Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Februari 2018
  Masa Biasa Pekan 5
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
        1 2
25 26 27 28      

Kamis, 8 Februari 2018
 
  St. Hieronimus Emilianus, pengaku iman  
 
UJUD GEREJA INDONESIA:
"Semoga dokter-dokter Katolik tidak menurunkan kualitas pelayanan medisnya dan secara profesional tetap menolong pasien-pasiennya yang menggunakan program jaminan kesehatan nasional."
 
 
 
1 Raj 11:4-13 | Mzm 106:3-4.35-37.40 | Mrk 7:24-30

Salomo tidak lagi berpegang pada perjanjian Tuhan maka kerajaannya dikoyakkan (1 Raj 11:4-13)

Ketika Raja Salomo menjadi tua, isteri-isterinya mencondongkan hatinya kepada dewa-dewa, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, Allahnya, seperti Daud, ayahnya. Demikianlah Salomo mengikuti Ashtoret, dewi orang Sion; dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon. Salomo melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti Tuhan, seperti Daud ayahnya. Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung sebelah timur Yerusalem; dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bagi Amon. Demikianlah dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan kurban ukupan dan kurban sembelihan kepada dewa-dewa mereka. Maka Tuhan menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari Tuhan, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, dan yang telah memerintahkan kepadanya supaya jangan mengikuti dewa-dewa lain. Akan tetapi ia tidak berpegang pada apa yang diperintahkan Tuhan. Lalu bersabdalah Tuhan kepada Salomo, “Oleh karena engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka Aku akan mengoyakkan kerajaanmu dan akan memberikannya kepada hambamu. Hanya saja, demi Daud ayahmu, Aku belum mau melaksanakannya selama engkau masih hidup. Dari tangan anakmulah Aku akan mengoyakkannya. Namun demikian tidak seluruh kerajaan akan Kurengut daripadanya. Satu suku akan Kuberikan kepada anakmu demi hamba-Ku Daud dan demi Yerusalem yang telah Kupilih.”

 
PERSELINGKUHAN sahabatku itu telah mengancam kelangsungan hidup keluarganya. Relasinya dengan sang isteri retak dan sudah beberapa lama mereka berpisah ranjang. Saya sendiri tidak bisa mengerti, bagaimana itu terjadi. Isterinya seorang perempuan yang cantik, baik hati dan ibu yang penuh perhatian kepada anak-anak. Dalam satu sharing, sahabatku itu menyampaikan opininya. "Ia tidak lagi menampilkan keindahan sebagai kekasih, tetapi hanya sebagai ibu bagi anak-anak. Tanpa disadari, ia juga mau menjadi ibu bagiku", katanya. "Salahku ialah tidak sanggup menahan diri ketika ada tawaran keindahan dari arah lain." Aku berpikir itu bukan alasan. Persoalan utama ialah karena mereka tidak lagi menghayati mengapa mereka menikah.

RAJA SALOMO yang diberkati Tuhan ternyata juga menyimpang dari jalan kebenaran dan terjerat ke dalam dosa penyembahan berhala, mengikuti isteri-isterinya. Secara rohaniah, Raja Salomo terjerat ke dalam perselingkuhan, menyimpang dari kesetiaan dan berkat Tuhan untuk mengikuti dewa-dewi asing. Perselingkuhan di sini terjadi karena Salomo sudah mapan dengan kekuasaan dan pencapaiannya. Ia berkuasa, ia membangun Bait Allah, ia terkenal dan sebagainya. Rasa puas diri jadi pangkal bencana, karena dengan mudah imannya dibelokkan. Sebaliknya, bagi orang yang malang, niat mencari Tuhan tak dapat dicegah. Perempuan Siro Fenisia tidak mundur. Bagi Yesus, syarat pertama memperoleh karunia Tuhan ialah iman yang harus dibuktikan dalam pertobatan. Hal ini tidak ditemukan di dalam diri perempuan asing itu. Ia tidak percaya Tuhan, ia hidup menurut pola urban Tirus Sidon yang mewah tapi bergelimang dosa. Namun perjuangan demi anak itu menampilkan wujud cinta altruistis. Yesus melihat benih kebaikan ini. Kerendahan hatinya itu sudah cukup. Karunia Tuhan pun tercurah ke atas dirinya dan anaknya.

KESELAMATAN kita mengalir dari belas kasih Tuhan, tetapi Tuhan juga menghendaki kita menanggapinya dengan benar. Tanggapan itu tertuang dalam dua pilar, yakni ketaatan pada Firman Tuhan dan dengan rendah hati berbalik dari dosa. Taat pada Firman itu kita jabarkan dalam tata hidup iman dan moral yang benar, yang menolak kejahatan, yang tidak munafik, yang melayani sesama dengan baik dan penuh kasih. Rendah hati berbalik dari dosa kita wujudkan dalam bentuk pertobatan dan upaya terus menerus untuk menutup celah perbuatan yang mengingkari jalan Tuhan. Tuhan sendiri mengatakan, bahwa akan selalu ada salib, tetapi orang yang setia akan selamat (bdk. Mat 10:22). (ap)

Beri kami kesadaran yang tak pernah berhenti, ya Tuhan, agar kami tidak sampai menyimpang dari jalan-Mu dan mengingkari keselamatan. Amin!

© 2018 twm

Mazmur Tanggapan (Mzm 106:3-4.35-36.37.40; R: 4a)

Ref: Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.

  1. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di setiap saat! Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat, perhatikanlah aku, demi keselamatan yang datang dari pada-Mu.
  2. Mereka malah bercampur baur dengan bangsa-bangsa itu dan meniru kebiasaan mereka. Mereka beribadah kepada berhala-berhala para bangsa, yang menjadi perangkap bagi mereka.
  3. Mereka mengurbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kurbankan kepada roh-roh jahat. Maka berkobarlah murka Tuhan terhadap umat-Nya, dan Ia jijik kepada milik pusaka-Nya.

Anjing-anjing pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak (Mrk 7:24-30)

Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Galilea dan berangkat ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya. Tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan. Malah di situ ada seorang ibu yang anak perempuannya kerasukan roh jahat. Begitu mendengar tentang Yesus, ibu itu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. Ibu itu seorang Yunani berkebangksaan Siro-Fenisia. Ia mohon kepada Yesus supaya mengusir setan dari anaknya. Yesus lalu berkata kepadanya, “Biarlah anak-anak kenyang dahulu! Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Tetapi ibu itu menjawab, “Benar, Tuhan! Tetapi anjing di bawah meja pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.” Lalu Yesus berkata kepada ibu itu, “Karena kata-katamu itu, pulanglah, sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.” Ibu itu pulang ke rumah dan mendapati anaknya terbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

 

HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge