BERDASARKAN usulan dari berbagai pihak, baik yang datang dari forum pertemuan selama kapitel maupun yang diajukan oleh komunitas-komunitas, Tim Seleksi Resolusi dan Rekomendasi, yang terdiri dari P. Fransiskus Lamury, P. Paulus Agung Suhartana dan P. Frederikus Dhay, menghantar forum pleno untuk membuat keputusan. Dua scrutatores, P. Fransiskus Telaumbanua dan P. Fransiscus Lucas menghitung suara dalam proses pengambilan keputusan tersebut. Ada empat puluh enam peserta berhak memberikan suara dari empat puluh tujuh yang tercatat, karena Konsultor Dewan Provinsi, P. Paskalis Nyoman Widastra, sakit dan tidak mengikut kapitel sejak awal.

ADA DUA bagian utama yang menjadi perhatian forum pleno, yakni mengajukan dan memutuskan rancangan resolusi dan rekomendasi baru, serta melihat kembali resolusi dan rekomendasi dari kapitel sebelumnya dan memutuskan, apakah dipertahankan atau dihapus. Resolusi bersifat mengikat, karena itu harus dilaksanakan oleh Provinsial dan pihak-pihah terkait dalam kurun waktu kepemimpinannya atau kurun waktu yang ditetapkan dalam rumusan resolusi. Rekomendasi lebih longgar karena bisa dijalankan atau tidak dijalankan, sesuai dengan situasi dan kondisi saat yang bersangkutan.

Resolusi

Dua kebutuhan urgen diangkat menjadi resolusi, berkaitan dengan kesadaran untuk membaharui diri dalam hidup dan misi lintas budaya. Pertama, perlunya tenaga akademik yang ahli dan trampil di bidang antropologi budaya, bertolak dari kebutuhan akan kajian ilmiah antropologi dan misiologi. Dengan keragaman budaya yang begitu tinggi, area misi SVD Jawa menjadi lahan studi yang menarik untuk mengangkat kearifan-kearifan lokal yang memperkaya khazanah misi dan spiritualitas umat beriman. Kedua, semua sama saudara wajib menguasai satu bahasa asing dan belajar bahasa serta budaya tempat dia bermisi. Bahasa resmi yang dianjurkan Serikat adalah Bahasa Inggris dan Bahasa Spanyol, sementara bahasa-bahasa dan budaya lokal sangat beragam di wilayah provinsi ini, seperti Nias, Aceh, Batak, Melayu, Dayak, Jawa, Bali, Lombok, hingga masyarakat berbudaya urban dan internasional seperti Jakarta, Batam, Surabaya dan Denpasar.