Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Februari 2021
  MASA BIASA PEKAN 5
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
  1 2 3 4 5
28            

Jumat, 12 Februari 2021
 
  St. Gaudensius, uskup dan pengaku iman  
 
UJUD GEREJA INDONESIA:
Semoga keluarga Katolik makin berani belajar menghayati spiritualitas tinggal di rumah yang menuntut anggota-anggota keluarga untuk saling memahami kelemahan dan saling menguatkan dalam menghadapi setiap masalah.
 
 
Kej 3:1-8 | Mzm 32:1-2.5-7 | Mrk 7:31-37


Kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat (Kej 3:1-8)

Ular adalah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan Tuhan Allah. Ular itu berkata kepada wanita, “Tentulah Allah bersabda, ‘Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, ‘bukan?” Wanita itu menjawab, “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan. Tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah taman, Allah bersabda, ‘Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada wanita itu, “Sekali-kali kamu tidak akan mati! Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya, matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Perempuan itu melihat bahwa buah itu baik untuk di makan dan sedap kelihatannya, lagi pula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Maka ia mengambil buah itu, lalu dimakan dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia; dan suaminya pun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.


Mazmur Tanggapan (Mzm 32:1-2.5-7; R: 1a)

Refren: Berbahagialah orang, yang pelanggarannya diampuni.

  1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan dan tidak berjiwa penipu!
  2. Akhirnya dosa-dosaku kuangkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, “Aku akan menghadap Tuhan, dan mengakui segala pelanggaranku.” Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
  3. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi ditimpa kesesakan; kendati banjir besar terjadi ia tidak akan terlanda.
  4. Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan! Engkau menjagaku, terhadap kesesakan Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.


Bait Pengantar Injil (lh. Kis 16:14b)

    Alleluya
        Ya Allah, bukalah hati kami, agar kami memperhatikan sabda Anak-Mu.
    Alleluya


Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara (Mrk 7:31-37)

Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Tirus, dan lewat Sidon pergi ke Danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang tuli dan gagap dan memohon supaya Yesus meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Maka Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian. Kemudian Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya, “Effata!” Artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu, dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceritakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. Mereka takjub dan tercengang, dan berkata, “Ia menjadikan segala-galanya baik! Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.”

BEBERAPA orang sempat berbagi bagaimana awalnya mencurigai pasangannya berselingkuh. Ternyata dimulai dari hal-hal biasa dan sederhana. Misalnya membawa HP ke kamar mandi waktu mandi, atau meninggalkan meja makan ketika ada telepon tanpa lebih dahulu menjelaskan alasannya, marah kalau HP-nya diutak-atik oleh pasangan, dan sebagainya. Perilaku ini menumbuhkan kecurigaan yang mengikis kepercayaan satu kepada yang lain. Pihak ketiga dapat merusak perkawinan orang dengan cara menumbuhkan kecurigaan ini. Ia akan memberi informasi kepada pihak yang naif, termasuk yang tak benar, untuk membuatnya curiga pada pasangannya. Ketika orang sudah ragu-ragu, akan mudah baginya untuk mengail di air keruh.

KETIKA Yesus menjalankan karya pelayanan-Nya, satu tugas yang harus dilakukan-Nya ialah menumbuhkan kepercayaan orang pada penyelenggaraan Allah yang penuh kasih. Kepercayaan pada Allah itu dirusak oleh ular yang berhasil menumbuhkan kecurigaan dalam diri manusia. Kecurigaan menumbuhkan ketidakpercayaan dan pada akhirnya menolak rencana dan kehendak Tuhan. Di sini Yesus berperanan sebaliknya. Dengan pengajaran dan mujizat-Nya, Ia bergerak memulihkan kepercayaan manusia pasa kasih dan penyelenggaraan Tuhan. Orang yang berserah yakin penuh, bahwa Tuhan merencanakan yang baik bagi umat-Nya selama peziarahan di dunia ini. Ketika orang tuli mendengar, orang bisu berbicara, orang buta melihat, orang yang mendalami Kitab Suci akan langsung melihat terpenuhinya ramalan Nabi Yesaya (Yes 35:5-6). Jika Yesus melakukan hal yang selaras dengan kata nabi yang dihormati, ia pasti orang benar pilihan Allah. Orang ini layak untuk didengar dan diikuti pengajaran-Nya.

KEHIDUPAN orang Kristiani adalah pewartaan Sabda Allah dalam kata dan tindakan. Karena kita bersaksi tentang penyelenggaraan Allah, kita berkewajiban menumbuhkan kepercayaan orang pada Allah. Perkataan dan perbuatan kita harus selaras, mencerminkan kejujuran dan kerelaan berkorban demi orang lain. Kita membela hak-hak orang lemah, melawan ketidakadilan dan mengupayakan kedamaian. Tujuan utama kita ialah menumbuhkan kepercayaan pada Yesus Kristus, Penyelamat dunia. Pewartaan Injil seringkali gagal karena hidup pewarta dipenuhi oleh skandal iman dan moral. Jika kita tidak menghayati apa yang kita ajarkan, bagaimana kita dapat meyakinkan orang untuk percaya pada Kristus? (ap)

Resapkanlah Sabda-Mu, ya Tuhan, ke dalam hati kami, sehingga kami dapat mewartakannya dengan baik dalam kata dan perbuatan kami. Amin.

© 2021 twm

HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge