Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
November 2017
  MASA BIASA PEKAN 34
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
      1 2 3
26 27 28 29 30    
  Minggu, 26 November 2017
  Hari Raya Kristus, Raja Semesta Alam
 

SEPERTI KITA MATI DALAM PERSEKUTUAN DENGAN ADAM, DEMIKIANLAH KITA HIDUP DALAM PERSEKUTUAN DENGAN KRISTUS

 
 
 
Yeh 34:11-12.15-17 | Mzm 23:1-3.5-6; R.1 | 1 Kor 15:20-26a.28 | Mat 25:31-46

Wahai domba-dombaKu, Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba (Yeh 34:11-12.15-17)

Beginilah firman Tuhan Allah, “Dengar, Aku sendirilah yang akan memperhatikan domba-dombaKu dan mencari mereka. Seperti seorang gembala mencari domba-dombanya, pada waktu domba itu tercerai dari kawanannya, begitulah Aku akan mencari domba-dombaKu, dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserakkan pada hari berkabut dan hari kegelapan. Aku sendiri akan menggembalakan domba-dombaKu, dan aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan Allah. Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, sedang yang gemuk dan kuat akan Kulindungi. Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.” “Wahai kamu domba-dombaKu”, beginilah firman Tuhan Allah, “sungguh, Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba dan di antara domba jantan dengan kambing jantan.”

DUA PULUH LIMA TAHUN imamat kurayakan bersama teman seangkatan sepanjang tahun 2017 ini dalam berbagai bentuk. Ada reuni kelas, retret, liturgi serta rekreasi keluarga. Banyak orang memberiku ucapan selamat karena telah "berhasil". Saya tidak menolak ucapan itu, tetapi juga tidak menerima begitu saja. Yang banyak orang nilai sebagai keberhasilan, bagi saya sesungguhnya sebuah perjuangan bangun dari reruntuhan agar bisa hidup di hari depan. Maka saya melihat perayaan ini sebagai perayaan kerendahan hati, pertobatan dan pengampunan, pemurnian dan penemuan kembali jati diri yang sempat kabur dalam perjalanan. Ini bukan mahkota kemuliaan tapi penghargaan atas karunia dan belas kasih Tuhan yang meneguhkan.

HARI RAYA KRISTUS RAJA kita rayakan sebagai puncak Masa Biasa, sebelum kita memasuki masa persiapan menuju Hari Raya Natal. Kita pantas memuliakan Kristus yang telah mengalahkan maut berkat kebangkitan-Nya. Tetapi apa makna Kristus sebagai Raja semesta alam? Pertama, Kristus adalah raja yang mencintai. Ia tampil sebagai Gembala Yang Baik, yang menyerahkan nyawa bagi domba-domba-Nya, menurut nubuat Nabi Yehezkiel, "Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang" (Yeh 34: 16). Kedua, Kristus adalah raja yang berkorban. Ia rela terluka dan wafat agar meraih kebangkitan. Berkat wafat-Nya, semua orang wafat bersama dosa; berkat kebangkitan-Nya, semua orang bangkit dalam hidup baru. Ketiga, Kristus adalah raja yang memahkotai umat-Nya. Yang layak mendapat mahkota kemuliaan itu sesungguhnya Kristus sendiri, karena karya umat adalah karya pelayanan-Nya. Namun yang berpartisipasi tidaklah dilupakan. Ia memberi mereka ganjaran yang sesuai. "Terimalah Kerajaan yang disediakan bagimu sejak dunia dijadikan", kata Yesus (Mat 25:34). Bagi yang berpartisipasi dalam karya Kristus, mahkota itu memang disiapkan bagi mereka.

MERAIH MAHKOTA KEMULIAAN itu bisa kita capai, jika kita pun berjuang mewujudkan tiga karakter dasar Kristus di dalam diri kita, yakni KASIH, KORBAN dan PELAYANAN. Orang Kristiani perlu terus belajar mengasihi Tuhan, sesama dan dirinya sendiri. Itulah hukum utama (Mat 22:37-39). Kita perlu terus belajar berkorban seperti Kristus telah berkorban bagi kita, karena hanya murid yang setia memikul salib yang layak di hadapan Tuhan (Mat 10: 38). Dan akhirnya kita perlu terus belajar melayani seperti Kristus, agar kita pun kudus di hadapan Tuhan (Mat 20:28). Mari kita dengan sepenuh hati datang kepada Raja kita. (ap)

Tuhan Yesus Kristus, sadarkanlah kami untuk mencari Kerajaan-Mu, agar jadi sempurnalah hidup kami di dalam Engkau. Amin!

(c) 2017 twm

Mazmur Tanggapan (Mzm 23:1-3.5-6; R: 1)

Ref: Tuhanlah Gembalaku, tak akan kekurangan aku.

  1. Tuhan adalah Gembalaku, aku tidak berkekurangan, ‘ku dibaringkanNya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. ‘Ku dituntunNya di jalan yang lurus demi namaNya yang kudus.
  2. Sekalipun aku harus berjalan di lembah yang kelam aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaanMu itulah yang menghibur aku.
  3. Kausiapkan hidangan bagiku di hadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
  4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan Ilahi mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.

Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, supaya Allah menjadi semua di dalam semua (1 Kor 15:20-26a.28)

Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung, sesudah itu mereka yang menjadi milikNya pada waktu kedatanganNya. Kemudian tibalah kesudahan, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuhNya di bawah kakiNya. Musuh terakhir yang dibinasakan ialah maut. Dan kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Kristus sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diriNya di bawah Dia yang telah menaklukkan segala sesuatu, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.

 

Ia akan bersemayam di atas tahta kemuliaanNya dan akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang (Mat 25:31-46)

Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada murid-muridNya, “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas tahta kemuliaanNya, dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing. Ia akan menempatkan domba-dombanya di sebelah kananNya dan kambing-kambing di sebelah kiriNya. Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kananNya, 'Mari, hai kamu yang diberkati oleh BapaKu, terimalah Kerajaan yang disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar kamu memberi Aku makan, ketika Aku haus kamu memberi Aku minum, ketika Aku seorang asing kamu memberi Aku tumpangan, ketika Aku telanjang kamu memberi Aku pakaian, ketika Aku sakit kamu melawat Aku, ketika Aku di dalam penjara kamu mengunjungi Aku.' Maka orang-orang benar itu akan bertanya kepadaNya, 'Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makanan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau seorang asing dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?' Maka Raja itu akan menjawab mereka, 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.'
Lalu Raja itu akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiriNya, 'Enyahlah dari hadapanKu, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal, yang telah disediakan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar kamu tidak memberi Aku makan, ketika Aku haus kamu tidak memberi Aku minum, ketika Aku seorang asing kamu tidak memberi Aku tumpangan, ketika Aku telanjang kamu tidak memberi Aku pakaian, ketika Aku sakit dan dalam penjara kamu tidak melawat Aku.' Lalu mereka pun akan bertanya kepadaNya, 'Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit atau dalam penjara, dan kami tidak melayani Engkau?' Maka Ia akan menjawab mereka, 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.' Dan mereka itu akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar masuk ke dalam hidup yang kekal."


HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge