Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Februari 2021
  MASA BIASA PEKAN 4
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
  1 2 3 4 5
28            

Rabu, 3 Februari 2021
 
  St. Blasius, martir  
 
UJUD GEREJA INDONESIA:
Semoga keluarga Katolik makin berani belajar menghayati spiritualitas tinggal di rumah yang menuntut anggota-anggota keluarga untuk saling memahami kelemahan dan saling menguatkan dalam menghadapi setiap masalah.
 
 
Ibr 12:4-7.11-15 | Mzm 103:1-2.13-14.17-18a | Mrk 6:1-6


Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya (Ibr 12:4-7.11-15)

Saudara-saudara, dalam pergumulanmu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. Janganlah kamu lupa akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak, "Hai anakku, janganlah meremehkan didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan oleh-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya dan menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
Jika kamu menerima hajaran, maka di situ Allah memperlakukan kamu seperti anai. Di manakah ada anak yang tidak dihajar oleh ayah-Nya? Memang tiap-tiap hajaran, pada waktu diberikan, tidak mendatangkan sukacita tetapi dukacita. Namun kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang dilatih olehnya. Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah. Dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok tetapimenjadi sembuh.
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan mencermarkan banyak orang.


Mazmur Tanggapan (Mzm 103:1-2.13-14.17-18a; R: lih. 17)

Ref: Kekal abadi lah kasih setia Tuhan atas orang yang takwa.

  1. Pujilah Tuhan, hai hatiku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, jangan lupa akan segala kebaikan-Nya.
  2. Seperti bapa yang saya kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa. Sebab Dia sendiri tahu dari apa kita dibuat, Dia sadar bahwa kita ini debu.
  3. Tetapi kekal abadil ah kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya, sebagaimana kekal abadi lah kebaikan-Nya asal saja mereka tetap berpegang pada perjanjian-Nya.


Bait Pengantar Injil (lh. Yoh 10:27)

    Alleluya
        Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan.
        Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.
    Alleluya


Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri (Mrk 6:1-6)

Pada suatu ketika, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat, dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia. Mereka berkata, “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pula kah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian, bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya. “ Maka Yesus tidak mengadakan satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.

KEBERHASILAN Joko Widodo menjadi Presiden Republik Indonesia melalui dua kali pemilihan umum (2014, 2019) memukul banyak kalangan aristokrat Indonesia. Bagaimana mungkin tukang kayu dari Solo ini begitu meroket karier politiknya, mulai dari walikota Solo, Gubernur Jakarta hingga Presiden Indonesia? Penampilannya yang merakyat membuat banyak orang mencibirnya sebagai kolot, kampungan, plonga-plongo, ndeso, dan sebagainya. Akan tetapi kesederhanaan ini justru melekat dalam hati rakyat biasa yang banyak kali terpinggirkan dari kehidupan sosial politik bangsa. Mereka melihat Joko Widodo sebagai representasi diri mereka yang berdaulat atas nasibnya sendiri. Ia tokoh hebat yang telah mengubah arah masa depan negara ini.

KEDATANGAN kembali Yesus ke kota asalnya, Nazaret, membawa nuansa berbeda. Ia kini hadir sebagai rabbi yang disertai para murid. Namun ketika ia mengajar pada hari Sabat di sinagoga, ia mendapat sambutan tak enak. Mereka tak mempersoalkan ajaran-Nya, tetapi merendahkan asal usul-Nya. Mereka mengehal Dia sejak masa kecil, pekerjaan-Nya sebagai tukang kayu, ibu-Nya Maria dan saudara-saudara-Nya Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon. Mengapa mereka menolak Dia? Karena Yesus itu terlalu biasa, terlalu jelata, bukan orang kaya, bukan pendekar hebat, bukan kalangan aristokrat. Mesias yang terlalu biasa tidaklah menjawabi harapan mereka. Namun penolakan atas diri Yesus itu justru menyiratkan satu pesan keselamatan yang lebih dalam. Ketika Tuhan menjadi manusia, Ia hendak mengangkat martabat semua orang. Di mata Tuhan tak ada pengecualian. Kalau Yesus ditolak, itulah realita dunia dan alasan dasariah IA kini berkarya sebagai rabbi yang mengajarkan tobat dan pembaharuan.

KETERLIBATAN kita dalam mewartakan Sabda Tuhan dan berkarya membangun Kerajaan Allah, membuat kita berhadapan dengan penolakan dunia. Ketika dunia tidak sanggup melawan iman kita dengan argumen, kita akan dilawan dengan pembunuhan karakter. Seorang imam atau uskup bisa dipenjara karena kejahatan seksual yang memalukan. Itu kejahatan personal. Tetapi oleh dunia luas, kejahatan itu dipotretkan sebagai karakter umum para pemimpin umat, bahkan seluruh Gereja. Ini merupakan fakta lapangan yang sangat merongrong kerasulan. Mari kita menyadari kenyataan ini dan membina mental pribadi agar kuat menghadapi semuanya tanpa meninggalkan Yesus. (ap)

Hanya pada-Mu kami berpasrah, ya Yesus, agar kami tidak lari dari tanggung jawab iman kami betapapun besar kesulitan hidup kami. Amin.

© 2021 twm

HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      



 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge