Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
November 2017
  MASA BIASA PEKAN 33
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
      1 2 3
26 27 28 29 30    
  Jumat, 24 November 2017
   
 

KAMU ADALAH ANAK-ANAK TERANG YANG BERJAGA MENANTIKAN TUHAN YANG DATANG LAKSANA PENCURI DI WAKTU MALAM

 
 
 
1 Mak 4:36-37.52-59 | 1 Taw 29:10-12d | Luk 19:45-48

Mereka mentahbiskan mezbah dan dengan sukacita mempersembahkan kurban (1 Mak 4:36-37.52-59)

Pada waktu itu Yudas Makabe serta saudara-saudara berkata, “Musuh kita sudah hancur. Baiklah kita pergi mentahirkan Bait Allah dan mentahbiskannya kembali.” Segera seluruh bala tentara dihimpun dan berangkatlah mereka ke Gunung Sion. Dalam tahun seratus empat puluh delapan, pada tanggal dua puluh lima bulan ke sembilan, yaitu bulan Kislew, pagi-pagi benar sleuruh rakyat telah bangun untuk mempersembahkan kurban sesuai dengan hukum Taurat, di atas mezbah kurban bakaran baru yang telah mereka buat. Tepat pada jam dan tanggal yang sama seperti waktu orang-orang asing mencemarkannya, mezbah itu ditahbiskan dengan kidung yang diiringi gambus, kecapi dan canang.
Maka meniaraplah segenap rakyat dan sujud menyembah, serta melambungkan pujian ke surga, kepada Dia yang memberi mereka hasil yang baik. Delapan hari lamanya perayaan pentahbisan mezbah itu dilangsungkan. Dengan sukacita dipersembahkanlah kurban bakaran, kurban keselamatan dan kurban pujian. Bagian depan Bait Allah dihiasi dengan karangan-karangan keemasan dan utar-utar. Pintu-pintu gerbang dan semua balai diperbaharui dan pintu-pintu dipasang padanya. Segenap rakyat diliputi sukacita yang sangat besar, sebab penghinaan yang didatangkan orang-orang asing itu sudah terhapus. Yudas dan saudara-saudaranya dan segenap umat Israel menetapkan sebagai berikut: Perayaan pentahbisan mezbah itu tiap-tiap tahun harus dilangsungkan dengan sukacita dan kegembiraan delapan hari lamanya, tepat pada waktunya, mulai tanggal dua puluh lima bulan Kislew.

TRADISI pendinginan ada dalam banyak kepercayaan tradisional, yang dilakukan ketika sebuah rumah baru selesai didirikan, hutan baru dibuka untuk dibuat kebun, seorang anak sembuh dari sakit, atau suatu bencana baru berlalu. Di dalam tradisi ini ada unsur syukur atas perlindungan Tuhan, penolakan bala bencana masa depan, dan pemurnian orang-orang dari dosa dan akibat-akibat- nya. Bentuknya antara lain dalam rupa penyiraman air suci ke tempat-tempat tertentu, memandikan orang yang baru sembuh sakit dengan air kembang, dan sebagainya. Bagi saya, apa pun bentuk ritual tersebut, sesungguhnya efek langsung justru bagi orang-orang yang hadir di dalamnya, yakni ketenangan batin dan keyakinan baru kalau Tuhan tidak meninggalkan orang-orang di masa depan.

SESUAI dengan jamannya, refleksi hari ini diinspirasi oleh upaya pengudusan Bait Allah dari pencemaran. Yudas Makabe dan para pengikutnya membebaskan Yerusalem dari kepercayaan asing yang telah menodai kekudusan Bait Allah. Pentahbisan mezbah menjadi ritus utama, di mana korban bakaran dipersembahkan, dilengkapi dngan korban keselamatan dan korban pujian. Dengan itu identitas bangsa itu kembali dimurnikan agar sesuai dengan hukum Tuhan. Pencemaran Bait Allah tidak hanya dilakukan oleh bangsa dan kepercayaan asing, tetapi juga oleh orang Yahudi sendiri. Mereka menggunakan area Bait Allah sebagai tempat meraup keuntungan. Bagi Yesus, ini pun sebuah dosa serius yang harus dibasmi. Maka ia mengusir semua pedagang dari Bait Allah agar kembali ke fungsi utama, yakni tenpat pertemuan Tuhan dan umat-Nya dalam ibadat-ibadat yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan Taurat.

PENYUCIAN Bait Allah dari kecemaran melambangkan penyucian kembali manusia dari dosa. Manusia merupakan mahkota seluruh semesta. Paulus menyebutnya sebagai "Bait Roh Kudus" yang harus dipergunakan untuk memuliakan Allah (bdk. 1 Kor 6:19-20). Sejalan dengan pesan biblis hari ini, ada dua tugas yang perlu kita lakukan. Pertama, kita harus memelihara diri dari kecemaran yang datang dari luar. Moralitas yang rendah di jaman ini merupakan tantangan serius bagi kekudusan diri. Kedua, kita perlu mengatasi godaan dari dalam seperti niat-niat buruk yang merusak diri kita. Dengan mengatasi godaan dari luar dan dari dalam, kita menegaskan jalan kita menuju keselamatan. (ap)

Tuhan Yesus Kristus, sabarkanlah kami selalu untuk menanggung semua korban silih yang memulihkan kami dari dosa. Amin!

(c) 2017 twm

Mazmur Tanggapan (1 Taw 29:10-12d; R: 13b)

Ref: Ya Tuhan, kami memuji namaMu yang agung.

  1. Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah Israel leluhur kami dari kekal sampai kekal.
  2. Ya Tuhan, milikMu lah kebesaran dan kejayaan, kehormatan dan kemasyhuran dan keagungan, ya milikMu lah segala yang ada di langit dan di bumi. Ya Tuhan, milikMu lah Kerajaan.
  3. Engkaulah yang tertinggi melebihi segala-galanya, kekayaan dan kemuliaan berasal daripadaMu.
  4. Engkaulah yang menguasai segala-galanya. Dalam tanganMu lah kekuatan dan kejayaan, dalam tanganMu lah kuasa untuk memperluas dan memperkokoh kerajaan.

RumahKu telah kalian jadikan sarang penyamun (Luk 19:45-48)

Pada waktu itu Yesus tiba di Yerusalem dan masuk ke bait Allah. Maka mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ. Ia berkata, “Ada tertulis: Rumahku adalah rumah doa. Tetapi kalian telah menjadikannya sarang penyamun!” Tiap-tiap hari Yesus mengajar di bait Allah. Para imam kepala dan ahli Taurat serta orang-orang terkemuka bangsa Israel berusaha membinasakan Yesus. Tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepadaNya dan ingin mendengarkan Dia.

 

HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge