Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Maret 2018
  Masa Prapaskah Pekan 3
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
        1 2
25 26 27 28 29 30 31

Selasa, 6 Maret 2018
 
  St. Marsianus dari Konstantinopel, imam  
 
UJUD GEREJA INDONESIA:
"Semoga Aksi Puasa Pembangunan tak hanya dijalankan sebagai aksi formal dan administratif, tetapi sebagai perwujudan aksi pertobatan yang konkret dalam berbagi dengan sesama, terutama mereka yang miskin dan membutuhkan."
 
 
 
Dan 3:25.34-43 | Mzm 25:4b-5b.6.7c.8-9 | Mat 18:21-35

Semoga kami diterima baik karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah (Dan 3:25.34-43)

Tatkala dicampakkan ke dalam tanur api, Azarya berdiri dan berdoa. Ia membuka mulut di tengah-tengah api itu, katanya, “Demi nama-Mu, ya Tuhan, janganlah kami Kautolak selamanya, dan janganlah Kaubatalkan perjanjian-Mu; janganlah Kautarik kembali dari pada kami belas kasihan-Mu, demi Abraham kekasih-Mu, demi Ishak hamba-Mu, dan demi Israel, orang suci-Mu, yang kepadanya Engkau telah berjanji memperbanyak keturunan mereka menjadi laksana bintang-bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut. Ya Tuhan, jumlah kami telah menjadi paling kecil di antara sekalian bangsa dan sekarang kami pun dianggap rendah di seluruh bumi oleh karena dosa kami. Dewasa ini pun tidak ada pemuka, nabi atau penguasa, tiada kurban bakaran atau kurban sembelihan, kurban sajian atau ukupan; tidak ada pula tempat untuk mempersembahkan buah bungaran kepada-Mu dan mendapat belas kasihan-Mu. Tetapi semoga kami diterima baik, karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah, seolah-olah kami datang membawa kurban domba dan lembu serta ribuan anak domba tambun. Demikian hendaknya korban kami di hadapan-Mu pada hari ini berkenan seluruhnya kepada-Mu. Sebab tidak dikecewakanlah mereka yang percaya kepada-Mu. Kini kami mengikuti Engkau dengan segenap jiwa dan dengan takwa kepada-Mu, dan wajah-Mu kami cari. Janganlah kami Kaupermalukan, tetapi perlakukanlah kami sesuai dengan kemurahan-Mu dan menurut besarnya belas kasihan-Mu. Lepaskanlah kami sesuai dengan perbuatan-Mu yang ajaib, dan nyatakanlah kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan.”

 
SETIAP orang yang melakukan kesalahan, termasuk yang paling jahat sekalipun, selalu menginginkan pengampunan dari orang-orang. Tentu saja pengampunan tidak selamanya berakhir dengan bebasnya orang tersebut dari hukuman, tetapi setidaknya telah memberikan sebuah pesan, bahwa ia masih tetap dihargai sebagai manusia, walaupun ia telah merugikan orang lain. Dalam tata negara kita mengenal adanya remisi, pengurangan hukuman narapidana. Ada grasi, hak khusus presiden untuk memberikan pengampunan kepada pelaku pidana.

PENGAMPUNAN dari Tuhan merupakan satu elemen krusial dalam penghayatan iman, karena berkat pengampunan itu orang yang telah berdosa dimurnikan dan diperkenankan Tuhan masuk ke dalam Kerajaan Keselamatan. Indikasi pengampunan Tuhan ini perlu diwartakan oleh manusia dalam hidup hari ini, dengan cara mewujudkan pengampunan itu, baik di antara umat beriman itu sendiri maupun dalam masyarakat luas. Perumpamaan tentang pengampunan tanpa batas diberikan oleh Yesus untuk mengajar umat beriman, bahwa seperti Tuhan mengampuni orang berdosa tanpa batas, demikian juga orang beriman mewujudkannya dalam hidup sehari-hari. Karena dengan memberikan bukti yang jelas, orang lain dapat tergerak untuk turut serta membangun rantai pengampunan, agar masyarakat luas lebih berkesempatan untuk mengalami kasih Tuhan Mahapengampun itu.

TERNYATA tak mudah mewujudkan pengampunan tanpa batas itu. Dendam, amarah, sakit hati, kesombongan, sangat menghalangi orang memberi ampun kepada sesama. Di sini kita diajak Tuhan untuk bercermin pada pelayanan-Nya bagi manusia. "Datanglah kepada-Ku, hai kalian yang berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu", firman Tuhan (Mat 11:28). Satu wujud rasa lega itu adalah diampuni. Orang yang baik hatinya akan berpikir untuk berbuat yang sama bagi orang lain. (ap)

Jadikanlah pengampunan itu kerinduan kami semua, ya Tuhan, sehingga kami boleh saling mengasihi tanpa sesuatupun yang menghalangi. Amin.

© 2018 twm

Mazmur Tanggapan (Mzm 25:4b-5b.6-9; R: 6a)

Ref: Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan.

  1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
  2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
  3. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

Jika kamu tidak mau mengampuni saudaramu, Bapa pun tidak akan mengampuni kamu (Mat 18:21-35)

Sekali peristiwa Petrus datang kepada Yesus dan berkata, “Tuhan, sampai berapa kalikah aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya, “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Ketika ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isteri dan segala miliknya untuk membayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah Dia, katanya, ‘Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.’ Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya, ‘Bayar hutangmu!’ Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya, ‘Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.’ Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskan segala hutang itu. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih, lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Maka raja itu menyuruh memanggil hamba pertama tadi dan berkata kepadanya, ‘Hai hamba yang jahat! Seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonnya kepadaku. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihi engkau?’ Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Demikianlah BapaKu yang di sorga akan berbuat terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.”


HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge