Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
 
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Maret 2014
  MASA PRAPASKAH
   
Tangan Tuhan bisa berkarya melalui siapapun, makalah bukalah hati dan terimalah penyelenggaraanNya sesuai kehendakNya!

SEBAGAI keturunan Abraham, orang-orang Nazareth memiliki kebanggaan diri sebagai bagian dari bangsa terpilih. Sejarah bangsa mereka diwarnai dengan peristiwa-peristiwa heroik para hakim, raja-raja, nabi-nabi dan sebagainya. Dengan kata lain, sebagai orang Israel, penduduk Nazareth menyadari status khusus mereka dalam sejarah keselamatan. Pada sisi lain, Yesus mempunyai tugas yang berbeda. ia tidak datang untuk membenarkan kekerdilan iman orang Israel melainkan membaharuinya. Untuk itu Ia mengambil contoh pengalaman nabi Elia dan Eliza yang justru menolong orang-orang asing, yakni janda dari Sarfat (1 Raj 17:9-24) dan Naaman dari Syria (2 Raj 5:10-14). Di sini Yesus menunjukkan, bahwa keselamatan bukan hanya milik orang Israel melainkan milik orang yang berkenan kepada Allah.

Yesus sesungguhnya mengungkapkan kebenaran fundamental yang akan diterima oleh setiap orang Israel yang sungguh beriman kepada Allah. Bukankah semua kisah ini tertera di dalam kitab raja-raja dan nabi-nabi Israel? Tetapi orang-orang Israel tidak bisa menerima, bahwa keselamatan itu berlaku untuk semua orang. Kutipan Yesus dari kisah dua nabi yang dihormati di Israel tidak ditanggapi secara benar tetapi dilihat sebagai penghargaan terhadap kaum asing dan penghinaan bagi orang Israel. Mereka pun menolak Yesus.

Sikap orang-orang Nazareth di atas sering menjadi cerminan sikap anggota Gereja. Oleh baptisan, kita semua menjadi anak-anak Allah, tetapi status khusus ini sering membuat kita memandang rendah orang-orang lain yang tidak mengenal Kristus. Kesombongan seperti ini akan menghancurkan. Bertobatlah! (ap)

  1. Sadarkah anda, bahwa oleh baptisan itu anda telah menjadi anak-anak Allah?
  2. Apakah sikap hidupmu mencerminkan kesadaran itu, atau anda justru memandang rendah orang lain.

(c) 2014 aurelius pati soge

REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
   
30 31      
  PEKAN KETIGA
 
Senin, 24 Maret 2014

TUHAN, BERILAH AKU AIR ITU SUPAYA
AKU TIDAK HAUS LAGI

   
   
   
 
2 Raj 5:1-15a | Mzm 42:2.3;43:3.4 | Luk 4:24-30

 

Banyak orang sakit kusta, dan tak seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman orang Syria itu (2 Raj 5:1-15a)

Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia Tuhan telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi pahlawan tentara itu sakit kusta. Sekali peristiwa orang Aram pernah keluar bergerombol dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Anak itu menjadi pelayan pada isteri Naaman. Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya, "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya." Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya, "Begini-beginlah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu." Maka jawab raja Aram, "Baiklah, pergilah dan aku akan mengirimkan surat kepada raja Israel."
Lalu berangkatlah Naaman. Sebagai persembahan ia membawa sepuluh talenta perak, enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian. Ia menyampaikan surat raja Aram itu kepada raja Israel, yang berbunyi, "Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya."
Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata, "Allah kah aku ini, yang dapat mematikan dan menghidupkan, sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku." Segera sesudah didengar oleh Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya, "Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah orang itu datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel."
Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa. Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan, "Pergilah mandi tujuh kali dalam Sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir." Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata, "Aku sangka, setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama Tuhan, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu, dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku! Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai di Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah dia dan pergi dengan panas hati.
Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya, "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah Bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: mandilah dan engkau akan menjadi tahir." Maka turunlah Naaman membenamkan dirinya tujuh kali dalam Sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdai Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak, dan ia menjadi tahir. Kemudian kembalilah Naaman dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Sesampai di sana majulah ia ke depan Elisa dan berkata, "Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hamba ini."

Mazmur Tanggapan (Mzm 42:2-3: 43:3-4; R: 42:3)

Ref: Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?

  1. Seperti rusa yang merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
  2. Jiwaku hau akan Allah, akan Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
  3. Suruhlah terang dan kesetiaanMu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunungMu yang kudus dan ke tempat kediamanMu!
  4. Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepadaMu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!

Yesus itu seperti Elia dan Elisa, diutus bukan kepada orang-orang Yahudi (Luk 4:24-30)

Ketika Yesus Kristus datang ke Nazaret, Ia berkata kepada umat di rumah ibadat, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Tetapi Aku berkata kepadamu, dan kataKu ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak janda di Israel, ketika langit tertutup selama tiga tahun enam bulan, dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang janda di Sarfat di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman, orang Siria itu.”
Mendengar itu, sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bingung, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.




HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge