Home | News | Opinion | Contact Us |
![]() |
Graha Wacana, SVD Family Centre, Ledug - Jawa Timur: 26 - 29 Mei 2015 |
![]() |
|
"Dengan memulai proses pembaharuan diri ini, kita sedang menggoncang kemapanan yang kita hidupi selama ini. Paus Fransiskus mengatakan, bahwa gereja perlu bergerak dari zona nyaman menuju kawasan pinggir (Evangelii Gaudium 20) untuk mewartakan kasih Kristus kepada dunia. Bergerak bersama seluruh Gereja, komunitas misi Provinsi SVD Jawa bertekad untuk mengambil bagian dalam peziarahan gereja sejagat tersebut." (Kapitel Provinsi XII, no. 33) |
![]() |
|
![]() |
|
Serba-serbi: Selingan Kreatip Untuk Membunuh Kebosanan |
|
||||||
PERTEMUAN yang melibatkan banyak orang seperti kapitel provinsi ini bisa sangat menyenangkan, tetapi bisa juga sangat menjemukan. Dalam dinamika kelompok, kita memerlukan 'ice breaking', agar suasana buntu karena kebosanan itu dipecahkan. P. Gracius Purwahartaka, pimpinan komunitas SVD Dharma Wacana, Yogyakarta, memiliki ide-ide segar dalam musik dan gerak untuk animasi misi. Para peserta diajak menyanyi dan menari dengan gerakan-gerakan yang lucu. Beberapa samasaudara yang berbakat mengiringinya dengan keyboard dalam ritme musik beragam-ragam. Ada samasaudara yang tidak bersemangat, tetapi terbanyak mengambil bagian untuk menghangatkan suasana. Alhasil, darah mengalir lancar dalam tubuh, mata terbuka lebar, telinga lebih tajam, semangat mengikuti acara-acara selanjutnya lebih meningkat.
Dilihat sepintas lalu, tak ada yang istimewa dari lirik yang ditata di layar proyektor powerpoint show, namun ada beberapa pesan mendalam yang dapat ditarik. Pertama, seluruh diri diarahkan untuk satu tujuan, yakni melayani Tuhan sebagai utusanNya, demi pengembangan Gereja dan dunia. Kedua, suasana yang tercipta menuntut kerendahan hati untuk bisa terlibat di dalam- nya. Yang tidak biasa menyanyi dan menari harus berani memutuskan, apakah ia turut serta atau sekedar menjadi penonton di dalam kemeriahan. Ternyata kebanyakan orang ingin turut serta di dalam gerak dan lagu. Alhasil, banyak gerakan yang ngawur, tabrakan sana sini, disertai dengan gelak tawa lepas tanpa kontrol. Naluri-naluri terdalam memperoleh ruang ekspresi, bahkan insting kekanak-kanakan memperoleh tempat di sini. Untuk sesaat semua batasan formal hirarkial runtuh dalam kebersamaan yang kreatip tersebut. Semua menjadi saudara setara dalam keceriaan. |
|||||||
![]() sementara para peserta lain bernyanyi dan menari... |
P. Hendrik Meko punya ceritera Ketika semua peserta asyik menyanyi dan bergoyang-goyang, Pater Hendrik Meko, Sekretaris Misi, asyik berkutat dengan komputernya sendiri (lihat gambar samping kiri). "Saya tidak bisa lah", katanya santai ketika didorong-dorong untuk ikut menyanyi dan menari. Namun ternyata Hendrik mempunyai gaya animasi lain, yakni dalam wujud video clip, yang juga tidak kalah kocak dan menyegarkan. Ada banyak cara untuk membunuh kebosanan dalam pertemuan seperti ini, yang penting ketegangan mencari, kegembiraan bertambah, dan dengan itu daya pikir dan refleksi menjadi lebih segar. Sejumlah sama saudara juga berbakat besar menjadi pelawak. Sebut saja P. Aloysius Baha, rektor distrik Kalimantan Timur, yang selalu bisa memunculkan komentar-komentar tak terduga, dengan ungkapan-ungkapan khas yang mengundang tawa banyak peserta. Tingkah laku dan tutur kata yang kelihatannya konyol bahkan aneh ternyata menjadi penghibur setia di tengah suasana yang monoton dan membosankan. Kalau dipikir-pikir, kita tak memerlukan banyak energi untuk membentuk hidup bersama yang diwarnai sukacita sejati. (ap) |
||||||
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge |