Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Januari 2021
  MASA BIASA PEKAN 2
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
          1
24 25 26 27 28 29 30
31            

Senin, 18 Januari 2021
 
  St. Margaretha dari Hungaria - pembukaan pekan doa sedunia  
 
UJUD GEREJA INDONESIA:
Semoga kita sebagai bangsa dapat melanjutkan dan makin mengembangkan solidaritas, terlebih dengan mereka yang miskin dan menderita oleh karena wabah Covid-19.
 
 
Ibr 5:1-10 | Mzm 110:1.2.3.4 | Mrk 2:18-22

Yesus belajar menjadi taat, sekalipun Ia Anak Allah (Ibr 5:1-10)

Saudara-saudara, setiap imam agung, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa. Seorang imam agung harus dapat memahami orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan. Karena itu ia harus mempersembahkan korban pelunas dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri. Tidak ada seorang pun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri. Sebab setiap imam agung dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun. Demikian pula Kristus! Ia tidak mengangkat diriNya sendiri dengan menjadi Imam Agung, tetapi diangkat oleh Dia yang bersabda kepadaNya, "AnakKu lah engkau. Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan." Atau di bagian lain dari Kitab Suci Ia bersabda, "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut tata imamat Melkisedek." Dalam hidupNya sebagai manusia, Kristus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkanNya dari maut; dan karena kesalehanNya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi, sekalipun Anak, Kristus telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah dideritaNya. Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepadaNya, dan ia dipanggil menjadi Imam Agung oleh Allah, menurut tata imamat Melkisedek.


Mazmur Tanggapan (Mzm 110:1-4; R: 4bc)

Ref: Engkaulah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek.

  1. Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuhMu Kubuat menjadi tumpuan kakimu!"
  2. Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhMu!
  3. Engkau meraja di atas gunung yang suci sejak hari kelahiranmu, sejak fajar masa mudamu.
  4. Tuhan telah besumpah dan tidak akan menyesal, "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek."


Bait Pengantar Injil (Ibr 4:12)
    Alleluya
        Sabda Allah itu hidup dan kuat. Sabda itu menguji segala pikiran maksud hati.
    Alleluya

Pengantin itu sedang bersama mereka (Mrk 2:18-22)

Waktu itu murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa. Pada suatu hari datanglah orang-orang kepada Yesus dan berkata, “Murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, mengapa murid-muridMu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat pengantin pria berpuasa selagi pengantin itu bersama mereka? Selama pengantin itu ada bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang pengantin itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang sudah tua, karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabiknya; yang baru mencabik yang tua, sehingga makin besarlah koyaknya. Demikian juga tak seorang pun mengisikan anggur baru ke dalam kantong kulit yang sudah tua, karena jika demikian anggur tersebut akan mengoyakkan kantong itu, sehingga baik anggur maupun kantongnya akan terbuang. Jadi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula.”

KALANGAN tradisional Yahudi menempatkan puasa sebagai satu kewajiban penting, walaupun kewajiban ini sesungguhnya tidaklah seketat yang terpikirkan. Sebetulnya hanya ada satu hari wajib puasa, yakni pada hari Yom Kippur, Hari Perdamaian, di mana orang berpuasa sehari penuh. Selebihnya puasa merupakan satu pilihan. Kaum orthodox berpuasa dua kali seminggu, yakni pada hari Senin dan Kamis. Itupun hanya dua belas jam, yakni mulai jam enam pagi sampai jam enam sore. Sesudah jam itu, orang dapat makan dan minum seperti biasa.

YESUS sama sekali tidak melawan puasa dalam arti ini. Puasa itu baik untuk meningkatkan disiplin diri misalnya. Ia sendiri bahkan berpuasa empat puluh hari empat puluh malam di padang gurun, sebelum mulai berkarya (bdk. Mat 4:2). Dari sisi kemanusiaan, puasa itu memberinya daya juang yang tinggi ketika berhadapan dengan godaan iblis. Namun puasa kaum Farisi itu tidak lebih daripada pameran diri, sehingga kehilangan makna terdalam. Yesus menolak praktek puasa tanpa tujuan yang pasti seperti ini, yang tidak lebih daripada sekedar penerapan hukum. Lagi pula, inti penghayatan iman itu bertujuan membawa sukacita dan penghiburan. Karena penghiburan sejati ada dalam diri Yesus, orang-orang yang ada di sekitarnya berhak menikmatinya. yang terungkap juga dalam bentuk lahiriah. Wujudnya antara lain perjamuan. Jika perjamuan itu memperkokoh ikatan persaudaraan, saling mengerti, memupuk bela rasa, maka itu lebih tinggi nilainya daripada puasa sebagai kewajiban hukum.

BAHAYA yang seringkali tidak kita sadari ketika kita menerapkan hukum-hukum agama ialah kecenderungan memyombongkan diri dan memandang rendah orang-orang lain yang tidak sejalan dengan diri kita. Banyak problema sosial muncul dari fanatisme berlebihan di bidang agama. Praktek iman yang benar adalah yang sesuai dengan diriku, yang tidak sesuai denganku itu sesat dan dikutuk Tuhan. Konsekuensinya, orang dapat menganiaya pihak lain hanya karena mau membela praktek keagamaan. Fanatisme tak pernah membawa kebaikan di dalam masyarakat. Kita harus berpegang teguh pada iman, tetapi selalu membuka dimensi lain dari kehidupan sosial. (ap)

Semoga pelayanan-Mu yang membawa keselamatan, ya Yesus, mendorong kami untuk lebih rela berkorban bagi Kerajaan-Mu. Amin.

© 2021 twm


HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge