Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Januari 2021
  MASA BIASA PEKAN 1
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
          1
24 25 26 27 28 29 30
31            

Kamis, 14 Januari 2021
 
  St. Felix dari Nola, martir  
 
UJUD GEREJA INDONESIA:
Semoga kita sebagai bangsa dapat melanjutkan dan makin mengembangkan solidaritas, terlebih dengan mereka yang miskin dan menderita oleh karena wabah Covid-19.
 
 
Ibr 3:7-14 | Mzm 95:6-11 | Mrk 1:40-45

Hendaklah kalian saling menasihati setiap hari, selama masih dapat dikatakan “hari ini” (Ibr 3:7-14)

Saudara-saudara, dikatakan Roh Kudus: “Pada hari ini jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman, pada waktu pencobaan di padang gurun, di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya. Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu dan berkata, ‘Selalu mereka sesat hati, dan tidak mengenal jalan-Ku’, sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku, ‘Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.”
Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan “hari ini”, supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hati karena tipu daya dosa. Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang pada keyakinan iman kita yang semula sampaI kepada akhirnya.


Mazmur Tanggapan (
Mzm 95:6-11; R: 8)

Refren: Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, "Janganlah kalian bertegar hati."

  1. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
  2. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
  3. Empat puluh tahun lamanya Aku muak terhadap angkatan itu; maka Aku berkata, “Mereka ini bangsa yang sesat hati! Mereka tidak mengenal jalan-Ku.” Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku, “Mereka takkan masuk ke tempat istirahat-Ku.”


Bait Pengantar Injil (lih. Mat 4:23)
    Alleluya.
      Yesus mewartakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.
    Alleluya.


Orang kusta lenyap penyakitnya dan menjadi tahir (Mrk 1:40-45)

Sekali peristiwa, seorang sakit kusta datang kepada Yesus. Sambil berlutut di hadapan Yesus ia mohon bantuan-Nya, katanya, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata kepadanya, “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Yesus menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras, kata-Nya, “Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.” Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya ke mana-mana sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Yesus tinggal di luar kota di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.

PENYAKIT kusta mendapat perhatian besar di dalam Kitab Suci, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Kitab Imamat secara khusus membicarakan penyakit ini dalam bab 13 dan 14. Detil-detil diagnosa dan bagaimana cara penanganan sebelum, semasa dan sesudah penyakit itu, disampaikan secara terperinci. Ketika Yesus mengutus murid-murid-Nya, Ia mengingatkan mereka untuk memperhatikan orang kusta. "Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan" (Mat 10:8). Akibat dari penyakit ini begitu besar sehingga martabat seseorang runtuh di hadapan masyarakat. Sembuh dari penyakit ini merupakan berkat yang luar biasa dan patut disyukuri dengan korban persembahan. Orang-orang seperti inilah yang dihadapi oleh Yesus dalam Injil hari ini.

SIKAP Yesus mencerminkan visi dasar perutusan-Nya. Pertama, Yesus tidak peduli orang kusta itu melanggar Hukum Taurat. Seharusnya ia tak boleh mendekati siapapun dan terus-menerus menyerukan kata najis (bdk. Im 13:45-46). Orang ini berdiri di depan Yesus, dan Yesus tidak menolaknya. Bagi Yesus, yang ada di hadapan-Nya adalah jiwa malang yang sangat membutuhkan pertolongan. Maka Yesus mengulurkan tangan kasih-Nya, agar orang itu sembuh dan martabatnya dipulihkan. Kedua, Yesus mengingatkan orang tersebut akan kewajiban iman sesuai dengan Hukum Taurat (Im 14). Ia harus menyampaikannya kepada para imam, karena merekalah yang berkuasa mengumumkan orang itu telah sembuh. Selain itu ada kewajiban persembahan yang harus dipenuhi. Dengan itu orang yang disembuhkan itu tidak lupa diri dan bertindak sembarangan tapi tetap dalam protokol resmi yang berlaku.

KEGEMBIRAAN karena memperoleh karunia Tuhan itu baik, tetapi jangan lupa memenuhi kewajiban, yakni bersyukur. Bersyukur itu mencerminkan kerendahan hati. Kita mengakui, bahwa apa yang kita miliki atau kualitas hidup yang kita nikmati bukan semata-mata hasil perjuangan kita tetapi juga buah dari perhatian Tuhan dan sesama. Dengan itu kita menghindari sikap arogan, seakan-akan kita mampu mengatur segala sesuatu. Arogansi belebihan menjauhkan kita dari Tuhan. Kesombongan bukanlah nilai yang baik bagi hidup pribadi dan bersama. (ap)

Ketika uluran tangan kasih-Mu menyentuh kami, ya Yesus, ingatkanlah kami juga untuk bersyukur kepada-Mu, Sang Pemberi kehidupan. Amin.

© 2021 twm

HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge