Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
 
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Juli 2015
  MASA BIASA PEKAN 17
   

Wajah Kerajaan Surga Di Dunia

KESEMPURNAAN Kerajaan Allah tentu tidak dapat dialami oleh manusia selama kita masih hidup di dunia. Namun Tuhan memberikan kepada kita sejumlah indikator, baik dalam bentuk tata peribadatan maupun berupa ajaran, seperti perumpamaan-perumpamaan dalam Injil hari ini. Dengan kata lain, Tuhan memberi kita sejumlah aspek sederhana yang bisa dipahami oleh budi manusia, sebagai gambaran wajah Kerajaan Surga di dunia. Bagi saya, hakekat sempurna surga yang hanya diketahui oleh Tuhan, tidak berarti apa-apa bagi manusia, jika manusia tidak berusaha membangun gaya dan kualitas hidup yang menjadi gambaran Kerajaan Surga, seperti yang diterakan di dalam Kitab Suci.

Ketika orang Israel masih dalam pengembaraan dari Mesir menuju Tanah Terjanji, Tuhan berkomunikasi dengan umatNya melalui Musa. Akan tetapi, Tuhan juga menunjukkan kehadiranNya kepada bangsa itu di Kemah Suci, dalam wujud tiang awan di waktu siang dan pijar api di waktu malam. Tuhan ada di tengah umatNya! Begitu pesan yang disampaikan. Sementara itu, Yesus menekankan, bahwa orang harus hidup secara layak di mata Tuhan agar ia masuk dalam bilangan orang terpilih. Lewat perumpamaan pukat dan ikan, Yesus mengingatkan para murid, bahwa mereka yang tidak hidup sesuai kehendak Tuhan akan bernasib seperti ikan jelek yang dibuang begitu saja oleh pemilik pukat.

Ada dua pesan pokok yang dapat kita timba dari refleksi hari ini. Pertama, mari kita menyadari, bahwa Tuhan selalu ada di tengah kita, walaupun ada banyak cara pewahyuan diriNya. Kedua, mari kita menanggapi kehadiran- Nya itu dengan membaharui cara hidup, sehingga selalu sejalan dengan kehendakNya. Bagi yang mencintai Tuhan, indikasi kehadiranNya itu sudah cukup menjadi faktor pembaharu jalan hidup, sehingga tak ada kata tidak siap ketika mereka dipanggil dan dipilih Tuhan. (ap)

  1. Apa gambaran anda tentang Kerajaan Surga?
  2. Apakah pola hidup anda mencerminkan gambaran tersebut?

(c) 2015 aurelius pati soge

REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
28 29 30 1 2 3
26 27 28 29 30 31 1
  Kamis, 30 Juli 2015
     
 

KUMPULKANLAH POTONGAN-POTONGAN
YANG LEBIH, SUPAYA TIDAK ADA YANG
TERBUANG

   
   
   
 
Kel 40:16-21.34-38 | Mzm 84:3-6a.8a.11 | Mat 13:47-53

 

Awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci
(Kel 40:16-21.34-38)

Tentang hal ikhwal Kemah Suci, Musa melakukan semuanya secara tepat, seperti diperintahkan Tuhan kepadanya. Dan terjadilah dalam bulan pertama tahun kedua, pada tanggal satu bulan itu, didirikankanlah Kemah Suci. Beginilah Musa mendirikan Kemah Suci itu: Ia memasang alas-alasnya, menyusun papan-papannya, memasang kayu-kayu lintang dan mendirikan tiang-tiangnya. Kemudian ia membentangkan atap kemah yang menudungi Kemah Suci dan meletakkan tudung kemah di atasnya, seperti diperintahkan Tuhan kepadanya. Lalu awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci, sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci. Setiap kali awan itu naik dari Kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari tempat mereka berkemah. Tetapi jika awan itu tidak naik, mereka pun tidak berangkat, sampai hari awan itu naik. Sebab awan Tuhan itu berada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.

Mazmur Tanggapan (Mzm 84:3-6a.8a.11; R: 2)

Refrein: Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!

  1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan, jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
  2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung layang-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allaku!
  3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari padamu, langkah mereka makin lama makin tinggi.
  4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah fasik.
 

Ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang (Mat 13:47-53)

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada orang banyak, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai. Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?” Orang-orang menjawab, “Ya, kami mengerti.” Maka bersabdalah Yesus kepada mereka, “Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya.” Setelah selesai menyampaikan perumpamaan itu, Yesus pergi dari sana.




HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)
 


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge