Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Januari 2021
  MASA BIASA PEKAN 2
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
          1
24 25 26 27 28 29 30
31            

Rabu, 20 Januari 2021
 
  St. Fabianus dan St. Sebastianus, martir - pekan doa sedunia  
 
UJUD GEREJA INDONESIA:
Semoga kita sebagai bangsa dapat melanjutkan dan makin mengembangkan solidaritas, terlebih dengan mereka yang miskin dan menderita oleh karena wabah Covid-19.
 
 
Ibr 7:1-3.15-17 | Mzm 110:1.2.3.4 | Mrk 3:1-6

Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut tata imamat Melkisedek (Ibr 7:1-3. 15-17)

Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi. Ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, Melkisedek menyongsongnya dan memberkati dia. Dan kepadanya, Abraham memberikan sepersepuluh dari semua jarahannya. Menurut arti namanya, Melkisedek pertama-tama adalah raja kebenaran, atau juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera. Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah; harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan! Dan karena dijadikan sama dengan Anak Allah, ia menjadi imam sampai selama-lamanya. Sungguh, Yesus telah ditetapkan sebagai imam menurut tata imamat Melkisedek, artinya, menjadi imam bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa. Sebab tentang Yesus diberi kesaksian, "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut tata imamat Melkisedek.


Mazmur Tanggapan ( Mzm 110:1-4; R: 4bc)

Ref: Engkaulah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek.

  1. Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, "Duduklah di sebelah kananKu, sampai musuh-musuhMu Kubuat menjadi tumpuan kakimu!"
  2. Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhMu!
  3. Engkau meraja di atas gunung yang suci sejak hari kelahiranmu, sejak fajar masa mudamu.
  4. Tuhan telah besumpah dan tidak akan menyesal, "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek."


Bait Pengantar Injil (lih. Mat 4:23)
   
Alleluya
      Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.
   Alleluya


Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuhnya? (Mrk 3:1-6)

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu, “Mari, berdirilah di tengah!” Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?” Tetapi mereka itu diam saja.
Yesus jengkel karena kedegilan mereka. Dengan marah Ia memandang sekeliling, lalu berkata kepada orang tadi, “Ulurkanlah tanganmu!” Ia pun mengulurkan tangannya dan sembuhlah seketika. Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.

PERLUKAH orang memiliki banyak orang dan hidup mewah? Jika pertanyaan itu kita ajukan ke orang-orang, kita akan memperoleh jawaban yang berbeda-beda. Seorang religius akan berkata, uang dan kemewahan tidak penting, karena tidak menjamin jiwa selamat atau tidak. Toh orang mati tidak membawanya. Seorang humanis akan berkata, memang yang mati tidak membawa serta harta itu, tetapi tetap perlu karena bisa menolong manusia lain yang membutuhkan. Seorang atheis akan berkata, karena ketika mati orang tidak membawa serta uang dan kemewahan itu, maka mari nikmati sekarang dan manfaatkan kekayaan itu untuk banyak hal yang berguna bagi kemanusiaan. Mana yang lebih benar? Tiap orang pasti yakin pandangannya paling benar.

PERTENTANGAN antara Yesus dan kaum Farisi mengungkapkan perbedaan ide yang tajam tentang makna agama. Orang Farisi melihat agama sebagai ritus yang berisi seperangkat tata aturan dan kewajiban yang harus dipenuhi. Yesus melanggarnya, karena itu ia bukan orang yang benar. Sementara itu Yesus melihat agama sebagai satu bentuk pelayanan yang mewujudkan cinta kepada Tuhan dan kepada manusia. Orang yang benar tak diukur dari kesempurnaan menjalankan ritus dengan segala tata aturan yang berlaku, melainkan tanggapan yang spontan dan cepat atas jeritan kemanusiaan yang membutuhkan pertolongan. Pada titik ini perbedaan pandangan tak terjembatani, dan out-put-nya pun sangat berbeda. Orang Farisi segera bersekongkol dengan kaum Herodian untuk membunuh Dia. Padahal, dalam kehidupan sosial, kedua golongan ini tidak bersahabat. Namun demi menghadapi musuh bersama, perselisihan diabaikan. Ketika agama hanya ada sebatas seperangkat aturan, orang bisa melakukan kejahatan untuk menyelamatkan tata aturan itu.

MENJEMBATANI konflik kepentingan karena perbedaan ideologi seperti ini, kita mesti kembali ke esensi hukum Kristiani. Yesus menekankan hukum utama, yakni mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Implementasi hukum ini antara lain menghargai martabat manusia, menerima perbedaan dan dengan tulus dan berusaha menjembataninya. Tanpa hati yang tulus, agama membuat orang menjadi fanatik. Fanatisme tidak pernah membawa kebaikan bagi masyarakat, karena selalu ada pemaksaan kehendak. Di sini nilai kebebasan manusia dilecehkan. Mari kita beriman dengan tulus agar hukum cinta kasih sungguh kita wujudkan. (ap)

Tumbuhkanlah hati yang lembut dan penuh pengorbanan dalam hati kami, ya Yesus, agar kami layak menjadi pewarta cinta-Mu yang setia. Amin.

© 2021 twm

HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge