Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
 
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Juli 2015
  MASA BIASA PEKAN 14
   

Pembaharuan Dimulai Dari Diri

KAPITEL Provinsi SVD Jawa XII, 2015, menekankan gerakan pembaharuan diri sebagai wujud pergumulan hidup dan misi lintas budaya. Gerakan itu pada prinsipnya menjadi tanggung jawab setiap anggota provinsi dan di- jalankan bersama-sama di dalam komunitas-komunitas. Namun, refleksi kapitel dengan tegas menyebutkan, bahwa pembaharuan dasariah haruslah dimulai dari diri setiap misionaris. Pribadi dengan komitmen membaharui diri yang akan menentukan bagaimana komunitas setempat berubah, dan pada gilirannya mengubah wajah seluruh provinsi, baik hidup dalam komunitas maupun karya misi lapangan.

Tema pembaharuan dimulai dari diri menjadi fokus refleksi kita hari ini. Dalam bacaan pertama, kita membaca penyesalan diri anak-anak Yakub yang telah menjual saudaranya, Yusuf, yang sesungguhnya memahami apa yang mereka percakapkan. Di dalam diri Yusuf tidak ada niat membalas dendam, walaupun peluang itu ada. Di dalam diri saudara-saudaranya ada penyesalan yang mendalam dan menganggap pengalaman mereka saat itu adalah karma atas kesesakan yang mereka limpahkan atas Yusuf. Dialog hati antara saudara-saudara dalam diam ini membuahkan rekonsiliasi yang menyembuhkan semua luka masa lalu, sehingga mereka dapat menata hidup baru di hari depan. Dalam bacaan Injil, kita menemukan perintah Yesus untuk mencari dan menemukan domba yang hilang dari umat Israel. Umat Israel ditentukan Allah untuk menjadi model bagi banyak bangsa. Namun pola hidup dan tingkah laku mereka tidak mencerminkan hal itu. Bangsa ini harus dibenahi terlebih dahulu, sehingga dapat menjadi basis kokoh bagi pewartaan keselamatan kepada bangsa-bangsa lain di masa mendatang.

Secara prinsipiil, Gereja Kristiani merupakan Israel baru yang menjadi model bagi dunia. Namun seperti bangsa Israel, Gereja pun mengalami saat-saat kelam, di mana hidup dan perbuatannya justru menjadi skandal bagi bangsa-bangsa. Gereja yang gila kuasa, kemaruk harta, kejam dan tidak berperikemanusiaan. Ini hanya sejumlah kecil contoh dosa-dosa Gereja yang menjadi beban bagi umat manusia. Maka, sebagaimana anak-anak Yakub berubah, sebagaimana murid-murid Yesus menolong bangsa Israel untuk membenahi diri, kita pun ditantang untuk membenahi diri, agar dapat memberikan contoh bagi bangsa-bangsa. Dengan itu, kita memiliki integritas moral yang lebih tinggi untuk bersaksi tentang kebenaran. (ap)

  1. Apakah anda memiliki beban dosa masa lalu yang membuat diri anda tidak bebas berkarya saat ini?
  2. Apa wujud pembenahan diri yang urgen anda perlukan, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota komunitas umat beriman?

(c) 2015 aurelius pati soge

REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
28 29 30 1 2 3
26 27 28 29 30 31 1
  Rabu, 8 Juli 2015
     
 
SEORANG NABI DIHORMATI DI MANA-MANA KECUALI DI TEMPAT ASALNYA, DI ANTARA KAUM KELUARGANYA, DI RUMAHNYA SENDIRI
   
   
   
 
Kej 41:55-57; 42:5-7a.17-24a | Mzm 33:2-3.10-11.18-19 | Mat 10:1-7

 

Kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita (Kej 41:55-57; 42:5-7a.17-24a)

Sekali peristiwa seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, dan rakyat berteriak meminta roti kepada Firaun. Maka berkatalah Firaun kepada semua orang Mesir, “Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang akan dikatakannya kepadamu.” Kelaparan itu melanda seluruh bumi. Maka Yusuf membuka semua lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab kelaparan itu makin hebat di tanah Mesir. Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab kelaparan itu menghebat di seluruh bumi. Di antara orang yang datang membeli gandum itu terdapatlah pula anak-anak Israel, sebab tanah Kanaan pun ditimpa kelaparan. Sementara itu Yusuf telah menjadi mangkubumi di negeri itu; dialah yang menjual gandum kepada seluruh rakyat negeri itu. Maka ketika saudara-saudara Yusuf datang,, kepadanyalah mereka menghadap, dan kepadanyalah mereka sujud dengan mukanya sampai ke tanah. Yusuf melihat saudara-saudaranya dan segera mengenal mereka. Tetapi ia berlaku seolah-olah ia seorang asing bagi mereka. Dan dimasukkannyalah mereka semua ke dalam tahanan tiga hari lamanya. Pada hari ketiga berkatalah Yusuf kepada mereka, “Buatlah begini, maka kalian akan tetap hidup, sebab aku takut akan Allah. Jika kalian orang jujur, biarkanlah seorang saudaramu tetap tinggal terkurung dalam rumah tahanan, tetapi kalian boleh pulang dengan membawa gandum untuk meredakan kelaparan seisi rumah. Tetapi saudaramu yang bungsu harus kalian bawa kepadaku sebagai tanda bukti bahwa perkataanmu benar. Kalau begitu kalian tidak akan mati.”
Demikianlah diperbuat mereka. Mereka berkata seorang kepada yang lain, “Betul-betul kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita Yusuf! Bukankah kita melihat betapa besar kesesakan hatinya ketika ia memohon belas kasih kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya! Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa diri kita.” Lalu Ruben menjawab mereka, “Bukankah dahulu kukatakan kepadamu, ‘Janganlah kamu berbuat dosa terhadap anak itu!’ Tetapi kamu tidak mendengarkan perkataanku. Sekarang darahnya dituntut dari pada kita.” Tetapi mereka tidak tahu, bahwa Yusuf mengerti perkataan mereka, sebab mereka memakai juru bicara. Maka Yusuf mengundurkan diri dari mereka, lalu menangis. Kemudian ia kembali kepada mereka.

Mazmur Tanggapan (Mzm 33:2-3.10-11.18-19; R: 22)

Ref: Semoga kasih setia-Mu menyertai kami, ya Tuhan, sebab kami berharap kepada-Mu.

  1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, beramazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai!
  2. Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa. Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.
  3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
 

Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel (Mat 10:1-7)

Pada suatu hari Yesus memanggil kedua belas muridNya, dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan melenyapkan segala penyakit serta segala kelemahan. Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas, saudaranya; Yakobus, anak Zebedeus dan Yohanes, saudaranya; Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius, pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus. Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus, dan Ia berpesan kepada mereka, “Janganlah kalian menyimpang ke jalan bangsa lain, atau masuk ke dalam kota Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan wartakanlah, ‘Kerajaan Surga sudah dekat’.”




HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)
 


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge