Aku datang membawa penghiburan

Dalam kotbahnya menandai peresmian gedung pastoran ini, Uskup Harun menandaskan, bahwa pastoran ini tidak hanya menjadi rumah kediaman pastor, kantor paroki dan keperluan lainnya, tetapi juga menandai kewajiban seorang gembala umat. Seorang gembala umat harus tinggal di tengah umatnya, sehingga ia mengenal mereka, hidup bersama mereka, memahami persoalan-persoalan mereka, dan bersama-sama dengan mereka merencanakan yang terbaik bagi pengembangan iman umat, pendidikan anak-anak, pemeliharaan jiwa-jiwa, dan turut serta membangun masyarakat. Paroki yang baru ini masih lemah dalam banyak hal, maka bantuan dan partisipasi umat sangatlah dibutuhkan. "Paroki ini bukan memulai dari nol tetapi dari minus", kata Uskup Harun mengingatkan keterbatasan finansial paroki. "Aku datang membawa penghiburan, yakni umat Paroki St. Hilarius tidak berjalan sendiri, tetapi berjalan bersama seluruh keuskupan", kata uskup yang disambut dengan gembira oleh umat yang hadir.

Sebagai paroki baru, Paroki St. Hilarius memiliki harapan akan masa depan yang menantang. Mayoritas umat paroki ini adalah keluarga-keluarga muda dengan angka kelahiran yang normal, sehingga dari tahun ke tahun umat paroki akan terus bertambah. Sampai dengan diresmikannya pastoran, paroki ini masih digembalakan oleh hanya satu imam misionaris SVD, P. Kristianus Ratu. Belum ada penambahan tenaga pastoral. Di paroki ini ada dua biara, yakni Novisiat SSCC (Misionaris Hati Kudus Yesus dan Hati Tak Bernoda Maria) pria, dan Biara SSCC perempuan yang beranggotakan empat biarawati. Selain itu ada juga rumah retret, Oasis Batam, yang dimiliki dan dikelola oleh para biarawan SSCC pria tersebut.