Maret 2018 |
|
PEKAN SUCI |
|
|
|
|
|
|
|
|
Minggu, 25 Maret 2018 |
|
|
|
Minggu Palem - Yesus masuk kota Yerusalem |
|
|
UJUD GEREJA INDONESIA:
"Semoga Aksi Puasa Pembangunan tak hanya dijalankan sebagai aksi formal dan administratif, tetapi sebagai perwujudan aksi pertobatan yang konkret dalam berbagi dengan sesama, terutama mereka yang miskin dan membutuhkan."
|
|
|
|
Bacaan sebelum perarakan: Mrk 11:1-10
|
|
|
Yes 50:4-7 | Mzm 22:8-9.17-18a.19-20.23-24 | Flp 2:6-11 | Mrk 14:1-15:47
|
|
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan (Mrk 11:1-10)
Ketika Yesus dan para murid-Nya telah mendekati Yerusalem, di dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan, “Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah kemari. Jika ada orang bertanya kepadamu, ‘mengapa kamu lakukan itu’, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini.”
Kedua murid itu pun pergi dan menemukan seekor keledai muda, tertambat di depan pintu luar, di pinggir jalan. Lalu mereka melepaskannya. Dan beberapa orang yang ada di situ bertanya kepada mereka, “Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?” Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka. Kedua murid tadi membawa keledai itu kepada Yesus dan mengalasinya dengan pakaian mereka. Kemudian Yesus naik ke atasnya. Banyak orang menghamparkan pakaian mereka di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang. Orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru, “Hosanna! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan. Diberkatilah kerajaan yang datang, kerajaan Bapa kita Daud! Hosanna di tempat yang mahatinggi!”
|
|
MERAYAKAN Reuni Imamat, Agustus 2017, saya bersama teman-teman seangkatan berkumpul di Graha Wacana: SVD Family Centre, Ledug, Jawa Timur. Sesudah koordinasi selama beberapa bulan, perayaan itu akhirnya terwujud. Sejumlah teman awam pun hadir memeriahkan pertemuan. Karena sudah lama tidak bertemu, kedatangan setiap peserta selalu membawa sukacita. Seperti ada penyambutan untuk dia, sambil bertanya tentang hidup dan karyanya. Bahkan ada yang "berkenalan kembali" karena tidak lagi saling mengenal sesudah lama tak jumpa. Banyak kisah menarik, terutama bagian tantangan dan perjuangan, tetapi itu tidak mendominasi pertemuan. Kesulitan selalu ada, tetapi saat ini yang dperhatikan ialah sukacita persekutuan imamat yang memberi inspirasi bagi semua peserta.
BERSAMA dengan semua peziarah Yahudi dari berbagai tempat yang datang ke Yerusalem, Yesus dan para murid-Nya mengambil bagian dalam pesta reuni nasional turunan Yakub. Berhimpun bersama untuk merayakan Paskah merupakan kesempatan saling meneguhkan, memelihara identitas diri sebagai turunan Abraham yang sering terancam oleh bangsa-bangsa besar di sekeliling mereka. Perayaan ini sangat bisa menggelorakan semangat nasionalisme. Karena itu, setiap orang yang datang ke Yerusalem disambut dengan penuh sukacita, selaku anak-anak Yakub yang kembali ke pangkuan ibundanya, yakni Yerusalem. Yesus tahu, saatnya akan tiba, karena itu Ia pun merayakan hari reuni nasional itu, sehingga darah-Nya yang akan ditumpahkan itu merembes ke dalam sanubari seluruh bangsa yang akan turut serta mengadili-Nya. Ketika Ia memasuki Yerusalem, Ia sadar penuh, kalau keagungan "Anak Daud" itu akan dimurnikan oleh jalan salib dan dimahkotai oleh kebangkitan.
MEMEGANG daun-daun palem di tangah, pandangan kita tentang perarakan Yesus masuk ke Yerusalem menemukan dimensi lain, yakni kemuliaan seorang Raja, penguasa alam semesta, yang memberikan teladan kerendahan hati, damai dan penghargaan atas martabat manusia. Ia rendah hati, maka ia naik seekor keledai. Ia membawa damai, maka Ia tidak dikawal pasukan. Ia menghargai martabat manusia, maka ia disertai oleh kalangan miskin dan terpinggirkan. Nuansa ini yang ingin kita tumbuhkan di dalam hidup dan pelayanan umat beriman, yakni bersikap rendah hati, membawa damai dan menghargai sesama. (ap)
Perkenankanlah kami turut serta bersama-Mu, ya Yesus, membawa damai, menanamkan kerendahan hati dan menghargai sesama kami. Amin.
© 2018 twm |
|
Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika dinodai, karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu (Yes 50:4-7)
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku, sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.
|
|
Mazmur Tanggapan (Mzm 22:8-9.17-18a.19-20.23-24; R: 2a)
Ref:
Allahku, ya Allahku, mengapa Kautinggalkan daku?
- Semua yang melihat aku mengolok-olok; mereka mencibir dan menggelengkan kepala! Mereka bilang, “Ia pasrah pada Allah! Biarlah Allah yang meluputkannya, biarlah Allah melepaskannya! Bukankah Allah berkenan kepadanya!”
- Sekawanan anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung.
- Mereka membagi pakaianku di antara mereka, dan membuang undi atas jubahku. Tetapi Engkau, ya Tuhan, janganlah jauh. Ya kekuatanku, segeralah menolong aku!
|
|
Yesus Kristus telah merendahkan diri-Nya, maka Allah sangat meninggikan Dia (Flp 2:6-11)
Saudara-saudara, walaupun dalam rupa Allah, Kristus Yesus tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya Ia telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuklututlah segala yang ada di langit, yang ada di atas dan di bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah Bapa semua lidah mengakui, bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.
|
|
BACAAN SINGKAT:
Kisah Sengsara Yesus Kristus Menurut Markus (Mrk 15:1-39)
Setelah Yesus diperiksa oleh Makhamah Agama, pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan para ahli Taurat serta seluruh Makhamah Agama sudah bulat mufakatnya, bahwa Yesus harus dihukum mati. Mereka membelenggu Yesus lalu membawa Dia dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus. Pilatus bertanya kepada Yesus, "Engkaukah Raja orang Yahudi?" Jawab Yesus, "Engkau sendiri mengatakannya." Lalu imam-imam kepala mengajukan banyak tuduhan terhadap Yesus. Pilatus bertanya kepada-Nya, "Tidakkah Engkau memberi jawab? Lihatlah, betapa banyak tuduhan mereka terhadap Engkau." Tetapi Yesus tidak menjawab sehingga Pilatus merasa heran.
Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya menurut permintaan orang banyak. Pada waktu itu ada seorang yang bernama Barabas yang sedang dipenjarakan bersama beberapa pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam suatu pemberontakan. Maka datanglah orang banyak dan meminta supaya kebiasaan itu diikuti juga. Pilatus memang menjawab mereka dan bertanya, "Apakah kamu menghendaki supaya kubebaskan raja orang Yahudi ini?" Pilatus mengetahui, bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki. Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak supaya meminta Barabaslah yang dibebaskan bagi mereka. Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada mereka, "Kalau begitu, apakah yang kuperbuat dengan Dia yang kamu sebut sebagai raja orang Yahudi ini?" Mereka berteriak, "Salibkanlah Dia!" Lalu Pilatus bertanya kepada mereka, "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak, "Salibkanlah Dia!"
Karena ingin memuaskan hati orang banyak itu, Pilatus membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesah lalu diserahkan untuk disalibkan. Kemudian serdadu-serdadu membawa Yesus ke dalam istana, yaitu gedung pengadilan dan memanggil seluruh pasukan berkumpul. Mereka mengenakan jubah ungu kepada Yesus, menganyam mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala Yesus. Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-Nya, katanya, "Salam, hai raja orang Yahudi!" Mereka memukul kepala Yesus dengan buluh dan meludahi-Nya, dan berlutut menyembah-Nya. Sesudah mengolok-olok Dia, mereka menanggalkan jubah ungu itu dari pada-Nya dan mengenakan pakaian Yesus sendiri.
Kemudian Yesus dibawah keluar untuk disalibkan. Pada waktu itu lewatlah seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Alexander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Yesus menolaknya. Kemudian mereka menyalibkan Yesus, lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya, untuk menentukan bagian masing-masing. Saat Yesus disalibkan, hari menunjukkan pukul sembilan. Alasan mengapa Ia dihukum disebut pula pada tulisan yang terpasang di situ, yaitu: Raja Orang Yahudi. Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyampun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya. Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka.
Orang-orang yang lewat di sana menghujat Yesus, dan sambil menggeleng-gelengkan kepala mereka berkata, "Hai, Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, turunlah dari salib itu dan selamatkanlah diri-Mu!" Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olok Dia di antara mereka sendiri dan berkata, "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Baiklah, Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib, supaya kita melihat dan percaya." Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus mencela-Nya juga.
Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga. Dan pada jam tiga, berserulah Yesus dengan suara nyaring, "Eloi! Eloi, lama sabakhtani?" Yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata, "Lihat, Ia memanggil Elia." Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata, "Baiklah kita tunggu dan melihat, apakah Elia datang untuk menurunkan Dia." Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya. (semua berlutut dan hening sejenak) Ketika itu, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya secara demikian, berkatalah ia, "Sungguh, orang ini adalah anak Allah."
|
|
HARI SEBELUMNYA | INDEX | HARI BERIKUTNYA |
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta) |
|
|
|