Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Januari 2021
  MASA NATAL
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
          1
24 25 26 27 28 29 30
31            

Selasa, 5 Januari 2021
 
  St. Yohanes Nepomuk Neumann  
 
UJUD GEREJA INDONESIA:
Semoga kita sebagai bangsa dapat melanjutkan dan makin mengembangkan solidaritas, terlebih dengan mereka yang miskin dan menderita oleh karena wabah Covid-19.
 
 
1 Yoh 4:7-10 | Mzm 72:1-4b.7-8 | Mrk 6:34-44

Allah adalah kasih (1 Yoh 4:7-10)

Saudara-saudaraku terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah lah yang telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita.


Mazmur Tanggapan (Mzm 72:1-4b.7-8; R: lh 11)

Ref: Segala bangsa di bumi, ya Tuhan, sujud menyembah kepada-Mu.

  1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja, dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan mengakimi orang-orangMu yang tertindas dengan hukum!
  2. Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran! Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu; kiranya ia menolong orang-orang miskin.
  3. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil (Luk 4:18-19)
    Alleluya
        Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang miskin,
        dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.
    Alleluya


Dengan mempergandakan roti, Yesus menyatakan diriNya sebagai nabi (Mrk 6:34-44)

Begitu banyak orang mengikuti Yesus. Ketika Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. Ketika hari mulai malam datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata, “Tempat ini sunyi, dan hari sudah mulai malam. Suruhlah mereka pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa dan kampung-kampung sekitar ini.” Tetapi jawab Yesus, “Kamu yang harus memberi mereka makan!” Kata mereka kepada-Nya, “Jadi, haruskah kami pergi membeli roti hanya dengan dua ratus dinar dan memberi mereka makan?" Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!” Sesudah memeriksanya mereka berkata, “Lima roti dan dua ikan.”
Lalu Yesus menyuruh orang-orang itu supaya semuanya duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau. Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang. Setelah mengambil lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada para murid, supaya dibagi-bagikan kepada orang banyak itu; begitu juga ikan-ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada mereka semua. Dan mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti, dua belas bakul penuh, belum termasuk sisa-sisa ikan. Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.

ADA UMAT yang cukup sensitip dan mampu menilai, apakah saya berkotbah betul dari hati dan keyakinan iman, atau sekedar dari teks tafsiran yang saya pelajari. "Aura yang ditampilan berbeda sekali", demikian kata mereka. "Tak bisa dijelaskan tatapi dapat dirasakan." Saya menduga itu karena disposisi batin mereka ketika mempersiapkan diri untuk perayaan ini. Hati yang siap menerima taburan Firman Tuhan dapat langsung menilai, mana yang ditabur oleh Tuhan melalui pengkotbah, mana yang tidak lebih dari pamer keahlian imam yang bersangkutan.

PENGIKUT Yesus sangat antusias mengelilingi-Nya karena sangat beda aura pewartaan Kristus dari pengajaran para rabbi lainnya. Mereka mengabaikan kenyamanan diri lalu mengikuti Yesus. Para murid ingin berbagi waktu pribadi dengan Sang Guru, tetapi mata Yesus yang penuh cinta tak bisa membiarkan orang-orang itu terlantar tanpa makanan. Mereka datang kepada Yesus seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Sesungguhnya ada para gembala itu, yakni para rabbi yang mengajar mereka. Tetapi para rabbi agaknya menikmati kenyamanan dan perlakukan khusus, sehingga mereka kehilangan kepekaan melihat kebutuhan umat di depan mata mereka. Bagi Yesus, kebutuhan manusia mendapat perhatian pertama, yang lain-lain datang belakangan. Inilah sosok gembala sejati yang menjadi tauladan bagi semua orang.

MENGENYANGKAN orang yang lapar merupakan satu sentuhan awal Yesus yang mengungkapkan kehadiran Allah yang membawa kegembiraan bagi umat. Semua dilakukan atas dasar kasih, yang merupakan hakekat diri Tuhan. Walaupun di kemudian hari ada dari antara murid-murid itu mengudurkan diri, pelayanan Yesus memberi pesan, bahwa pelayanan iman harus menyentuh semua aspek hidup manusia. Inilah tantangan yang perlu dijawab oleh umat Allah masa kini. Kita mengajarkan tentang kesejahteraan jiwa, tapi jangan melupakan aspek kesejahteraan lahir. Ketika semua sisi ini berjalan bersama, seluruh pribadi manusia dihargai. Tuhan yang agung dimuliakan di sana. (ap)

Tegurlah kami, ya Yesus, ketika kami lalai memperhatikan sesama kami walaupun kami sangat aktip terlibat dalam pelayanan iman. Amin.

© 2021 twm


HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge