Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Juni 2018
  Masa Biasa Pekan 11
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
          1
24 25 26 27 28 29 30

Minggu, 17 Juni 2018
 
  St. Gregorius Barbarigo, uskup dan pengaku iman  
 
UJUD GEREJA INDONESIA:
"Semoga umat Katolik di tingkat lingkungan berani keluar dari ketertutupannya dan terlibat aktif di dalam usaha membangun kehidupan bersama berdasarkan Pancasila."
 
 
Yeh 17:22-24 | Mzm 92:2-3.13-16 | 2 Kor 5:6-10 | Mrk 4:26-34

Allah meninggikan pohon yang rendah (Yeh 17:22-24)

Beginilah firman Tuhan Allah, “Aku sendiri akan mengambil sebuah carang dari puncak pohon aras yang tinggi dan menanamnya. Aku akan mematahkannya dari pucuk yang paling ujung dan yang masih muda, dan Aku sendiri akan menanamnya di atas sebuah gunung yang menjulang tinggi ke atas. Di atas gunung Israel yang tinggi akan Kutanam dia, agar ia bercabang-cabang dan berbuah dan menjadi pohon aras yang hebat. Segala macam burung dan unggas akan tinggal di bawahnya, mereka akan bernaung di bawah cabang-cabangnya. Maka segala pohon di ladang akan mengetahui, bahwa Aku, Tuhan, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering, dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, Tuhan, telah mengatakannya dan akan membuatnya.”

 
SKENARIO banyak film menampilkan tema sulitnya perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan, tetapi kesimpulannya selalu kebenaran yang menang, walaupun korbannya besar. Sering kali, ditampilkan pejuang kebenaran itu dari kalangan kecil, rakyat biasa, atau orang yang diremehkan di dalam kelompok tertentu. Agaknya, filosofi ini diterima luas dalam masyarakat, bahwa yang kecil dan yang benar sering berperanan membungkam yang sombong dan tidak adil. Tokoh-tokoh pembaharu iman seperti St. Katarina dari Siena dan St. Fransiskus Asisi, dengan cara-cara sebagai orang kecil, membawa pesan harapan bagi umat Tuhan, bahkan seluruh dunia.

MENGGUNAKAN fenomena alam sebagai contoh, Tuhan membuka hati manusia untuk memahami rencana Tuhan. Melalui Yesaya, Tuhan mengumpamakan carang pohon aras yang akan bertumbuh tinggi di atas gunung, yang akan mengalahkan pohon-pohon yang tinggi. Yesus memakai biji sesawi untuk menggambarkan hakekat Kerajaan Allah. Sering terjadi, orang-orang kecil lebih gampang menerima pewartaan Injil, sehingga Kerajaan Allah bertumbuh dan berkembang di lingkungan ini. Ketika iman itu mulai bertumbuh, ada banyak perlawanan, tetapi karena perlindungan Tuhan, iman itu terus berkembang, merangkul banyak orang ke jalan Tuhan. Bagaimana itu terjadi? Pertama, karena penyelenggaraan Tuhan. Jika Tuhan tidak menyertai, tak akan bertumbuh pelayanan itu. Kedua, usaha manusia yang menanggapi rencana Tuhan. "Kami berusaha supaya kami berkenan kepada Allah", demikian tulis Paulus kepada jemaat di Korintus. Usaha inilah yang menarik hati orang untuk turut mencari jalan kebenaran.

BELAJAR dari perumpamaan-perumpamaan Yesus, kita membenahi diri kita. Kita mulai dengan membina kesadaran, bahwa Kerajaan Allah itu rencana Tuhan yang hendak diwujudkan-Nya. Untuk itu ia melibatkan umat beriman. Maka kita perlu menyadari, bahwa kita adalah alat-alat Tuhan, bukan pemilik yang berkuasa. Kedua, membangun Kerajaan Allah adalah bagian dari identitas kita sebagai murid Kristus. Tidak benar jika seorang beriman tidak mau mengembangkan Kerajaan Allah. Selanjutnya, kita perlu menata diri, agar setiap tutur kata dan perilaku kita mendorong orang mencari Kerajaan Allah. (ap)

Walaupun kecil dan tak berdaya diri kami, ya Tuhan, tetaplah pergunakan kami sebagai pewarta cinta-Mu dan pelayan Kerajaan-Mu di dunia. Amin.

© 2018 twm


Mazmur Tanggapan (Mzm 92:2-3.13-16; R: ... )

Ref: Bersyukurlah kepada Tuhan, kar'na baiklah Dia.

  1. Sungguh baik menyanyikan syukur kepada Tuhan, dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu. Yang Mahatinggi, memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu malam.
  2. Orang benar akan bertunas seperti pohon kurma, akan tumbuh subur seperti pohon ara di Libanon, mereka yang ditanam di Bait Tuhan akan bertunas di pelataran Allah kita.
  3. Pada masa tua pun mereka masih berbuah menjadi gemuk dan segar untuk memberitakan bahwa Tuhan itu besar, bahwa Ia Gunung Batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.
 

Kami berusaha, entah di dalam tubuh entah di luarnya, supaya kami berkenan kepada Allah (2 Kor 5:6-10)

Saudara-saudara, hati kami senantiasa tabah. Meskipun kami sadar bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan – sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat – toh hati kami tabah. Tetapi kami lebih suka beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan. Sebab itu kami berusaha, entah di dalam tubuh entah di luarnya, supaya kami berkenan kepada Allah. Sebab kita semua harus menghadap tahta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut ia peroleh, sesuai dengan yang ia lakukan dalam hidup ini, baik ataupun jahat.

 

Memang biji itu paling kecil di antara segala jenis benih, tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh menjadi lebih besar (Mrk 4:26-34)

Sekali peristiwa Yesus mengajar di hadapan orang banyak, kata-Nya, “Beginilah hal Kerajaan Allah. Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah. Malam hari ia tidur, siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi. Bagaimana terjadinya orang itu tidak tahu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkai lalu bulir, kemudian butir-butir yang penuh isi pada bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit sebab musim menuai sudah tiba.” Yesus berkata lagi, “Dengan apa hendaknya kita bandingkan Kerajaan Allah itu? Atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil di antara segala benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain, dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya.”
Dalam banyak perumpamaan semacam itu Yesus memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka. Tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.

 

HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge