pedang, ditawan, dijarah dan dihina di depan umum, seperti yang terjadi sekarang ini. Tapi kini kami mengalami kasih karunia Tuhan, Allah kami. Ia meninggalkan pada kami orang-orang yang terluput, dan memberi kami tempat menetap di tempat-Nya yang kudus. Allah kami membuat mata kami bercahaya dan memberi kami sedikit kelegaan di masa perbudakan kami. Sekalipun kami menjadi budak, tetapi dalam perbudakan itu Allah tidak meninggalkan kami. Ia membuat kami disayangi oleh raja-raja negeri Persia, sehingga kami mendapat keleluasaan untuk membangun rumah Allah dan menegakkan kembali reruntuhannya, serta memperoleh tembok pelindung di Yehuda dan di Yerusalem.”

TAMPARAN Tuhan itu menyakitkan, membuatku terkejut tapi sekaligus juga menyelamatkan diriku dari pengingkaran komitmen misioner yang sudah saya persembahkan kepada-Nya. Seperti orang tua yang mendidik anaknya, antara lain dengan memberikan hukuman, Tuhan juga mendidik diriku dengan teguran keras yang menyakitkan dan memalukan. Sesudah bertahun-tahun lewat, saya lebih mengerti arti cinta Tuhan yang begitu mulia dalam teguran itu. Sekarang aku bersyukur bisa melewati semua hal itu tanpa harus kehilangan iman. Terima kasih Tuhan.

IMAM EZRA mensyukuri tamparan Tuhan yang menyadarkannya akan dosa-dosa bangsanya. Namun ia memahami, tamparan itu lebih berwarna kasih dan penyelamatan. Melalui pembuangan ke Babilonia, orang Israel belajar akan kesetiaan Tuhan yang tidak pernah surut. Ezra mengucapkan ketidaklayakannya di hadapan Tuhan, walaupun ia juga menekankan, bahwa di pembuangan itu mereka tidak meninggalkan Tuhan. Di sini letak perbedaan antara Tuhan dan manusia. Tuhan setia selamanya, manusia setia di saat menghadapi penderitaan. Ajaran tentang kesetiaan itu digali lebih dalam oleh Yesus, ketika Ia mengingatkan para murid untuk selalu setia pada prinsip Injil ketika menjalankan tugas. Mereka haruslah tetap merdeka dari nilai-nilai dunia, karena hidup mereka sudah dipersembahkan kepada Tuhan. Jika mereka setia pada kehendak Tuhan, mereka telah menjadi murid sejati.

KESULITAN hidup hanya dilihat sebagai kemalangan oleh orang yang tak mau berjuang. Bagi orang kreatip, kesulitan itu proses menempa diri menjadi lebih baik. Dalam perkara duniawi, kesulitan membuat orang mencari terobosan agar dapat meraih hidup yang lebih nyaman. Dalam perkara rohani, kesulitan membuat orang merefleksikan diri, menilai kembali relasinya dengan Tuhan dan sesama, lalu membuat pembaharuan diri. Dari hari ke hari kita belajar dari pengalaman untuk menjadi lebih baik. (ap)

Tuhan Yesus Kristus, kiranya perjuangan-Mu mendorong kami lebih setia pada panggilan hidup kami dan menolong sesama kami. Amin!

(c) 2017 twm

Mazmur Tanggapan (Tb 13:20.4.6-8; R: 1b)

Ref: Terpujilah Allah yang hidup selama-lamanya.

  1. Memang Allah menyiksa, tetapi juga mengasihani, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati, tetapi menaikkan juga dari sana; tidak seorang pun luput dari tangan-Nya.
  2. Wartakanlah kebesaran-Nya di sana, agungkanlah Dia di hadapan segala yang hidup. Sebab Dialah Tuhan kita, Dialah Allah, Ia adalah Bapa kita untuk selama-lamanya.
  3. Jika dengan segenap hati kamu berbalik kepada-Nya, dan dengan segenap jiwa berlaku benar di hadapan-Nya, niscaya Iapun berbalik kepada kamu, dan wajah-Nyapun tidak disembunyikan-Nya terhadap kamu.
  4. Pandanglah apa yang dikerjakan-Nya bagi kamu, muliakanlah Dia dengan segenap mulut. Pujilah Tuhan yang adil dan agungkanlah Raja yang kekal.
  5. Aku memuliakan Dia di tanah pembuanganku, kunyatakan kekuasaan dan kebesaran-Nya kepada kaum berdosa. Bertobatlah, hai orang-orang berdosa, lakukanlah apa yang benar di hadapan-Nya. Siapa tahu Ia berkenan akan kamu dan menjalankan belas kasihan kepada-Mu.

Ia mangutus para murid mewartakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang sakit (Luk 9:1-8)

Sekali peristiwa Yesus memanggil keduabelas muridNya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Ia mengutus mereka untuk mewartakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang. Yesus berkata kepada mereka, “Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan. Jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Apabila kalian diterima di suatu rumah, tinggallah di situ sampai kalian berangkat dari situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kalian keluarlah dari kota mereka, dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka.” Lalu pergilah mereka, dan menjelajah segala desa, sambil memberitakan Injil serta menyembuhkan orang sakit di segala tempat.


HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge