Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Januari 2021
  MASA BIASA PEKAN 3
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
          1
24 25 26 27 28 29 30
31            

Selasa, 26 Januari 2021
 
  St. Timotius dan St. Titus, uskup  
 
UJUD GEREJA INDONESIA:
Semoga kita sebagai bangsa dapat melanjutkan dan makin mengembangkan solidaritas, terlebih dengan mereka yang miskin dan menderita oleh karena wabah Covid-19.
 
 
2 Tim 1:1-8 | Mzm 96: 1-3.7-8a | Luk 10:1-9

Aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas (2 Tim 1:1-8)

Dari Paulus, rasul Yesus Kristus, yang oleh kehendak Allah diutus memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus; kepada Timotius, anakku yang terkasih. Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni, seperti yang dilakukan nenek moyangmu. Aku selalu mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Dan bila terkenang akan air mata yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku. Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike, dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. Karena itu kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita, dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia. Tetapi berkat kekuatan Allah ikutlah menderita bagi Injil-Nya.


Mazmur Tanggapan (Mzm 96: 1-3.7-8a; R: 3)

Ref: Ceriterakanlah karya-karya agung Tuhan di antara segala suku bangsa.

  1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya!
  2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceriterakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karyaNya yang ajaib di antara segala suku.
  3. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan. Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya.
  4. Katakanlah di antara bangsa-bangsa, "Tuhan itu Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."


Bait Pengantar Injil (Luk 4:18-19)
    Alleluya
        Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin,
        dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.
    Alleluya


Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya (Luk 10:1-9)

Pada suatu hari, Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, "Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan jangan memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, 'Damai sejahtera bagi rumah ini.' Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada mereka, 'Kerajaan Allah sudah dekat padamu."

RELASI antara Paulus dengan Timotius dan Titus sangat akrab, mendalam, dijiwai oleh tanggung jawab misioner, dan dilandasi oleh kasih sejati. Relasi afeksional itu nampak jelas dalam surat Paulus kepada kedua murid ini. Kepada Timotius ia menulis, "Aku selalu mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Dan bila terkenang akan air mata yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku" (2 Tim 1:3-4). Sementara kepada Titus, ia menuliskan, "Kepada Titus, anakku yang sejati menurut iman kita bersama: kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita, menyertai engkau" (Tit 1:4). Ketika cinta sejati berbicara, semua batasan sosial terjembatani, dan kebersamaan menjadi sumber kekuatan dan inspirasi yang memberi kegembiraan.

PERINGATAN St. Timotius dan Titus menggambarkan alih estafet kerasulan ke generasi baru. Yesus memanggil Paulus dengan cara yang tidak biasa, dan mengutusnya kepada bangsa-bangsa asing yang belum mengenal Allah. Timotius dan Titus merupakan buah dari pelayanan Paulus, ketika Tuhan membangkitkan tunas baru dari bangsa-banga lain dan memasukkannya ke dalam Keluarga Allah, yakni Gereja Kudus, Israel Baru. Paulus itu laksana pelita yang ditempatkan di atas kaki dian. Ia menerangi bangsa-bangsa dengan kesaksiannya tentang Kristus. Di tengah bangsa-bangsa itu semua rahasia iman tersingkap, sehingga mereka yang mau mendengar memperoleh kasih karunia. Timotius dan Titus adalah contoh pribadi yang mau mendengar. Kebenaran menjadi milik mereka, dan merekapun menjadi utusan Tuhan.

KARYA AGUNG Tuhan ada di antara bangsa-bangsa yang mau membuka diri bagi Kabar Gembira. Sukacita Injil menyempurnakan kekayaan iman tradisional, sehingga lahirlah generasi baru yang mengimani Kristus dalam konteks budaya setempat. Timotius dan Titus adalah dua contoh proses inkulturasi sejati. Keduanya tetap menjadi orang Yunani tetapi menerima Kristus sebagai karunia keselamatan. Citra ini yang ingin kita bangun. Dengan menerima Kristus, kita menempatkan-Nya menjadi jantung hidup pribadi, komunitas, budaya dan tradisi kita. Jika Tuhan ada di tengah kita, sempurnalah sukacita kita. (ap)

Kami persembahkan kepada-Mu seluruh diri, kekayaan rohani dan budaya kami, ya Yesus, buatlah jadi sumber sukacita bagi banyak orang. Amin.

© 2021 twm

HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      



 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge