Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Oktober 2017
  MASA BIASA PEKAN 29
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
1 2 3 4 5 6
29 30 31        
  Kamis, 26 Oktober 2017
   
 

KAMI MEMBERITAKAN INJIL TIDAK HANYA DENGAN KATA-KATA TETAPI JUGA DENGAN KEKUATAN DALAM ROH KUDUS

 
 
 
Rm 6:19-23 | Mzm 1:1-4.6 | Luk 12:49-53

Sekarang kalian telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba Allah (Rm 6:19-23)

Saudara-saudara, mengingat kelemahanmu, aku berbicara secara manusia. Sebagaimana kalian dahulu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kalian kepada kedurhakaan, demikianlah sekarang kalian harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kalian kepada pengudusan. Sebab waktu kalian menjadi hamba dosa, kalian bebas dari kebenaran. Dan buah apakah yang kalian petik dari padanya? Semuanya menyebabkan kalian sekarang merasa malu, karena kesudahannya ialah kematian. Tetapi sekarang kalian telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba Allah, maka kalian memperoleh buah yang membawa kalian kepada pengudusan, dan akhirnya hidup yang kekal. Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

PENCERAMAH itu berbicara dari pengalaman nyata. "Dahulu saya seorang wanita panggilan, menjual tubuhku untuk mencari uang. Saya menikmati masa-masa menjadi orang berduit, sampai suatu ketika saya terdiagnosa mengidap HIV. Saya syok dan menangisi diri. Akhirnya saya bertemu tim penanggulangan penyakit ini. Saya termotivasi untuk mengambil bagian. Saya mungkin akan mati sebagai penderita AIDS, tetapi saya ingin orang menyadari, jika tidak mengendalikan diri, kita menghancurkan diri sendiri dan keluarga kita. Semoga Tuhan mengampuni saya."

SEBAGAI pusat ekonomi dan politik kekaisaran, Roma didatangi banyak orang dari berbagai latar belakang. Sejalan dengan itu menurun pula standar moral. Orang-orang tak menghargai esensi manusia. Itulah latar belakang jemaat layanan Paulus. Berkat pewartaan Paulus, mereka mulai berubah. Inilah yang dihargai oleh Paulus, karena Kristus sungguh menghargai pembaharuan diri manusia. Namun perjuangan membaharui diri ini selalu mendapat perlawanan dari masyarakat luas yang menikmati ketimpangan nilai moral. Yesus mengingatkan mereka akan hal itu, sekalipun itu seperti melemparkan api ke dunia. Umat beriman dimurnikan walaupun dengan itu ditolak oleh dunia sekitar.

MEMURNIKAN diri menuntut perjuangan yang menguras energi, baik ragawi maupun rohani. Ketika kita mulai meninggalkan dosa, kita dilawan oleh sesama kita yang menikmati kedosaan tersebut bersama dengan kita. Ketika kita mulai berpaling kepada Tuhan, kita mungkin ditertawakan dunia yang menikmati hidup tanpa Tuhan. Demikianlah rentetan konsekuensi yang kita tanggung karena langkah pembaharuan diri kita. Namun marilah kita terus mengupayakannya, yakin bahwa dalam Yesus Kristus, kita justru menemukan penghiburan sejati. (ap)

Tuhan Yesus Kristus, lemparkanlah api pembaharuan diri itu kepada kami, sehingga kami tekun mencari jalan keselamatan-Mu. Amin!

(c) 2017 twm

Mazmur Tanggapan (Mzm 1:1-4.6; R: 40:5a)

Ref: Berbahagialah orang yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan.

  1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan dan siang malam merenungkannya.
  2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tidak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
  3. Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Aku datang bukannya membawa damai melainkan pertentangan (Luk 12:49-53)

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-muridNya, “Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala! Aku harus menerima baptisan dan betapa susah hatiKu sebelum hal itu berlangsung! Kalian sangka Aku datang membawa damai ke bumi? Bukan! Bukan damai, melainkan pertentangan! Karena mulai sekarang akan ada pertentangan antara lima orang dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, bapa melawan puteranya, dan putera melawan bapanya, ibu melawan puterinya, dan puteri melawan ibunya, ibu mertua melawan menantu, dan menantu melawan ibu mertuanya.”

 

HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge