Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Juni 2018
  Masa Biasa Pekan 11
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
          1
24 25 26 27 28 29 30

Sabtu, 23 Juni 2018
 
  St. Yoseph Kafaso, pengaku iman  
 
UJUD GEREJA INDONESIA:
"Semoga umat Katolik di tingkat lingkungan berani keluar dari ketertutupannya dan terlibat aktif di dalam usaha membangun kehidupan bersama berdasarkan Pancasila."
 
 
2 Taw 24:17-25 | Mzm 89:4-5.29-34 | Mat 6:24-34

Kalian telah membunuh Zakharia antara Bait Allah Mezbah (2 Taw 24:17-25)

Sesudah Imam Yoyada meninggal dunia, para pemimpin Yehuda datang menyembah raja. Sejak itu raja mendengarkan mereka. Mereka meninggalkan rumah Tuhan, Allah nenek moyang mereka, lalu beribadahlah kepada tiang-tiang berhala dan patung-patung berhala. Oleh karena kesalahan itu Yehuda dan Yerusalem tertimpa murka. Namun Tuhan mengutus nabi-nabi kepada mereka, supaya mereka berbalik kepada-Nya. Nabi-nabi itu sungguh-sungguh memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau mendengarkannya. Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, putera Imam Yoyada. Ia tampil di depan rakyat dan berkata kepada mereka, “ Beginilah sabda Tuhan: Mengapa kalian melanggar perintah-perintah Tuhan, sehingga kalian tidak beruntung?’ Oleh karena kalian meninggalkan Tuhan, maka Ia pun meninggalkan kalian!” Tetapi mereka mengadakan persepakatan terhadap Zakharia, dan atas perintah raja mereka melempari dia dengan batu di pelataran rumah Tuhan. Raja Yoas tidak ingat akan kesetiaan yang ditunjukkan Yoyada, ayah Zakharia itu, terhadap dirinya. Ia membunuh putera Yoyada itu, dan pada saat kematiannya Zakharia berseru, “Semoga Tuhan melihatnya dan menuntut balas!”
Pada pergantian tahun, tentara Aram maju menyerang Yoas dan masuk ke Yehuda dan Yerusalem. Dari bangsa itu semua pemimpin habis dibunuh dan segala jarahan dikirimkan mereka kepada raja negeri Damsyik. Walaupun tentara Aram itu datang dengan orang sedikit, namun Tuhan menyerahkan tentara yang sangat besar kepada mereka, karena orang Yehuda telah meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka. Demikianlah orang Aram melakukan penghukuman kepada Yoas. Ketika orang Aram pergi, Yoas ditinggalkan dengan luka-luka berat. Lalu para pengawalnya mengadakan persepakatan terhadap dia karena darah putera Imam Yoyada. Mereka membunuh Raja Yoas di atas tempat tidurnya. Ia mati dan dikuburkan di kota Daud, tetapi bukan di makam para raja.

 
SEJUMLAH clip video di Youtube menampilkan relasi mendalam antara manusia dan hewan yang diselamatkan dan dirawat hingga cukup kuat untuk kembali ke alam. Ada singa yang buas, beruang dan serigala, gorila, orang utan, dan sebagainya. Secara naluriah, binatang-binatang ini berutang nyawa kepada penolongnya. Naluri ini telah menuntunnya bertindak tidak biasa, bahkan berlawanan dengan hakekatnya sebagai hewan liar.

PERILAKU seperti ini tidak kita temukan di dalam diri Yoas, yang diselamatkan dan dilindungi oleh Imam Yoyada. Yoas membiarkan rakyat leluasa menyembah berhala. Ia bahkan menentang para nabi yang bernubuat mengingatkan raja dan rakyat. Puncaknya ialah ketika Yoas menyetujui pembunuhan Zakharia, putera Imam Yoyada. Mengapa ia melakukan itu? Tindakan itu bersumber pada kecemasan. Yoas cemas tidak didukung rakyat. Yoas cemas terus dikecam para nabi. Kecemasan membuat banyak orang melakukan kejahatan. Maka Yesus mendorong para murid untuk percaya pada penyelenggaraan Bapa. "Janganlah kuatir akan hari esok, karena hari esok memiliki kesusahan sendiri", kata Yesus. Jika Tuhan memelihara bunga di ladang dan burung di udara, Ia pasti memelihara manusia, mahkota ciptaan-Nya.

KECEMASAN selalu ada dalam diri setiap orang, tetapi bagaimana menanggapi kecemasan itu yang menentukan apa buah-buahnya. Bagi orang Kristiani, pedoman kita ialah ajaran Yesus. Serahkan ke dalam tangan Bapa. Yakin akan penyelenggaraan-Nya, agar kita dengan hati tenang melakukan kewajiban manusiawi, dengan berpedoman pada petunjuk yang datang dari Kristus. (ap)

Tuhan Yesus Kristus, semoga berkat teladan-Mu, kami tidak berpaling ke berhala duniawi melainkan hanya pada kehendak Bapa Surgawi. Amin.

© 2018 twm

Mazmur Tanggapan (Mzm 89:4-5.29-30.31-32.33-34; R: 29a)

Ref: Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia untuk selama-lamanya.

  1. Engkau berkata, ”Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun-temurun.”
  2. Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku denganya akan Kupegang teguh. Aku akan menjamin kelestarian anak cucunya sepanjang masa, dan takhtanya seumur langit.
  3. Jika anak-anaknya meninggalkan Taurat-Ku dan mereka tidak hidup menurut hukum-Ku; jika ketetapan-Ku mereka langgar dan perintah-perintah-Ku tidak mereka patuhi.
  4. Maka akan Kubalas pelanggaran mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kujatuhkan dari padanya dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaan.
 

Janganlah kuatir akan hari esok (Mat 6:24-34)

Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. Karena itu Aku berkata kepadamu, janganlah kuatir akan hidupmu, apa yang hendak kalian makan atau minum; dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, apa yang hendak kalian pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan, dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, toh diberi makan oleh Bapamu yang di surga. Bukankah kalian jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kalian yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapakah kalian kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal. Namun Aku berkata kepadamu, Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi, jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan esok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan lebih lagi mendandani kalian, hai orang yang kurang percaya? Maka janganlah kalian kuatir dan berkata, Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di surga tahu, bahwa kalian memerlukan semuanya itu. Maka carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kalian kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”


HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge